“Ga boleh!” Jawab-ku.
“Pelit.” Kata Lucky.
Aku langsung memegang kepala Lucky lalu menjatuhkan kepalanya perlahan ke paha-ku, lalu ku usap-usap kepala pria manja ini.
“Kamu di dalem rumah pake baju terus.” Kata Lucky sambil mengintip dari kaos bagian bawah-ku.
Lucky memang terkadang suka membuat gemas. Tingkahnya yang seperti anak-anak itu, seolah kemarin tak terjadi apa-apa saja. Padahal kemarin dia sudah habis-habisan di gembleng oleh banyak pria.
“Ya emangnya kamu, di dalem rumah bugil mulu mamer kontol sama mamerin badan.” Jawab-ku.
“Kamu ya yang nyuruh…” Kata Lucky sambil menyolek-nyolek dada.
“Hush… Nyolek-nyolek… Bayar!” Kata-ku.
“Dibayar pake aku aja ga mau ya?” Tanya Lucky sambil terus-terus menoel dada-ku.
Tanpa basa-basi, aku langsung menunduk dan melumat bibirnya itu. Aku terus mengecup dan menikmati bibir-nya itu. Lucky membalas ciuman-ku, tapi aku terus-terusan melumat bibirnya. Aku tak memberi kesempatan untuknya membalas.
Selesai menciumi bibir-nya, aku kembali bersandar di sofa dan lanjut menonton.
“Udah gitu doang?” Lucky protes.
“Ehhh… Emangnya mau di-apain lagi? Mau aku tonjokin lagi?” Tanya-ku.
“Boleh aja.” Jawab Lucky.
“Ga ada cape-nya banget sih.” Kata-ku.
“Lemah…” Ledek Lucky.
----------------------
Cerita lengkapnya sudah dapat dibaca di Karya Karsa dengan judul yang sama.https://karyakarsa.com/Boyaretoys/budak-security-chapter-15-lucky
Selamat membaca :)
![](https://img.wattpad.com/cover/295133499-288-k962114.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Budak Security
FantasyBercerita tentang security sebuah gedung perkantoran yang menjadikan karyawan-karyawan kantor itu sebagai budaknya.