Siapa sangka aku mendapatkan budak dari penghuni cluster tempatku jaga. Ditambah lagi, dia adalah Ronald, pria ganteng yang memang selama ini ku perhatikan. Usai membuatnya telanjang dan menuruti semua perkataanku waktu itu, aku jadi semakin tidak sabar untuk bertemu dengan anjing sixpack yang satu itu.
Aku jadi semakin ingin memamerkannya ke Dimas, partner kerjaku. Dimas juga salah seorang satpam di cluster ini. Sama sepertiku, dia juga belok dan memiliki fantasi yang sama. Dia pasti tak akan menyangka siapa yang berhasil ku jadikan budak peliharaan.
Hari ini kebetulan shiftku sudah berakhir. Akan tetapi aku tidak pulang dan menunggu di pos. Sementara itu Dimas harus berjaga sampai pagi nanti.
"Ga pulang lu Bim?" Tanya Dimas
"Ga. Ntar aja. Gua temenin deh lu jaga malem." Ucapku.
"Ciaaa... Tumben amat lu." Kata Dimas.
"Mumpung besok gua off. Ga seneng banget sih lu gua temenin." Kataku.
"Ga gitu koplak. Tumben aja." Kata Dimas.
"Gua mau nunjukin sesuatu ntar sama lu." Ucapku.
"Nunjukin apa?" Dimas nampak penasaran.
"Ntar aja lu liat sendiri." Kataku.
"Dih apaan sih lu ga jelas. Bikin gua penasaran aja bangsat." Kata Dimas.
"Ntar dah lu liat sendiri." Ucapku sambil cengar - cengir.
"Apaan sih. Jadi makin penasaran gua kampret." Kata Dimas.
"Hahaha. Sabar sih." Jawabku.
Saat itu hari masih sore, dimana waktu menunjukkan jam - jam bubaran kantor. Dengan sengaja aku langsung saja ngechat Ronald.
"Nanti pulang kerja, abis balik ke rumah langsung ke pos. Gua tunggu." Tulisku untuk Ronald.
"Iya Tuan." Balas Ronald.
Anjinggg!!! Baru membaca balasannya saat memanggilku 'Tuan' saja kontolku langsung keras. Aku benar - benar tak sabar menunggu kedatangannya.
--------------
Cerita lengkapnya sudah dapat kalian baca di KaryaKarsa Boyaretoys
Silahkan klik link berikut (Copy paste pada browser kalian):
https://karyakarsa.com/Boyaretoys/ronald-chapter-2
Info update cerita juga bisa dilihat di
IG: lecehkanpria
Twitter: Boyaretoys_
YOU ARE READING
Budak Security
FantasyBercerita tentang security sebuah gedung perkantoran yang menjadikan karyawan-karyawan kantor itu sebagai budaknya.
