10

276 21 0
                                    

"Jaemin"

Jaemin mengalihkan pandangannya ke arah Jun

"Oh sudah sampai"

"Iya. Ingin lakukan sekarang?"

"Boleh, tunggu"

"Kenapa?"

"Apa kau pernah ke supermarket semalam?"

"Tidak ada, kenapa?"

"Tidak"

"Baiklah"

Selepas Jun pergi Jaemin kembali melihat layar komputer nya

"Apa aku salah lihat ya?"

"Mungkin"

****

"Jaemin"

"Kenapa sayang?"

"Sudah jam makan siang"

"Lapar ya?"

"Iya"

"Ingin makan apa?"

"Burger?"

"Tidak sihat Jun sayang, makan yang lain"

"Sekali sahaja ya? Untuk bulan ini aku belum memakannya lagi"

"Benar ya?"

"Iya aku tidak bohong"

"Baiklah ayo"

"Yes!!"

Jaemin tertawa kecil melihat Jun yang terlihat senang. Jaemin menggandeng tangan Jun dan membawanya masuk ke dalam mobil

"Hati-hati sama kepala kamu"

"Makasih"

Jaemin masuk ke dalam mobil dan memegang tangan Jun kembali kemudian barulah dia menjalankan mobil

"Kenapa hm?" Tanya Jaemin

"Apa?"

"Kau terlihat tidak tenang, ada apa-apa yang berlaku?"

"Tidak ada kok"

"Baiklah jika begitu, aku tidak ingin membuatmu tidak nyaman"

Jun hanya tersenyum melihat Jaemin. Inilah salah satu sifat Jaemin yang dia suka iaitu Jaemin akan berusaha membuatnya nyaman dan tidak akan bertanya lebih jika dia tidak ingin bercerita

"Makasih Jaemin"

"Sama-sama"

Jaemin kembali melihat depan sambil tanganya mengelus lembut tangan Jun

****

"Yak!! Lee Haechan!!"

"Aduh aduh!! Juan sakit!"

"Kembalikan laptop ku sialan!"

"Tidak akan wle"

Haechan mengangkat laptop Juan tinggi supaya Juan tidak dapat mencapainya karena apa? Karena Juan lebih rendah daripada nya

"Pacar sialan! Beri laptop ku kembali atau kita putus!" Marah Juan

"Heh gua cuman bercanda! Jangan di bawa serius"

"Makanya jika tidak ingin berikan laptop ku kembali"

"Ini"

Juan mengambil laptopnya dan menendang kaki Haechan membuatkan pria itu kesakitan. Manakala Juan hanya mengabaikan nya dan kembali melakukan kerjanya yang tertunda

"Lo gak punya rasa bersalah ya?"

"Ngapain juga gua rasa bersalah?"

"Sakitnya hatiku ( ;∀;)"

"Minggir Lee Haechan! Gua tolak Lo ya?!" Marah Juan

Mana dia tidak marah orang lagi kerja si Haechan malah ganggu gak punya kerja emang tu orang bikin Juan mara aja kerjanya

"Lo gak punya kerja apa? Nagih uang sewa apa?"

"Itukan bukan kerja gua makanya gua ganggu Lo"

"Tapi date line gua besok Haechan sayang! Bangun tidak?"

Haechan membuka matanya dan bangun dari baringan nya

"Lo bilang apa tadi?"

"Bilang apa? Gak bilang apa-apa tu" ucap Juan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya

"Sebelum itu Lo bilang apa?"

"Date line gua besok?"

"Bukan itu yang depannya"

"Haechan?"

"Depan lagi"

"Bangun tidak?"

"Belakang sedikit, ayo lah Juan"

"Sayang?"

"Nah itu sebutin sekali lagi ya?"

"Ogah ah"

"Juan sekali sahaja"

"Tidak"

"Juan~~"

"Jijik njir! Sana gak Lo!"

"Sekali sahaja"

Haechan memeluk lengan Juan membuatkan Juan tidak bisa melakukan kerjanya

"Lee Haechan! Bangun!"

"Sekali sahaja please 🥺🥺"

"Haechan sayang bisa tidak kau jangan ganggu pacar mu ini?"

"Baik!"

Dengan gembiranya Haechan melepaskan pelukan dan masuk ke dalam kamarnya membuatkan Juan hanya menggelengkan kepalanya

"Anak siapa sih?"

"ANAK JOHNNY LEE!!" Teriak Haechan dari dalam kamar

"Heh nama bapak lo itu!"

"Gak peduli! Gua lagi bahagia!!"

"Dasar. Di bilang sayang aja udah lemes"

Twins?Where stories live. Discover now