[32] - Absolute Requirement

5.2K 837 38
                                    

Tadzio menyibak rambut nya, diikuti oleh dengusan jijik, “Terserah lah. Lagipula, ini bukan yang pertama kali nya.” Tatapan Asterion semakin menggelap, membuat sudut bibir Tadzio terangkat dengan penuh ejekan, “Selalu seperti ini. Kau akan selalu menginginkan segala hal yang kumiliki. Baik dulu, sekarang, maupun besok. Dan aku selalu berbaik hati membiarkan semua keserakahan mu itu.”

Ketika Tadzio berbalik, melanjutkan langkah nya menuju taman, ia tak melihat runtuh nya senyum Asterion, “Tapi kali ini, itu tidak akan terjadi. Keith milikku. Tak ingin ku bagi sedikitpun. Kepada siapapun.”

Semakin jauh jarak diantara mereka berdua, semakin rusak pula tali hubungan mereka. Tapi bagi kedua nya, itu tak masalah sama sekali. Sebab sejak Asterion terlahir di dunia ini pun, hubungan mereka memang sudah terlanjur rusak.

Sebelum Tadzio benar-benar menghilang dibalik tikungan lorong, telinga sensitif Asterion masih dapat menangkap ucapan terakhir nya, “Maka sadar diri lah, Asterion. Kubur dalam-dalam keserakahan mu itu, sama seperti yang kau lakukan terhadap takhta Kerajaan-ku.”

.

.

.

.

.

◌ ͙۪۪̥˚┊❛ [𝐂𝐚𝐙𝐚 𝐏𝐫𝐨𝐣𝐞𝐜𝐭] ❜┊˚ ͙۪۪̥◌

Come Back to Life as a Second Male Lead : [32] - Absolute Requirement

Written by : QueenCacaa and kaielnn

Genre : Historical, Shounen-ai, Drama, Fantasy, Action, Romance, Comedy, and fluff

DO NOT LIKE? DON'T READ!

◌ ͙۪۪̥˚┊❛ [𝐂𝐚𝐙𝐚 𝐏𝐫𝐨𝐣𝐞𝐜𝐭] ❜┊˚ ͙۪۪̥◌

.

.

.

.

.

“Jadi, bagaimana menurutmu?”

“…apa anda gila?”

Sherianne mendengus, “Ho, keberanian mu sungguh luar biasa.”

Keith memijat pelan dahi nya, guna mengusir sakit kepala yang saat ini menyerang nya. “Maaf saja, tapi permintaan anda memang tidak terdengar masuk akal sama sekali.”

“Aku hanya meminta mu untuk menjadi bagian dari keluarga Istvan.”

“Ya, itulah masalah nya.” Keith mulai cemberut, “Dengan kata lain, anda meminta saya untuk menjadi saudara Tadzio, kan? Atau, dengan kata lain, anda menyuruh saya menjadi anggota keluarga Kerajaan, kan?”

Sherianne berkedip, sedikit terkejut dengan ekspresi cemberut yang familiar itu, ‘Imut…’

“Ehem. Yaah, seperti itu lah.” Ia berdehem, guna mengusir pemikiran di atas. ‘Mereka berdua terlalu mirip…’

Keith menghela napas, menggambar kan seberapa lelah nya dia hari ini. “Maaf Yang Mulia, saya meno—”

“Nggak mau!”

Came Back to Life as a Second Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang