Budak Security (Chapter 11 - Lucky)

1.6K 9 0
                                    

Villa yang akan kami datangi letaknya agak jauh dari kota. Villa kami terasa sekali suasana pedesaan-nya. Sepanjang jalan menuju villa, kanan kiri kami dipenuhi sawah-sawah. Suasananya masih sangat asri. Memang cocok jika dijadikan sebagai tempat melepas penat. Tapi yang menjadi masalah mungkin akan sedikit sulit mencari makanan di daerah seperti ini, karena itu kami memutuskan untuk mampir sebentar ke minimarket yang ada di sepanjang jalan yang kami lewati.

Setelah beberapa lama kami melewati jalan itu, masih belum terlihat juga ada minimarket di kanan-kiri kami, rata-rata sawah dan rerumputan.

"Tempatnya agak jauh juga ya Luck dari perkotaan." Kata-ku.

"Iya aku sengaja sih nyewa villa yang di pedesaan. Aku pikir bakalan lebih tenang gitu suasananya. Jawab Lucky.

"Iya sih emang kayaknya lebih tenang suasananya, tapi kayaknya bakal susah cari makanan di sini." Kata-ku.

"Iya sih. Semoga kita ketemu di market deh di perjalanan, jadi kita bisa mampir. Senggaknya kita bisa masak nanti di Villa." Kata Lucky.

Setelah beberapa lama akhirnya kami menemukan sebuah minimarket kecil. Kami pun mampir ke minimarket itu untuk membeli bahan-bahan makanan, setidaknya frozen food. Jadi kalau kami kelaparan, kami tidak perlu pusing mencari pedagang yang menjual makanan di sekitar sini. Lucky dan aku pun turun dari mobil, kami berdua masuk ke dalam mini market itu. Penjaga minimarket itu pun langsung saja melihat kearah Lucky. Wajar saja, Lucky masuk ke dalam minimarket itu tanpa menggunakan baju. Sudah pasti dia akan menjadi pusat perhatian. Kami pun melihat-lihat isi minimarket itu, ternyata tidak terlalu lengkap. Jadi kami hanya membeli telur, sedikit frozen food dan snack seadanya saja.

Setelah berbelanja kami pun melanjutkan perjalanan menuju villa. Kira-kira setelah beberapa lama kami berjalan menempuh perjalanan akhirnya kami sampai di villa tempat kami akan menginap. Di sana penjaga villa sudah menunggu kami.

"Siang Bli." Sapa Lucky.

"Siang Bli." Sapa penjaga villa itu.

Bli itu pun lalu mengajak kami untuk berkeliling Villa. Lucky memang benar-benar gila, ia menyewa villa sebesar ini padahal hanya kami berdua yang mengisi villa ini. Villa ini sepertinya bisa dihuni oleh 10 orang. Sambil kami berjalan berkeliling villa, Lucky pun bertanya kepada Bli itu.

"Bli kalau beli makanan di sini agak susah ya? Kayaknya agak jauh kemana-mana ya Bli." Tanya Lucky.

"Oh sebenarnya nggak susah Bli, cuma masuk-masuk ke gang aja sih Bli." Kata penjaga villa itu.

"Oh gitu ya Bli." Kata Lucky.

Akhirnya penjaga villa itu pun menyerahkan kunci villa itu kepada Lucky. Setelah itu Lucky pun membawa barang-barang kami masuk ke dalam villa. Sampai di dalam villa, Lucky pun memelukku dan berkata.

"Gimana Ram? Suka nggak sama villa-nya?" Tanya Lucky.

"Kamu bener-bener deh. Kamu sewa villa segede ini cuman buat kita berdua. Ini mah bisa diisi 10 orang kali Luk." Kata-ku.

"Ya gpp Ran. Kan enak lega." Jawab Lucky.

"Ya lega sih. Tapi sayang aja tempat segede ini cuma diisi kita berdua." Kata-ku.

"Ya kamu emang mau ajak siapa lagi?" Tanya Lucky.

"Ya mau ajak siapa coba. Orang aku gak kenal siapa-siapa juga disini." Kata-ku.

"Ya siapa tau kan kamu mau ngadain party disini." Kata Lucky.

"Oh kamu emang udah niatnya kayak gitu ya." Kataku sambil mencubit pentil Lucky.

"Hahaha. Nggak kok." Kata Lucky.

----------------------
Cerita lengapnya sudah dapat dibaca di Karya Karsa dengan judul yang sama.

https://karyakarsa.com/Boyaretoys/budak-security-chapter-11-lucky

Selamat membaca :)

Budak SecurityWhere stories live. Discover now