GIZHA 16 : ketemu camer

2.9K 125 18
                                    

Jangan lupa follow, vote, and komennyaʕ•ﻌ•ʔ.

Typo bertebaran🙏😪

Happy Reading♡

Kriiiinggg!!!

Bel pulang sekolah berbunyi, Gizha saat ini tengah duduk seorang diri dihalte.

Sebuah motor sport berhenti tepat didepannya, Arven membuka helm full facenya dan tersenyum kearah Gizha.

"zha, daripada nunggu taksi mending pulang bareng gue aja gimana?," ajaknya to the point.

Gizha tersenyum canggung. "emm gausah deh ven, gue mau nunggu taksi aja." tolaknya halus.

Arven berdiri mendekati Gizha. "gapapa zha, takut cowok lo liat?, percuma dia udah pulang bareng sahabat lo." kata Arven seraya menatap lekat mata Gizha.

"gitu ya?, yaudah deh gapapa kan Athalla sama Tari cuman temen." ujar Gizha.

Arven memegang pergelangan tangan Gizha dengan cepat Gizha menepisnya. "kenapa zha, gue gak akan macem-macem kok." katanya dan kembali ingin memegang tangan Gizha.

Belum sempat Arven menyentuh tangan Gizha sebuah bogeman mendarat dibagian punggung pria itu.

"lo mau apain temen gue hah!!," sentak Carla yang sedari tadi memperhatikkan keduanya.

Arven memegang punggungnya yang terasa nyeri. "lo anak baru gak usah ikut campur, untung lo cewek kalo bukan udah gue banting lo." hardik Arven dengan tatapan menusuknya.

Melihat tatapan tajam dari Arven nyalinya sama sekali tak menciut, bahkan sekarang Carla membuka sweater rajutnya dan berkacak pinggang. "lo pikir gue cewek lemah hah!!, dih no itu bukan gue." kata Carla menyombongkan dirinya.

Arven berdecih lalu segera pergi dari hadapan dua gadis judes dihadapannya ini.

Carla menatap Gizha. "Annyeong bestie, lo gak apa-apa?," tanyanya.

"gue gak apa-apa, btw ngapain lo nolongin gue?,"

"emang gak boleh, kan gue anak baik, wajar dong kalo gue bantuin orang yang lagi kesusahan." ucapnya sombong

Carla kembali menatap Gizha, lalu berdehem. "lo gak mau nebeng gue aja?," tawarnya

Gizha berpikir sejenak lalu menganggukkan kepalanya. " yaudah gue bareng lo, gue percaya lo anak baik."

---
Gizha saat ini tengah membaca buku dan ditemani coklat hangat sebagai pelengkap, kebetulan hari ini ia tidak ke cafe.

"ck, gue mau ambis tapi kok gak semangat ya, kira-kira apa ya yang bikin gue gak semangat belajar." monolognya

"pasti karna tempat belajar gue nih yang kucelnya pake banget." ia beranjak dan dengan gesit membersihkan kamarnya yang terlihat acak-acakan, hingga kamar sederhananya pun rapi nan bersih.

Karena dirasa badannya cukup melelahkan ia merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya sejenak.

Hingga kembali membuka matanya kala mendengar dering handphone miliknya, yang tertera nama Athalla disitu.

GIZHA NAZELLA [REVISI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora