Setelah beberapa jam kami mengudara. Akhirnya aku dan Lucky pun menginjakkan kaki kami di Pulau Dewata ini.
Setelah turun dari pesawat, kami pun segera menuju tempat pengambilan bagasi. Tak berapa lama, tas dan koper kami pun terlihat. Lucky dengan sigap mengambil tas-ku dan juga koper-nya.
Lucky tak mengijinkan-ku untuk membawa tas-ku sendiri.
"Udah. Aku aja yang bawain tas kamu." Kata Lucky.
"Aku bisa bawa sendiri." Jawab-ku.
"Iya tau. Tapi aku mau layanin kamu." Jawab Lucky.
"Layanin? Apapun?" Tanya-ku.
"Iya. Apapun." Jawab Lucky.
"Ya udah kamu bawain deh tas-ku." Pinta-ku.
"Siap." Jawab Lucky.
Lucky pun membawakan tas-ku, karena masih terlalu pagi, jadi kami memutuskan untuk menitipkan tas dan koper kami di hotel terlebih dahulu.
Kami pergi ke hotel menggunakan taxi dari bandara. Perjalanan ke hotel kami sekitar 30 menit menggunakan kendaraan. Setelah menitipkan koper dan tas, kami berencana untuk sedikit berjalan-jalan di pantai dan mencari makan terlebih dahulu.
Setelah 30 menit di perjalanan, kami pun sampai di hotel tempat kami akan menginap.
Mewah... Hanya itu yang bisa aku kata-kan. Lucky menitipkan koper dan tas kami ke receptionis hotel. Setelah itu, kami pun berencana untuk pergi terlebih dahulu ke tempat penyewaan mobil untuk akomodasi kami selama kami tinggal di Bali.
Saat kami sedang menunggu taxi untuk mengantar kami ke tempat penyewaan mobil.
"Buka kemeja kamu Luck." Kata-ku.
Lucky menatap-ku, ia pun melepas kemeja-nya dan lagsung bertelanjang dada di depan-ku.
"Udah. Kemejanya titip juga di receptionis sana. Kamu ga usah pake baju hari ini." Kata-ku.
Lucky hanya menatap-ku dan menaikkan alisnya, lalu ia pun pergi menitipkan kemeja-nya itu di receptionis hotel.
Kami pun kembali menunggu taxi kami datang di lobby hotel. Selagi kami menunggu di lobby, Lucky terus saja memandangi wajah-ku.
"Kenapa sih kamu ngeliatin aku aja?" Tanya-ku.
"Kenapa emangnya? Ga boleh?" Tanya Lucky balik.
"Ya gpp. Abis ngeliatinnya kayak orang apaan tau." Jawab-ku.
"Malu ga kamu ga pake baju gitu?" Tanya-ku.
"Biasa aja." Jawab Lucky dengan PD-nya.
"Bugilin juga nih." Kata-ku.
"Berani aja aku mah." Jawab Lucky.
"Ya aku yang malu lah." Jawab-ku.
Lucky hanya tersenyum-senyum saja.
-------------------
Cerita lengkapnya sudah bisa dibaca di Karya Karsa dengan judul yang sama.
https://karyakarsa.com/Boyaretoys/budak-security-chapter-7-lucky-71580
Selamat membaca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Budak Security
FantasyBercerita tentang security sebuah gedung perkantoran yang menjadikan karyawan-karyawan kantor itu sebagai budaknya.
