GIZHA 49 : pengakuan Davin

3.2K 134 25
                                    

Happy Reading 🌸💓


"Gue nggak mau tau, secepatnya lo harus singkirin Gizha dari hidup Athalla, gue nggak mau calon suami gue diembat sama cewek itu." Desis Tari kepada seseorang

Seseorang yang merupakan penghianat Ravloska pun menyeringai, "nggak perlu lo suruh pun gue akan jauhin Gizha sama Athalla, lo pikir gue terima mereka pacaran?, Ya enggak lah."

Mereka kini sedang berada di gudang sekolah yang jarang sekali di lalui para murid, Keduanya tengah berusaha menyusun rencana agar hubungan Gizha dan Athalla cepat berakhir.

Pemuda tersebut kembali menyeringai kemudian membisikkan sesuatu kepada Tari.

"Gimana, lo setuju?"

Tari tersenyum setelah mendengar bisikan pemuda tersebut, "setuju, yaudah kalo gitu secepatnya lo lakuin."

"Nggak bisa secepatnya, kita tunggu sampe ujian selesai, baru gue lakuin semua rencana yang udah kita susun."

Keduanya sama-sama menyeringai, "deal."

_________
Gizha dan Carla saat ini sedang berada di kantin karena bel istirahat sudah berbunyi Lima belas menit yang lalu. Mereka kini lebih sering menghabiskan waktunya berdua tanpa Tari, entahlah gadis itu terlihat sedikit menjauhi Carla dan Gizha saat ini.

Tetapi Gizha dan Carla tidak terlalu memusingkan hal itu, toh akan lebih bagus jika Tari jauh-jauh dari mereka.

Selesai dengan makanannya kedua gadis tadi beranjak meninggalkan kantin, saat melewati meja anak-anak Ravloska tatapan Gizha dan Nathan bertemu, sudah akhir-akhir ini Gizha sering mendapati Nathan menatapnya namun jika di tatap balik pria itu malah memalingkan wajahnya.

"Tatapan Nathan kok gitu banget sih ke gue," batinnya

"Wih Bu ketu, duduk disini aja." Goda Galang

Keduanya tetap melangkahkan kakinya menuju kelas dan tidak menghiraukan godaan Galang.

Sesampainya dikelas Carla menatap Gizha yang sedang sibuk membuka lembaran bukunya.

"Zha," panggil Carla

"Hmm, ada apa?", Jawab Gizha tanpa menoleh

"lo tau nggak selama kita makan tadi, si Nathan ngeliatin lo terus tau," jelas Carla

Mendengar sepertinya ini adalah topik bagus Gizha mulai memperhatikan Carla, "emang iya?"

"Iya zha, bahkan tadi waktu kita udah selesai makan dia juga masih ngeliatin lo," katanya lagi

"Iya sih, tadi gue sempet mergokin dia liatin gue terus, bahkan dari kemarin-kemarin juga kayak gitu, tapi gue nggak tau apa itu maksudnya,"

"Apa dia suka sama gue ya, La?" Lanjutnya

Carla mengangguk-angguk, "bisa jadi sih, eh tapi masa sih, secara lo itu kan pacar dari temennya sendiri gitu, nggak mungkin banget loh, apalagi Nathan termasuk cowok yang cuek bodo amatan," ucapnya

"Tadi bisa jadi juga sih," sambungnya

"udah ah bodo amat, nggak usah terlalu dipikir, nih mending belajar bentar lagi bel."

Carla hanya melirik buku yang sempat diberikan Gizha, kini ia hendak memulai pembicaraan baru. "Zha, dari tadi gue nggak liat Tari, lo ada liat?"

"Gue juga nggak liat dari tadi," balasnya yang masih menatap bukunya

"Tuh anak lama-lama mencurigakan banget asli," kata Carla ngawur

"Mencurigakan gimana?", Tanya Gizha

Carla mengendikkan bahunya, "ya kayak aneh aja gitu, kayak lagi menutupi sesuatu." Balasnya

Gizha menghela napasnya, "udahlah biarin."

