#13 River

306 45 1
                                    

Jennie menarik kursi di dekat meja komputernya dengan kasar, ia melemparkan jaket jeansnya sembarangan kemudian menyalakan komputernya, ia tidak bisa berpikir dengan jelas setelah Jisoo mengancamnya dengan nyata. Apa yang Jisoo pikirkan sampai dia benar-benar tega melukai dirinya sendiri seperti itu?

Jennie hanya mencoba untuk menggertak saja, mengancam dengan cara lebih halus karena memang ia paling tidak suka jika di ikuti kemana dia pergi apalagi dengan ucapan seperti itu. Bagaimana kalau suatu hari ia sedang bosan dan ingin membunuh seseorang, Jisoo tau akan hal itu? Sepertinya semua kejahatannya akan terungkap, Jennie membencinya.

"Aksinya sangat ceroboh, dia bisa saja membuat aku terlihat sengaja menusuknya. Ya memang benar aku sengaja tapi kalau sampai itu terjadi berarti itu termasuk ke dalam sebuah ketidaksengajaan lah." Meskipun Jennie terlihat seperti tidak memiliki kewajiban sebagai seorang mahasiswi karena ia lebih senang menghabiskan waktunya diluar rumah tanpa tugas-tugas kuliahnya, Jennie tetap menyempatkan diri untuk belajar dan mengerjakan beberapa tugas yang belum selesai setiap malamnya. Menjadi seseorang yang sedikit 'berbeda' dari orang lain memang tidak ada yang tau, hanya ia dan dirinya di tambah Jisoo. Sedangkan yang orang-orang kenal adalah Kim Jennie mahasiswi yang cantik, pintar, meski ia tidak pandai bergaul tapi ia sangat populer di kampusnya. Siapa yang tidak tau Kim Jennie, mata kucingnya yang selalu menatap tajam ke setiap orang yang melihatnya diam-diam atau dengan tatapan aneh, gummy smilenya ketika ia sedang bersama dengan Rose dan bercerita hal-hal konyol, terlihat polos bukan?

"Apa maksud dari perbuatannya tadi?" Jennie berusaha mengingat bagaimana wajah Jisoo begitu serius menatap ke arahnya, sambil memegang tangannya dan mendorong pisau itu semakin masuk untungnya Jisoo tidak terluka, lebih tepatnya belum terluka. "Apa dia gila? Dia tiba-tiba datang menutup kembali pintu taksi yang sudah aku hentikan dan mengajakku untuk pulang bersama dengannya hari ini? Gila?! Dia benar-benar gila, isshh.."

Entah Jennie lupa atau tidak kalau tebakannya adalah dia bisa membuat siapapun jatuh cinta kepadanya termasuk Jisoo walaupun dia terlihat sangat dingin dan tidak peduli tapi kebanyakan orang menyukai sisi misterius Jennie kemudian berusaha mendekatinya dan jatuh hati padanya, Jennie sudah hapal betul dengan pola itu dan menurutnya pola itu benar-benar berhasil ia lakukan kepada Jisoo. Tanpa Jennie tau alasan dibalik kembalinya Jisoo kepadanya tadi.

***

Di sisi lain Jisoo berusaha mencari banyak artikel tentang 'bagaimana caranya mengajak seseorang berkencan' atau 'cara mudah untuk berkencan', sudah banyak artikel yang ia klik dan ia baca tapi Jisoo masih tidak mengerti bagaimana mengaplikasikannya pada dunia nyata dan kepada Jennie.

Banyak tips dan trik yang bisa Jisoo lakukan sebenarnya, sangat mudah, tapi tidak membantu kalau orangnya adalah Jennie. Ini hanyalah cara-cara mudah untuk seseorang yang mudah juga di ajak berbicara, bercerita banyak, manja dan sangat menggemaskan. Meskipun Jennie sangat menggemaskan dengan gummy smilenya tapi cara-cara ini hanya membuat kencan mereka menjadi sangat mencekam. Keduanya akan tetap berdiam diri dan hanya akan ada ancaman-ancaman dengan sedikit kekerasan yang akan mereka lakukan agar mereka berdua bisa mencari topik pembicaraan.

Jisoo berusaha mengirimkan beberapa pesan kepada Jennie, mengajaknya pergi jalan-jalan setelah jam kampus Jennie selesai dan melakukan apa yang menurutnya bisa membuat rencananya berhasil. "Rencana ini benar-benar menyiksa." keluhnya.

***

Jisoo sengaja mengambil kerja shift pagi, berangkat menggunakan motor yang sudah lama tidak ia gunakan dan hanya ia pajang saja di rumah sampai-sampai Lisa mengeluh kepadanya hampir setiap hari karena motor sport itu bagus, hasil kerja dan tabungan sepupunya itu tapi Jisoo tidak pernah menggunakannya, ia berkata lebih baik Jisoo memberikan motor itu kepadanya.

Bloody LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang