14

186 15 0
                                    

Juna mengelap tangannya yang penuh dengan darah dan melemparkan tuala itu ke dalam api yang membara

"Selesaikan semuanya tanpa ada satu jejak yang tinggal"

"Baik Tuan"

Jika kalian tanya apa Juna membunuh perempuan itu? Jawabannya iya. Maaf tapi seluruh keluarga Son dan Park ialah Mafia hanya saja di antara adik beradik nya, cuman Juna saja yang terjun ke dunia itu. Juna tidak ingin adik-adiknya yang lain masuk ke dalam dunia gelap itu makanya hanya dia saja yang mewarisi kedudukan Papa nya

"Halo?"

"Sudah selesai?"

"Sudah"

"Good job. Sekarang pulang aku ingin memeluk mu erat"

"I'm sorry honey, tapi aku harus pulang ke Korea sekarang"

"Lagi? Jadi kau ke sini hanya untuk mengurusi wanita itu?"

"Iya"

"Juna~~"

"Mark, you can do it! Buktinya kau bisa bertahan sehingga kini"

"1 month. Wait for me"

"Good boy baby. I will"

Juna memutuskan panggilan dan keluar daripada mobil. Ruan sudah memberitahu nya apa yang terjadi dan sekarang moodnya sedang hancur tapi itu tidak bermakna dia harus melemparkan amarahnya pada Mark

"Tunggu saja kau jalang berdua. Akan ku buatkan kau melutut padaku meminta ku untuk membiarkan kau hidup" sumpah Juna

*****

"PARK RUAN!!!!" Teriak Juna saat dia masuk ke dalam rumah

Semua orang turun ke bawah dan melihat Juna yang sedang marah besar

"Kau kenapa datang-datang teriak segala?!" Tanya Juan marah

Jika di bandingkan dengan sifat marah Juan dan Juna tidak ada yang beda mereka punya level marah sama saja cuman cara mereka melepaskan kemarahan itu berlainan. Untuk Juna, dia akan menunjukkan kalau dia sedang marah manakala Juan dia akan menahan amarahnya sebisa mungkin

"Di mana Ruan?"

"Juna?"

Juna mengalihkan pandangannya ke arah Ruan yang berada di tangga

"Beritahu tahu ku semua tentang Jaehyun dan dua orang perempuan itu! Tidak akan ku biarkan mereka hidup lagi!" Marah Juna

Juna tidak suka jika ada yang menggangu keluarganya

"Jangan Jaehyun! Dia tidak salah" pinta Ruan

"Kau pikir aku bisa percaya itu?!"

"Juna! Tenang dahulu baru bicara, jika emosi kau mengawal bisa-bisa nanti kau akan membunuh orang" ucap Jun

"Cara kau bicara seperti aku ini tidak pernah membunuh orang Jun" ucap Juna sambil memandang Jun tajam

"Kak Juna" panggil Renjun yang sedang berlindung di belakang Jun

Juna melihat ke arah Renjun yang terlihat ketakutan saat melihatnya

"Maaf Renjun"

Renjun menarik Juna untuk duduk di kursi yang ada di ruang tamu

"Maafin kakak ya"

"Gak papa kok, kak. Renjun tau kakak lagi marah"

"Jadi Ruan? Kau ingin aku percaya bahwa kekasih mu itu tidak salah?"

"Tentu saja! Jaehyun tidak salah" tegas Ruan

"Apa kau punya bukti yang jelas kalau dia tidak ada kaitan apa pun dengan mereka?"

Ruan yang mendengar itu terdiam seketika

"Aku punya satu idea untuk lihat apa Jaehyun bersalah atau tidak" ujar Jun

"Apa?" Tanya Juan

"Bagaimana jika kau menyamar menjadi Ruan untuk sementara waktu jadi kau bisa melihat apa dia bersalah atau tidak" cadang Jun

"Kau gila?! Bagaimana mungkin aku menyamar menjadi Ruan?!"

"Bisa kok kak, kalian kan kembar. Tidak ada yang beda bahkan mama sama papa saja bingung" ucap Renjun

Benar juga apa yang Renjun katakan, mereka semua kembar seiras tidak ada yang beda kecuali sifat mereka

"Jadi bagaimana? Apa kau ingin?" Tanya Jun pada Juna yang tampak sedang berpikir

"Baiklah! Ayo lakukan nya! Tapi-"

Ucapan Juna tertahan dan melihat ke arah Ruan tajam membuatkan yang di tatap sedikit takut

"K-kenapa?" Tanya Ruan

"Jika kekasih mu itu bersalah aku tidak akan segan-segan untuk membunuhnya" ucap Juna tegas

"Kalau itu bisa beri aku masa?"

"Untuk apa?!" Marah Juna

"Coba saja kau pikir?! Pria yang sudah bersama mu lebih 3 tahun dan dengan senang saja kau membiarkan kembar mu membunuhnya! Kau gila?!" Jelas Ruan

Juna terdiam seketika karena ini pertama kalinya dia melihat Ruan marah

"Baiklah-baiklah"

"Jadi? Kapan kau akan menyamar menjadi Ruan?" Tanya Juan

"Paling cepat besok. Bisa?" Tanya Juna pada Ruan

"Bisa. Oh iya! Tolong bawa pulang tasku karena semalam aku terlalu emosi dan tidak bawa barang ku pulang"

"Baiklah"

****

"RUAN!!!"

Pagi-pagi sekali kediaman keluarga Park sudah di penuhi dengan teriakan Juna

"Mulut! Aku di sini bukannya di rumah sebelah!"

Ruan memukul bibir Juna perlahan membuatkan yang di pukul terdiam seketika

"Ada apa?" Tanya Ruan

"Kau ingin aku memakai pakaian ini?"

"Tentu saja. Ini pakaian kerja ku"

"Tapi ini tidak sesuai padaku"

Juna melihat kembali pakaian yang Ruan selalu pakai untuk ke kantor

"Terus? Kau ingin memakai pakaian kau itu? Tidak akan!" Ucap Ruan

Juna hanya menghela nafas berat. Juna melihat kembali pantulan dirinya di cermin, jelas di wajahnya bahwa dia tidak menyukai pakainya

"Jika kau membuat muka seperti itu lagi, akan ku lempar kau ke luar" ancam Ruan

Juna berjalan keluar daripada kamar Ruan dan masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil hp dan kunci mobil

Selepas itu dia terus turun ke bawah dan masuk ke dalam mobil

"Juna!" Panggil Wendy

"Iya ma?"

"Tidak ingin sarapan? Kamu bisa sakit nanti"

"Nanti saja di kantornya Ruan"

"Baiklah, hati-hati ya sayang"

"Baik ma"

Twins?Where stories live. Discover now