Budak Security (Chapter 1 - Lucky)

20.6K 139 3
                                    

Nama-ku Bram, seorang security di salah satu gedung perkantoran di daerah Jakarta. Terdapat banyak perusahaan di gedung tempat-ku bekerja ini. Banyak sekali pria-pria ganteng yang bekerja di gedung ini. Banyak sekali suka duka selama aku bekerja di gedung ini. Tugas-ku adalah menjaga keamanan gedung ini, selain itu aku bertugas menjaga pintu gerbang masuk ke area gedung ini. Aku bertugas untuk memberi traffic cone untuk memalang setiap mobil yang akan masuk ke dalam gedung ini ketika jam masuk kantor sudah lewat.

Pagi itu sekitar jam 10:30 siang ada sebuah mobil yang terus mengklaskon ingin masuk ke dalam gedung. Aku pun segera bergegas memindahkan traffic cone itu agar mobil itu bisa masuk. Pengendara mobil itu terus saja mengklason seolah tak sabar. Ketika aku menyingkirkan traffic cone itu dan menyapa-nya

"Siang Pak." Sapa-ku sambil memberi hormat.

Pria itu pun lewat sambil berkata "lama banget sih" dengan nada yang ketus. Setelah itu pun dia melewati-ku dan mengambil karcis parkir di mesin otomatis.

Aku hanya bisa mengelus dada, padahal tak sampai 1 menit aku langsung memberikan pria itu jalan. Sejujurnya, aku sedikit kesal dengan pria itu. Tapi kesal pun tak ada artinya, karena biar bagaimana pun pekerjaan dia jauh lebih bagus daripada aku.

Sesampainya di pos,

"Ga sabaran banget ya tu orang. Klakson-klakson." Kata Jupri, teman jaga-ku.

"Iya. Tau tuh" Jawab-ku.

Setelah pria tak sabaran itu masuk, sudah tidak ada lagi kendaraan yang masuk ke dalam gedung ini. Karena memang seharusnya kami sibuk di pagi hari dan siang hari, jika ada titipan makanan dari ojol. Sementara satpam yang bertugas di pintu keluar akan jauh lebih sibuk di sore hari ketika jam pulang kerja.

Sekitar jam 13:00 ada seorang driver ojol yang menitipkan makanan untuk karyawan di gedung ini.

"Pak. Nitip untuk Lucky PT.Investama ya Pak." Kata ojol itu.

Aku pun mengambil pesanan dan menberi catatan agar tidak tertukar dengan pesanan karyawan yang lain.

Di gedung ini memang tidak diijinkan ojol untuk mengantar makanan sampai ke dalam, kecuali ojol yang mau menjemput orang.

Tak lama, ada seorang pria yang datang ke pos satpam. Pria itu adalah pria tidak sabaran yang judes tadi.

"Pak. Ada titipan buat Lucky Investama ga?" Tanya pria judes itu.

"Ada Pak. Ini." Kata-ku.

"Makasih Pak." Kata Lucky sambil melengos pergi.

Ternyata pria judes itu bernama Lucky. Padahal pria itu sangat ganteng, tapi sayang sekali karena kejadian tadi aku agak sedikit kesal dengannya. Setelah kejadian Lucky tadi, tidak ada lagi hal-hal yang membuatku kesal. Tak terasa, hari ini pun berlalu.

Esok hari-nya, ketika jalanan sedang ramai-ramainya karena memang bertepatan dengan jam kerja. Ada sebuah mobil yang menggunakan lampu hazard didepan gedung kantor, sepertinya mobil itu mogok. Imbas dari mobil itu mogok, sudah pasti di depan gedung kantor menjadi semakin macet. Bunyi klakson mobil saling bersautan mengiringi padatnya jalanana pagi itu. Setelah ku lihat, sepertinya itu adalah mobil Lucky. Karena aku hafal platnya karena kejadian kemarin. Tapi aku pun tak bisa banyak membantu karena aku masih harus memeriksa satu per satu mobil yang masuk ke dalam gedung.

Benar dugaan-ku. Tak lama, aku melihat Lucky turun dari mobil itu dan berjalan menghampiri-ku.

"Pak. Bisa pinjem palang ga?" Kata Lucky.

"Bisa Pak." Jawab-ku.

Aku pun akhirnya membantu Lucky menaruh Traffic cone di belakang mobilnya agar mobil lain bisa berhati-hati.

"Boleh titip mobil saya ga Pak? Nanti ada montir yang dateng sih Pak buat ganti aki. Nanti kalo montirnya udah dateng, saya turun kok." Kata Lucky.

"Boleh Pak. Nanti montirnya langsung nelpon Bapak kan kalo udah dateng?" Tanya-ku.
------------------------------
Cerita lengkap-nya sudah tersedia di karya Karsa dengan judul yang sama.

https://karyakarsa.com/Boyaretoys/budak-security-chapter-1-luck

Selamat membaca :)

Budak SecurityWhere stories live. Discover now