9. L'amour

1.2K 147 5
                                    

~treat u better

Lebih kurang 3 hari belakangan ini Clara hidup luntang lantung di jalanan.

Kadang ia tidur di koridor-koridor ruko orang. Kadang juga di halte bus. Pernah sekali di pos yang sudah tak terpakai.

Malam itu hampir saja ia tertangkap oleh satpol PP. Beruntunglah dirinya masih sanggup untuk berlari.

Masalah makan ia harus sanggup menebalkan muka untuk mengemis meminta pekerjaan. Mengelap sepatu orang menggunakan bajunya.

Tak banyak, tapi setidaknya gadis itu bisa membeli sebotol air mineral dan roti tawar.

Hari ini ia sudah tak tahu lagi harus pergi kemana. Harus meminta kerja dimana. Sekoper bajunya hilang dicuri orang.

Kini ia hanya memiliki satu baju saja. Itupun baju yang saat ini ia kenakan. Padahal ia berniat untuk mengobral bajunya siang itu.

Bahkan kini orang-orang di sekitarnya takut untuk berada dekat dengan Clara. Ibu-ibu maupun anak-anak yang sedang menunggu bus datang, memilih untuk tidak duduk di halte.

"Mau kemana cu?"

Clara kaget mendapati seorang nenek-nenek tengah duduk di sampingnya. Tanpa ada sedikitpun raut wajah takut yang tampak di wajah wanita tua itu.

"Mau kemana?" tanyanya lagi.

"Gak tau Nek. Aku gak tau mau kemana lagi."

"Bisa bekerja?"

Clara mengangguk dengan cepat. "Bisa Nek!"

"Nenek lihat di cafe yang ada di ujung jalan sana sedang membutuhkan seorang pekerja. Coba kamu daftar ke sana! Barangkali rejeki."

"Cafe? Tapiii." Clara agak ragu untuk melanjutkan ucapannya.

"Siapa nama kamu?"

"Clara Nek."

"Clara kamu coba dulu melamar disana. Jangan pikir kalau kamu akan ditolak, tapi setidaknya kamu sudah berani mencoba."

Sejenak Clara terdiam. Tampak seperti sedang berpikir.

"Nenek pergi dulu ya. Bisnya sudah sampai."

Nenek tua itu meninggalkan Clara.

~Kalopsia~


Sudah hampir 7 kali Clara terlihat bolak balik di depan sebuah cafe. Ia masih ragu untuk masuk kesana. Namun, jika tak masuk ia bisa makan apa hari ini?

Ia tak begitu masalah jika tak makan, setidaknya masih bisa minum.

Tapi bagaimana dengan bayi yang ada di dalam perutnya? Tentulah harus diberikan nutrisi yang cukup. Walau hanya sepotong roti tawar.

L'amour Cafe

Lagi-lagi dilihatnya papan Cafe tersebut.

"Sekali lagi lo ngelirik tapi gak masuk. Gue kasih payung cantik nih."

Entahlah, Clara tak tahu siapa laki-laki yang ada di hadapannya saat ini. Ia menggunakan apron berwarna coklat. Sepertinya seorang barista di Cafe itu.

Sambil membenarkan kacamatanya, cowok itu kembali berbicara. "Lo lagi ngintipin cowok lo selingkuh ya?"

"Eng-gak kok. Sa-saya ... mau ngelamar kerja."

KalopsiaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum