22

6.3K 815 96
                                    

Awas ada typo.



"Kau ingin berjalan-jalan kemana?" Heeseung dan Sunghoon kini duduk santai di atas sofa, Sunghoon masih terus berpikir ingin berjalan-jalan kemana, disaat dia tengah berpikir itu tiba-tiba saja Heeseung mendapatkan telepati dari sang ayah.

'Halo Heeseung, kau mendengar suara ayah?'

'Ada apa ayah? Kenapa tiba-tiba mengirimkan telepati kepadaku?'

'Bisakah kau kembali ke istana? Ibumu ingin bertemu denganmu'

Heeseung awalnya sedikit bingung, mengapa ibunya ingin bertemu dengannya? Tapi dirinya kemudian menyetujui permintaan dari sang ayah.

'Baiklah ayah, aku akan datang ke istana nanti'

'Tolong ajak matemu juga' apa ini? Mengapa ayahnya menyuruh dirinya untuk membawa Sunghoon?

'Memangnya kenapa ayah?'

'Bawa saja matemu itu, ayah akan menunggu kalian'

Telepati itu diputuskan oleh ayah Heeseung, dengan segera Heeseung memberitahukan hal ini kepada Sunghoon.

"Sunghoon, kau ingin pergi ke istana?" Sunghoon yang semula sedang berpikir kini mengalihkan atensinya kepada Heeseung, jika dirinya pergi ke istana maka dia bisa bertemu dengan Jungwon. Dengan semangat Sunghoon menganggukkan kepalanya.

"Aku bisa bertemu dengan Jungwon lagi kan?" Heeseung mengangguk, dengan cepat Sunghoon masuk ke kamar untuk mengganti bajunya. Sementara Heeseung hanya terkekeh saja.

~~~

"Ayo kak, aku sudah siap" Sunghoon mengenakan atasan milik Heeseung sehingga tubuhnya tenggelam di dalam baju yang ia kenakan, kaus putih polos sebagai dalaman lalu dilapisi oleh hoodie berwarna biru navy.

"Dia sangat menggemaskan!"

"Hei, Ethan bilang kalau kau menggemaskan" wajah Sunghoon bersemu merah, tidak manusianya tidak serigalanya, sama-sama suka membuat Sunghoon menjadi malu.

"Sialan kau Heeseung! Kenapa kau harus mengatakan hal itu kepadanya?!"

"Supaya dia tahu betapa menggemaskannya dirinya" Sunghoon semakin menundukkan wajahnya, jemari tangan Heeseung mengangkat dagu Sunghoon sehingga keduanya saling bertatapan. Heeseung kemudian mencium bibir ranum Sunghoon.

Heeseung melepaskan ciuman mereka, meninggalkan Sunghoon dengan wajah yang sangat merah layaknya tomat rebus. Sunghoon berjalan mendekati Heeseung dengan wajah yang memerah, memeluk lengan Heeseung.

"Still shy?" Sunghoon mengangguk, Heeseung tertawa pelan sambil mengusak rambut Sunghoon. Menggenggam erat tangan Sunghoon lalu menyuruhnya untuk menutup matanya.

"Tutup matamu, kita akan lewat jalan pintas"

"Kenapa harus tutup mata?" Tanya Sunghoon dengan pipi yang digembungkan. Heeseung tidak tahan ingin mencubit kecil pipi Sunghoon itu.

"Tutup saja matamu" dengan terpaksa Sunghoon menutup matanya, setelah Sunghoon menutup matanya Heeseung dengan cepat berteleportasi ke istana. Membiarkan Sunghoon masih terus menutup matanya.

"Apa kita sudah sampai?" Sedikit kejahilan sepertinya bukan masalah.

"Belum, sebentar lagi" mendengar suara tertawa Heeseung membuat Sunghoon membuka kedua matanya, menatap Heeseung nyalang kemudian memukul kepalanya.

Plak!

"Dasar nakal! Kita sudah sampai tapi kenapa tidak memberitahuku?!" Heeseung tertawa, menjahili Sunghoon sepertinya akan menjadi kegiatan sehari-harinya.

My Luna//Jaywon Ft. HeehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang