2

11.1K 1.4K 39
                                    

Awas ada typo.



Pagi harinya, Jungwon sudah merengek kepada bundanya supaya tidak pergi untuk dinas selama sekitar dua mingguan, bahkan Jungwon sampai menahan kaki bundanya supaya tidak keluar dari rumah.

"Wonie sayang, bunda harus pergi dulu" Jungwon menggeleng ribut, dia mengeratkan pelukannya di kaki sang bunda.

"Tidak tidak! Bunda dan ayah tidak boleh pergi!" Sunghoon sudah menarik tubuh Jungwon agar menjauh dari kaki sang bunda, tapi tenaga adiknya itu lebih besar daripada tenaganya sendiri.

"Jungwon, bunda harus bekerja, nanti siapa yang membiayai biaya sekolah Jungwon kalau bunda tidak bekerja?" Jungwon masih menggeleng ribut, bahkan pipinya sudah basah oleh air matanya sendiri.

"Tidak! Hiks.. bunda tidak boleh pergi!" Sang bunda akhirnya berjongkok di hadapan Jungwon, membelai rambut putranya kemudian mengecup pelipisnya.

"Jungwon sayang, dengarkan bunda ya, bunda dan ayah bekerja supaya bisa membiayai sekolah Jungwon dan kak Sunghoon bukan. Nanti kalau bunda tidak bekerja, Jungwon mau putus sekolah?"

Jungwon menggeleng sambil mengelap sisa air matanya.

"Jadi biarkan bunda bekerja ya, supaya Jungwon dan kak Sunghoon masih bisa bersekolah" Jungwon masih tetap menggeleng ribut.

"Kenapa tidak ayah saja yang bekerja? Bunda bisa istirahat dirumah menemani Jungwon" sang bunda mencubit kecil pipi tembam milik putra bungsunya.

"Bunda juga harus bekerja sayang, nanti kalau misalkan ayah sakit kita dapat pemasukan darimana? Jadi bunda harus bekerja" Sunghoon mendekati tubuh Jungwon kemudian merengkuh tubuh kecil adiknya itu.

"Nanti Jungwon akan kakak temani, ok. Jadi sekarang bunda dan ayah harus pergi dulu"

"Baiklah.." Jungwon dengan berat hati membiarkan bunda dan ayahnya pergi dinas sekitar dua mingguan, Sunghoon segera menenangkan Jungwon yang masih terlihat sedih ketika mobil ayah dan bundanya sudah menjauhi pekarangan rumah mereka.

"Ayo masuk, akan kakak buatkan sarapan" Sunghoon mengunci pintu depan kemudian mendudukkan Jungwon di kursi makan, lalu dia mulai membuatkan sarapan untuk Jungwon dan juga dirinya.

Skip

"Kakak, Jungwon bosan" keduanya sudah berada di dalam kamar, Jungwon benar-benar bosan sekarang sementara Sunghoon sedang tiduran saja di kasurnya.

"Bagaimana kalau kita pergi ke hutan belakang itu?" Sunghoon menatap tidak percaya ke arah Jungwon, apa adiknya sudah gila sekarang?

"Tidak tidak! Kita tidak akan pergi kemana-mana!" Jungwon mengerutkan bibirnya, dia hanya ingin berjalan-jalan saja.

"Ayolah kak, sekali... saja" Sunghoon membalikkan tubuhnya membelakangi Jungwon.

"Tidak!"

"Ayolah kak"

"Tidak Jungwon"

"Kumohon.." kesabaran Sunghoon sudah habis, dia membalikkan badannya menghadap ke arah Jungwon.

"JUNGWON! KAK-" Jungwon membuat ekspresi wajah memohon kepada Sunghoon, Sunghoon tidak tahan melihat wajah memelas yang Jungwon buat di hadapannya.

"JUNGWON! KAK-" Jungwon membuat ekspresi wajah memohon kepada Sunghoon, Sunghoon tidak tahan melihat wajah memelas yang Jungwon buat di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Luna//Jaywon Ft. HeehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang