18

275 23 0
                                    

"Why are you looking at me like that? " soal Juna pada Mark

Mereka sedang berada di dalam kamar Juna selepas semua kebingungan yang berlaku 2 jam yang lalu selesai. Mereka memutuskan untuk melakukan hal-hal sendiri

"Kenapa kamu gak pernah kasi tau aku kalau kamu ada kembar? Mana lima lagi" ujar Mark sambil cemberut

"I'm sorry, okay? Masanya belum tepat" jawab Juna sambil mengemas kamarnya

Mark hanya diam sambil melihat Juna yang sejak tadi terus-terusan mengabaikannya dan hanya fokus mengemas kamar.

"Are you not done yet, honey?" Soal Mark

"Kenapa?"

"Aku udah datang dari Canada ke Korea, tapi kamu sampe sekarang belum peluk aku" ujar Mark cemberut

Juna menghentikan aktivitasnya dan melihat ke arah Mark sambil tertawa. Kakinya berjalan ke arah Mark dan memeluk tubuh besar itu erat

"Maaf ya. Aku cuman gak mau kamu pikirin apa-apa soal kembaran aku"

"Gimana gak kepikiran sayangggg. Di dunia ini ada empat orang yang sama cantiknya kayak kamu" ujar Mark

Juna melepaskan pelukannya dan memandang Mark tajam

"Maksudnya?"

"Maksud aku itu, kalau kembaran kamu emang cantik semua tapi! Gak bisa ngalahin kecantikan sayangnya aku" ujar Mark

"Awas aja kalau kamu curang ya!"

"Nggak ih! Gak mau, gak mau"

......

"Jung?" Panggil Ruan

Jaehyun kembali ke dunia nyata saat mendengar suara Ruan yang memanggilnya

"Kau mikirin apa sampai aku memanggil mu berulang kali tapi tidak ditanggapi?"

"Tidak. Aku hanya memikirkan apa yang aku lihat tadi ialah nyata ataupun hanya imajinasi ku" ujar Jaehyun

"Nyata, Jung. Aku mempunyai empat orang kembar yang mukanya mirip sekali dengan ku" ujar Ruan sebelum dia kembali tertawa saat mengingat kembali reaksi Jaehyun tadi

"Apa yang lucu?" Soal Jaehyun bingung

"Aku teringat kembali bagaimana reaksi wajah mu saat kau melihat kembaran ku tadi"

"Itu reaksi sebenar ku yang tidak akan aku perlihatkan pada siapa pun, Ruan" ujar Jaehyun jujur

"Aku tau itu"

Jaehyun mengambil kedua tangan Ruan dan memegangnya erat

"Kau tau kalau aku sangat, sangat mencintaimu?" Soal Jaehyun

Ruan menatap mata Jaehyun dalam sebelum dia kembali tersenyum

"Aku tau itu, Jung"

"Kamu tau kalau aku gak bisa hidup tanpa kamu kan?"

"Aku tau semuanya, Jung. Aku tidak akan pergi kemanapun" ujar Ruan sambil coba untuk menenangkan kekasihnya

Saat Ruan sedang menenangkan Jaehyun, tiba-tiba saja dia teringat kembali saat dia dan Juna bertukar tempat hanya untuk mencari kebenaran tentang Jaehyun

"Jung" panggil Ruan membuatkan Jaehyun memberikan sepenuh perhatiannya pada Ruan

"Kau ingat tidak waktu kita berantem?" Soal Ruan

"Tentu saja aku ingat! Bagaimana bisa aku melupakan perkara yang mengerikan itu" ujar Jaehyun

"Kenapa?" Soal Jaehyun bingung saat Ruan mengatakan tentang perkara itu lagi

"Aku kan ada ke kantor buat ambil barang-barang ku kan"

Jaehyun mengangguk kecil kemudian mendengar kembali apa yang Ruan ingin katakan

"Sebenarnya yang di kantor waktu itu bukan aku melainkan ialah Juna kakak kembar ku yang pertama" ujar Ruan

Jaehyun tidak dapat menyembunyikan kagetnya saat mendengar itu

"Ruan aku... peluk Juna waktu itu... aku pikir itu kamu" Ujar Jaehyun

"Gak papa kok. Aku tau kamu gak sengaja. Lagian kamu kan gak tau kalau itu Juna" ujar Ruan pantas

"Maafin aku ya. Aku beneran gak tau" ujar Jaehyun lagi

"Iya-iya. Gak papa"

......

"Jeno!" Panggil Renjun saat menemukan kekasihnya itu sedang duduk di pinggiran kolam renang

Panggilan daripada Renjun menyadarkan Jeno yang sejak tadi sibuk memikirkan sesuatu. Jeno memandang ke arah Renjun dan tersenyum manis saat melihat pria kecilnya itu sedang berjalan mendekati nya

"Kamu lagi ngapain?" Soal Renjun

"Gak ngapa-ngapain kok"

Renjun ikut mengambil tempat di samping Jeno dan merendamkan kakinya ke dalam kolam

"Cantik" ujar Jeno yang masih setia memandang ke arah Renjun

Renjun yang mendengar itu hanya tersenyum kecil sebelum kembali memandang ke arah Jeno yang masih setia memandang ke arahnya

"Kamu kenapa Jen? Kok tiba-tiba banget bilang aku cantik" ujar Renjun

"Emangnya gak boleh manggil pacar sendiri cantik?" Soal Jeno

"Gak ada yang larang kok. Cuman tiba-tiba banget"

"Tadi aku liat kembaran kamu semuanya dan aku baru tau di antara kalian ada yang cantiknya unik banget dan itu membuatkan aku lebih jatuh cinta pada dia" ujar Jeno jujur

Renjun yang mendengar itu sedikit takut. Bagaimana kalau Jeno tidak menyukainya lagi?

"Siapa emangnya?" Soal Renjun

"Kamu"

Jawaban singkat daripada Jeno membuatkan pipi Renjun perlahan menjadi merah muda

"Di antara kalian, kamu bikin aku tau kenapa tuhan temuin kamu sama aku"

Jeno mengambil tangan Renjun dan memegangnya erat sebelum dia menyambung kembali ucapannya

"Kamu ialah sosok yang datang dan masuk kedalam hidup aku untuk menyinari hidup aku yang sebelumnya gelap banget dan bikin aku untuk tetap betah hidup di dunia ini"

"Makasih ya, sayang. Aku mohon banget sama kamu, jangan pernah ninggalin aku ya" ujar Jeno jujur

Renjun yang mendengar itu terus memeluk tubuh Jeno erat begitu juga sebaliknya. Hanya Renjun saja yang tau bagaimana kehidupan Jeno sebelum kekasihnya itu bertemu dengannya

"Maafin aku karena telat bawa kamu pergi daripada orang-orang itu ya. Kamu gak usah khawatir lagi kalau mereka kembali buat nyari kamu karena aku bakalan lindungi kamu daripada mereka"

Ucapan itu membuatkan Jeno menangis di pelukan hangat Renjun. Tubuh yang di luarnya kelihatan kuat sebenarnya mempunyai begitu banyak luka yang harus dia tanggung sendiri.

Karena Renjun lah, Jeno jadi tau kalau sebenarnya rumah itu wujud dan dia sangat bersyukur karena tuhan mempertemukan dia dengan Renjun.

Twins?Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum