GIZHA 19 : dia kembali

2.5K 107 10
                                    

Happy Reading!!

_____

"iya gue suka lo, lo mau jadi cewek gue?," balas Ravel mantap, memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya belum ada satu jam mereke bertemu dengan gobloknya ia mengungkapkan isi hatinya.

Plak!!

Dengan gerakan spontan Carla menampar pipi Ravel untuk menyadarkan pria dihadapannya ini.

Ravel memegangi pipi kirinya yang terasa panas. "anjir, gue kan suka sama lo mba!"

Carla menatap jijik Ravel. "lo itu cowok murahan!," desis Carla, kemudian pergi meninggalkan Ravel.

"murahan dari mananya coba, ganteng-ganteng gini di sia-siain," gumamnya menyombongkan diri.

-----

"tar, ucapan Carla tadi jangan dipikirin deh, tuh anak emang lagi nggak mood kayaknya," bujuk Gizha yang sedari tadi menemani Tari dikelas.

"iya, tapi gue nggak terima zha, dia bilang penghianat ke gue!," balss Tari ketus

"belum sih, tapi bentar lagi kan?," batin Gizha

Gizha memutar bola matanya malas, memilih untuk membaca materi yang akan dipelajari. "lebay lo ah, udah sana cuci muka biar ngga kusut tu muka,"

Tari yang mendengarnya pun mengerucutkan bibirnya kesal, sedetik kemudian ia memeluk Gizha dari samping. "Aaa zhaa lo bener-bener sahabat gue deh. "

Gizha memberontak, merasa risih dengan Tari yang mendekapnya erat. "apaansi lo, udah sana gerah gue!,"

Disaat keduanya tengah mengobrol asik, Tiba-tiba Carla datang melewati Gizha dan Tari tanpa menyapanya.

Tari melirik sinis kearah Carla, sedangkan Carla yang sudah mendaratkan bokongnya dikursi hanya menatapnya acuh, dan segera memakai earphone.

Gizha berlari kecil menuju motor tersebut, dan menepuk pundak pria itu.

"tha, ngapain masih disini, masih nungguin aku, yaudah yok pulang?," ajaknya pada Athalla yang masih fokus ke handphone-nya.

Gizha memutar bola matanya malas, merasa ia di acuhkan Athalla, Gizha pun menepuk pundak Athalla sekali lagi.

Athalla menoleh sekilas dan kembali menatap handphone-nya. "aku nungguin Tari zha, kasian kalo dia harus nunggu jemputan,"

"Lebih kasian lagi aku sih tha, harus nunggu bus dihalte sendirian lagi, kalo tiba-tiba musuh kamu Dateng terus nyulik aku gimana?," Celotehnya sambil memainkan jemarinya.

Suara decakan malas keluar dari bibir Athalla. "Ngga mungkin lah zha mereka tiba-tiba nyulik kamu, usah deh kamu kan bisa apa-apa sendiri, ngga usah manja!,"

"Besok-besok jangan berharap pulang sama aku karena aku bakal pulang pergi sama Tari, mending sekarang kamu pulang, terserah mau naik apa yang penting jangan sama Arven, jangan jadi cewek kegatelan yang mau dibonceng sana sini sama cowok lain."

Gizha mengangguk angguk paham, dan bibirnya membentuk huruf O. "Oh jadi ngga boleh Manja ya, yaudah oke,"

Gizha melangkahkan kakinya meninggalkan Athalla tapi sebelum itu ia berkata. "Oh ya satu lagi aku bukan cewek gatel yg kamu maksud tadi," ucapnya.

*****
Pukul 20.00 Gizha sedang berada didepan meja belajarnya, memahami materi yang harus ia hafalkan untuk persiapan ulangan besok, tapi hati dan pikirannya hanya mengingat Athalla dan tari membuatnya sulit untuk berkonsentrasi.

"Gue terlalu baik ngga ya kasih kebebasan untuk Athalla sama Tari, masa iya mereka mau pulang pergi bareng, sedangkan gue?"

"Yang pacar Lo itu gue apa temen gue sih tha.." gumamnya sambil memperhatikan buku.

"Lo juga kok bisa jahat banget sih tar?,"

Gizha menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya yang berada dimeja hingga ketiduran dan terbangun ketika mendengar suara ketukan pintu.

Tok tok tok

"Ck, siapa sih udah malem juga," ia beranjak untuk membuka pintu tapi sebelumnya ia melirik jam yg menunjukkan pukul 23.00.

"Jam sebelas ada orang gedor-gedor pintu?," Gizha melihat di sela-sela gorden kamarnya dan terlihatlah si pria bertopeng dengan membawa tongkat besi di tangan kanannya.

Jantungnya berdegup kencang, badannya bergetar, keringat dingin menjalar ke tubuhnya, bahkan untuk mengambil handphone saja rasanya ia benar-benar takut.

'kok ada dia?, G-gue harus gimana' batinnya meremas kaos oversize nya.

"Ya Allah Gizha harus gimana?,"

Dengan tangan yang gemetar Gizha mengambil handphone-nya diatas meja dan menelfon Athalla.

"Athalla tolong angkat...."

3 kali menelfon dan 40 pesan hanya centang 2 abu abu, hingga percobaan sekali lagi ia menelfon Athalla Dan beruntung nya diangkat.

"Halo, ada apa zha?,"

"Tha, bisa kesini ngga?, didepan ada orang bertopeng yang kemarin, kamu bisakan kesini pliss tha orang itu juga bawa tongkat besi, bisa ya?,"

"Kamu ni aneh banget ngga mungkin lah sayang.."

"Aku serius tha, tolong kesini aku bener-bener takut, pliss untuk kali ini aja ya?,"

"Ngga bisa zha, aku lagi nemenin Tari nonton, sesuai janji aku kemarin sama dia,"

"Tari lagi?, Pliss tha hikss aku butuh kamu..."

Gizha mengintip keluar dan orang tadi tidak ada diluar, lalu kemana perginya pria itu?

"Tha orang itu ngga ada diluar, tolongin aku tha.."

"Tha, lo lagi telfonan sama siapa sih?, Itu film-nya lagi seru tau,"  mendengar suara tari, membuat Gizha mengepalkan tangannya kuat.

"Zha udah dulu ya, tidur lagi aja gih, night sayang,"

Tut Tut

Sambungan terputus

Air matanya semakin mengalir deras saat mendengar suara tapak kaki mendekat kearah kamarnya dan..

Brak

_________

Haiii, akhirnya aku kembali setelah beberapa bulan Hiatus tanpa kabar 🤗🤗

Semoga suka<3
See you👋👋




GIZHA NAZELLA [REVISI]Where stories live. Discover now