16

200 21 1
                                    

2 bulan kemudian

Keadaan sudah banyak berubah di Korea maupun di Canada. Perusahaan yang Mark pegang saat ini sudah maju seperti perusahaan utama ayahnya. Juna pula hanya duduk di rumah sambil membantu Wendy melakukan pekerjaan rumah

"Mama yang ini mau taruh di mana?" Soal Juna sambil membawa pasu bunga

Saat ini, Juna sedang membantu Wendy menghiasi lama belakang supaya terlihat lebih rapi daripada sebelumnya. Walaupun keadaan di laman belakang sudah rapi tapi bagi Wendy tidak. Dan ini lah yang terjadi sekarang, Wendy yang sedang mencabut rumput yang tumbuh di sekeliling tanamannya dan Juna yang sibuk mengalihkan pasu-pasu bunga mengikut arahan daripada Wendy

"Letak saja di sini, Mama mau tanam di tempat lain" ujar Wendy

Juna meletakkan pasu bunga itu di samping Wendy. Keringat yang keluar daripada tubuhnya tidak menghalang dia untuk membantu Wendy lebih lagi. Juna merebahkan tubuhnya di atas rumput-rumput yang ada di sana

"Capek ya?" Soal Wendy sambil tersenyum saat melihat anak pertamanya itu sedang menghilangkan capeknya

"Sedikit" jawab Juna

"Mama!" Panggil Juan

"Kenapa, sayang?" Soal Wendy tanpa melihat ke arah Juan

"Mama liat laptop ku gak?" Soal Juan

"Tidak. Kenapa?"

"Laptop ku hilang" ujarnya panik

"Kau sudah cari di setiap tempat belum?" Soal yang sulung

"Sudah. Tapi masih tidak jumpa"

"Kayaknya kamu ninggalin laptop kamu di tempat Haechan. Bukannya semalam kamu kesana sambil bawa laptop?"

"Iya kah?"

"Coba di tanya sana" ujar Wendy kemudian menyambung kembali pekerjaannya

Juan berlari ke arah kamarnya. Kenapa dia berlari? Itu karena dia harus menghantar draft untuk novelnya pada penerbit tapi karena laptopnya hilang, Juan seperti sudah hilang kewarasannya

"Halo?"

"Lo di mana?" Soal Juan

"Laptopnya ada pada gue" ujar Haechan

"Lo di apart kan? Gue ke sana" ujar Juan

Selepas mematikan panggilan telepon, Juan terus keluar menuju ke apartemen Haechan

Bunyi pintu di buka kuat membuatkan Haechan yang baru saja keluar dari kamar mandi kaget saat melihat Juan sedang membuka laptopnya

"Santai anjir" ujar Haechan sambil mengeringkan rambutnya

"Gak bisa, gue belom hantar draft ke penerbit"

Haechan pergi ke dapur untuk membuatkan Juan minuman. Selepas itu dia membawanya ke depan dan meletakkannya di atas meja

Haechan hanya memerhatikan sosok pacarnya yang begitu sibuk akhir-akhir ini sehingga dia diabaikan.

"Akhirnya!" Teriak Juan lega saat dia sudah menyelesaikan pekerjaan nya

"Sudah?" Soal Haechan

Juan mengalihkan pandangannya pada Haechan dan tersenyum. Juan pasti saat ini Haechan ingin perhatiannya sepenuhnya pada Haechan

"Ayo nonton film yang kamu bilang baru keluar itu" ajak Juan

"Bentar, aku siap"

Haechan berlari masuk ke dalam kamarnya dan tidak sampai 5 menit, Haechan sudah keluar kembali dengan pakaian yang lebih rapi

"Ayo"

Juan tertawa saat melihat tingkah laku pacarnya

.......

Mark tersenyum saat melihat hadiah yang baru saja dia belikan untuk Juna. Saat ini, Mark sudah sampai di Korea untuk memberikan suprise pada Juna. Mark bisa bayangin bagaimana reaksi Juna saat mengetahui jika dia sudah berada di Korea

"Kayaknya ini bisa deh" ujar Mark tersenyum lebar

Mark berjalan menuju ke tempat parkiran sebelum dia terlanggar seseorang membuatkan orang itu meringis kesakitan saat pundaknya di langgar

"Aduh" ujar orang itu

"Sayang, kamu gak papa kan?" Soal pacar orang itu

Mark mengambil barangnya yang jatuh dan meminta maaf pada orang yang dia langgar

"Maafkan aku" ujar Mark sebelum dia kaget melihat orang di hadapannya

"Iya, tidak apa-apa"

"Juna?" Panggil Mark

Orang yang ada di hadapan Mark ialah Juan dan juga Haechan

"Maaf tapi saya bukan Juna"

"Kamu bohong ya? Kamu beneran Juna kan?" Soal Mark

Mark hampir saja ingin memegang tangan Juan sebelum tangannya di tahan oleh Haechan

"Ngapain lo?" Soal Haechan, dia kelihatan begitu marah saat melihat ada yang ingin menyentuh pacarnya

"Lo siapa anjir?! Kenapa Juna bisa bareng lo?" Soal Mark tidak ingin kalah

"Juna siapa anjir?! Dia Juan" ujar Haechan marah

Juan begitu pusing melihat dua orang di hadapannya

"Lo Mark kan?"

"Kamu kenal dia?" Soal Haechan pada Juan

"Babe" panggil Mark

"Jangan panggil pacar gue babe anjing" marah Haechan

"Juna ada di rumah deh kayaknya lagi bantu mama. Dan gue bukan Juna" ujar Juan

"Kamu bilang apa sih?"

Mark di buat bingung dengan sikap Juan yang dia pikir ialah Juna

"Ke rumah gue aja lah. Haechan kita nontonnya nanti aja ya?" Ujar Juan

"Tapi kan..."

"Lo ikut kita"

.....

Sampai di rumah keluarga Park, Juan, Haechan dan juga Mark keluar daripada mobil mereka

"Juna!!" Teriak Juan saat mereka masuk ke dalam rumah

Tidak ada jawaban. Juan menghela napasnya perlahan dan berjalan ke arah mic yang memang di sediakan di atas meja kecil. Mic ini berhubung dengan semua speaker di seluruh kawasan rumah. Juan menyambungkan mic pada speaker di kamar Juna dan juga ruang bawah tanah karena di sana saja tempat yang Juna akan ada

"Park Juna jika kau ingin pacar mu ini selamat, turun sekarang. Date ku jadi hancur karena mu" ujar Juan, selepas itu dia mematikan sambungan mic

Tidak lama selepas itu, terdengar suara seseorang yang sedang mengatakan sesuatu sambil orang itu turun daripada tangga

"Kau bilang apa? Bagaimana bisa aku menghancurkan date mu?" Soal Juna

Mark dan Haechan kaget saat melihat sosok yang sudah sampai di bawah. Mereka berdua melihat ke arah Juan dan juga Juna berulangkali

"Mark!"

"Haechan!"

Juna dan juga Juan berteriak memanggil kekasih mereka yang sudah jatuh pingsan di atas lantai

Twins?Where stories live. Discover now