Mau tak mau Carla diam mendengar ucapan Gizha, hingga tiba-tiba terdengar suara bel Carla segera meninggalkan ruangan Gizha.

"Gue ke kelas ya zha,"

"Okee."

_________
Sepuluh menit yang lalu bel pulang sekolah telah berbunyi, tapi masih terdapat tiga murid yang sedang berada di taman belakang sekolah.

Gizha menutup mulutnya ketika isakan kecil hendak lolos dari bibirnya, ia berada di balik toilet sambil memandang kearah taman belakang untuk menyaksikan Athalla dan Tari yang sedang berpelukan dengan Tari yang menangis di pelukannya, entah apa penyebabnya.

"Kenapa lagi sih ini?", Batin Gizha

"Gue capek pura-pura nggak tau kayak gini, mereka kelewatan, mereka jahat, terus gue harus ngapain?!.", Lanjutnya dalam hati

Air mata terus saja turun tanpa bisa Gizha bendung, melihat keduanya benar-benar membuat dada Gizha seolah ditusuk jarum berkali-kali.

Gizha memotret keduanya kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan mereka yang sedang berpelukan disana. Tak mau lagi terlalu banyak menyimpan rasa sesak di ulu hatinya.

Lihat saja nanti.

________
Suapan demi suapan buah kembali masuk kedalam mulut Gizha yang sedang berada di halaman belakang rumahnya. Menikmati hawa sejuk menjelang sore.

Sesekali ia tersenyum pedih melihat foto yang tadi ia potret, bibirnya memang tersenyum tapi berbeda dengan hatinya yang merasa sesak.

"Gila aja gue punya temen kayak dia, dasar perebut." Desisnya

"Kalo udah tau dia nggak baik ngapain masih berteman sama dia?", Celetuk Davin tiba-tiba dan mengambil posisi duduk tepat di sebelah Gizha

Gizha menoleh sekilas, sempat terkejut namun ia buat biasa saja. "Gue udah jaga jarak kok sama dia," balas Gizha

"Athalla?", Tanyanya tiba-tiba

Alis Gizha bertaut, "maksudnya?"

"Soal perjodohan itu gue udah tau, soal perselingkuhan mereka juga gue udah tau,"

"Ooh."

"Kenapa ngga putus aja sih zha, nambahin beban pikiran kalo lo masih sama Athalla,"

"Emang kenapa sih?, Emangnya lo peduli sama gue?", Tukas Gizha

"Gue peduli sama adek gue." Jawabnya dan mengalihkan tatapannya

"Jadi gue adek lo ya?" Tanyanya, ia ingin memastikan secara langsung pengakuan dari mulut Davin

Davin tak menjawab pertanyaan nyeleneh Gizha, ia kini kembali menatap sang adik dengan kesal.

"Apa yang mau lo tahan lagi sih, lo udah tau kalo Tari sama Athalla selingkuh kan?, Ngapa nggak diputusin aja sih?, Ribet Lo!." Pungkasnya kelewat geregetan melihat tingkah Gizha

"Ada saatnya gue nyerah Davin," balasnya

"Davin Davin, Abang, gue ini Abang lo." Desisnya

"Iya deh Abangku yang tercinta." Ucap Gizha dan langsung memeluk Davin

"Cie cie ada yang udah akur nih," celetuk Monica dari belakang

Gizha melepas pelukannya dan beralih menatap Monica, "nggak tau Bun, tiba-tiba aja si Davin kayak gini, lagi kesurupan kayaknya." Balasnya

Davin memutar bola matanya malas kemudian beranjak pergi meninggalkan kedua perempuan kesayangannya.

Sesampainya dikamar Davin menatap foto anak-anak Ravloska beberapa tahun yang lalu, kemudian beralih menatap pemimpin dari Ravloska.

"Gue emang temen lo tha, tapi kalo lo nyakitin Gizha berarti lo mau bermasalah sama gue." Ucapnya pelan

To be continued


Tandai typo.

Jangan lupa follow, vote and comment yaw 💓

See you 👋👋









GIZHA NAZELLA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang