[14] - Eva and 5 Hours

17.8K 3.1K 272
                                    

Ketika sepasang abu-abu milik nya bertemu dengan sepasang violet milik Keith, wajah nya langsung terasa panas. Ia menjadi salah tingkah, bingung harus melakukan apa.

Namun, tatapan penuh rasa takut yang tercermin di kedua mata Keith membuat nya terkejut.

Dan di saat Keith tiba-tiba membungkuk dengan tubuh yang bergetar kesakitan, dunia di sekitar Tadzio mulai kehilangan warna nya.

Mau tak mau, hanya satu warna yang dapat ia lihat.

Yaitu merah nya darah yang di muntah kan oleh Keith.

.

.

.

.

.

◌ ͙۪۪̥˚┊❛ [𝐂𝐚𝐙𝐚 𝐏𝐫𝐨𝐣𝐞𝐜𝐭] ❜┊˚ ͙۪۪̥◌

Come Back to Life as a Second Male Lead : [14] - Eva and 5 Hours

Written by : QueenCacaa and kaielnn

Genre : Historical, Shounen-ai, Drama, Fantasy, Action, Romance, Comedy, and fluff

DO NOT LIKE? DON'T READ!

◌ ͙۪۪̥˚┊❛ [𝐂𝐚𝐙𝐚 𝐏𝐫𝐨𝐣𝐞𝐜𝐭] ❜┊˚ ͙۪۪̥◌

.

.

.

.

.

Keith membuka mata nya secara perlahan.

Ia mendapati diri nya berada di sebuah ruangan berdinding kaca yang terasa familiar, dengan ratusan kaset rekaman yang melayang tak tentu arah di sekitar ruangan tersebut.

[Selamat datang.]

Keith menoleh ke sudut ruangan.

Disana terdapat seorang gadis kecil berambut hitam, ekspresi wajah nya seperti tengah menahan rasa sakit, tak lupa juga dengan ringisan pelan yang sesekali terdengar ketika badai hukuman terus menyerang nya.

Tatapan Keith melembut, “Eva…” Ia menepuk kedua paha nya, mengundang Eva untuk mendekat, “Kemarilah.”

Gadis itu tampak ragu, ia semakin erat memeluk kedua lutut nya, [Maaf, tapi saya tak bisa.] Kobaran petir hitam—yang merupakan badai hukuman dari hukum kausalitas—yang mengelilingi tubuh kecil nya menjadi semakin ganas, [Saya takut ini akan melukai anda.]

Keith menggeleng, “Kemarilah, Eva.” Ulang nya dengan senyum menenangkan, yang mana membuat tekad Eva menjadi semakin goyah.

[…Baiklah.]

Dengan kedua kaki nya yang bergetar kesakitan, Eva berjalan mendekati Keith dengan susah payah. Terkadang ia berhenti sejenak, kembali terlihat ragu. Namun Keith lagi-lagi dapat menenangkan nya.

Dan benar saja, ketika ia akhirnya berada dipangkuan Keith, ringisan perih terdengar, [Tuh kan…]

Kedua mata Eva mulai berkaca-kaca, ia merasa sangat berdosa karena telah menyebabkan tuan nya ikut merasakan hukuman yang ia derita.

Came Back to Life as a Second Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang