15

162 17 1
                                    

Kantor Ruan

Juan sudah tiba di kantornya Ruan dan seperti yang ia jangkakan apabila dia masuk ke sana semua karyawan melihat ke arahnya. Banyak bisikan-bisikan yang dia terima dan dia hanya mampu diam saja karna tidak ingin merusakkan lagi image adeknya

"Kok bisa dia ke sini lagi?"

"Kayaknya dia udah gak ada urat malunya deh"

"Pelakor"

Lama menunggu lift yang akhirnya tiba. Juan masukkan ke dalam lift dan senyum ke arah mereka yang melihatnya

"Menjengkelkan" ujar Juan saat pintu lift itu sudah di tutup

Juan membuka hp nya saat mendengar ada pesanan masuk

Pintu lift terbuka dan Juna keluar daripada lift menuju ke arah meja Ruan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pintu lift terbuka dan Juna keluar daripada lift menuju ke arah meja Ruan. Saat dia sudah sampai di sana, dia melihat meja Ruan yang sangat berantakan dengan bermacam kata yang memburukkan Ruan

Juna hanya menahan amarahnya karena dia tau kalau Ruan hanya akan diam jika melihat ini. Juna tidak ingin identitas nya terbongkar sebelum dia mendapatkan kebenaran

Pintu ruangan Jaehyun terbuka dan menampilkan wajah Jaehyun yang sangat tidak terurus. Jaehyun terdiam saat melihat Juna yang dia pikir ialah Ruan. Jaehyun terus memeluk tubuh Juna manakala Juna yang kaget berusaha untuk melepaskan pelukan itu

"Minggir" ucap Juna

"Ruan. Kasi aku waktu buat jelasin semuanya ke kamu ya? Kamu tau kan kalo aku gak bisa hidup tanpa kamu"

Juna melepaskan pelukan itu dan memandang wajah Jaehyun

"Jelasin sekarang. Di depan semua orang"

Juna membuka hp nya dan menekan aplikasi recording untuk dia berikan pada Ruan saat dia pulang nanti

"Dia bukan pacarku dan kamu bukan selingkuhan aku. Aku bahkan gak kenal sama dia, sayang. Tante Rina hantar dia buat menghancurkan  hubungan kita. Aku gak bakalan terima itu walau sedikit pun, aku lebih rela mati daripada hidup tanpa kamu. Aku udah cinta mati sama kamu, Ruan. Semuanya gak benar dan aku bisa jamin itu. Bunuh aja aku kalo aku boong" jelas Jaehyun panjang

"Beneran?" Soal Juna untuk mendapatkan kepastian

"Sumpah sayang. Aku gak bakalan ninggalin kamu"

Juna mengangguk kecil dan menyimpan hp nya. Dia mengambil barang-barang yang Ruan titipkan dan berjalan pergi daripada sana

"Nanti lo bakalan dapat jawabannya. Gak usah ikut" ucap Juna saat melihat Jaehyun ingin mengejarnya

.......

"Nih buat lo"

Juna memberikan hasil rekaman tadi dan barang Ruan.

"Apaan nih?" Soal Ruan

"Hasil penjelasan pacar lo tadi. Gue percaya sama dia soalnya dia kelihatan jujur banget. Tadi waktu gue ketemu dia, keadaan dia gak terurus banget kayak gelandangan gue liat"

Ruan menitikkan airmata nya saat mendengar suara Jaehyun

"Jaehyun..."

"Udah sana pergi ketemu dia. Gue tau lo juga kangen kan sama dia. Gue pasti dia ada di kantornya sekarang"

Ruan berlari keluar daripada kamarnya dan pergi ke kantornya

"Dasar anak kecil"

......

Bunyi ketukan pintu membuatkan lamunan Jaehyum berhenti dan memandang ke arah pintu tanpa semangat

"Masuk" ucap Jaehyun dengan suaranya yang sedikit serak

Jaehyun tidak melihat ke arah pintu, dia hanya diam dan memandang ke arah pandangan luar yang sudah gelap karena malam tiba. Entah sudah jam berapa sekarang, Jaehyun pun tidak sadar

Jaehyun terdiam saat merasakan ada seseorang memeluknya daripada belakang

"Apa apaan ini?!" Marah Jaehyun saat melihat Yuna lah yang memeluknya

"Kamu kenapa marah banget sih sama aku?"

"Keluar sebelum gue panggil security" arah Jaehyun

"Jae! Kamu kenapa sih?! Jalang itu udah pergi kan? Seharusnya kamu gembira karena bisa sama aku!"

"Siapa yang lo manggil jalang? Jangan pernah sekalipun lo ngatain istri gue! Gue gembira bareng lo?! Mati terus hidup balik pun gue gak bakalan mau sama lo! Lo ingat itu. Sekarang keluar." Marah Jaehyun

"Jae!"

"I SAID GET OUT!!" Teriak Jaehyun

Jaehyun terdiam saat dia melihat Ruan di hadapan pintu ruangannya

"Sayang.." panggil Jaehyun

Ruan masuk ke dalam ruangan Jaehyun dan berdiri di hadapan Yuan

"Lo ngapain ke sini? Gak punya malu?" Soal Yuna

Ruan menampar pipi Yuna membuatkan Yuna kaget dan memegang pipinya yang begitu panas bahkan pipinya mengeluarkan darah karena cincin yang Ruan pakai di jarinya

"BANGSAT LO NGAPAIN HAH?!!" Marah Yuna

"Tuan Jung"

"Nice timing. Bawa wanita ini keluar" arah Ruan pada security guard yang baru saja tiba di sana

"Lo ingat ya. Sekali lagi lo ganggu Jaehyun, gue gak bakalan segan-segan buat bikin perusahaan papa lo jatuh. JC Company? Lo tau gak kalo gue pemegang saham terbesar di sana? Sekali gue tarik saham gue, game over. Lo gak bakalan dapat pakai baju brand kayak gini lagi" bisik Ruan di telinga Yuna

Selepas Yuna di bawa keluar oleh security, Ruan tersenyum ke arah Jaehyun yang masih setia memandangnya

"Hug time?"

Jaehyun berlari ke arah Ruan dan memeluk tubuh Ruan erat. Hangat. Itu yang bisa Jaehyun katakan saat dia memeluk Ruan

"Maafin aku ya. Aku belom bisa jaga hubungan kita dengan baik"

Pundak Ruan menjadi basah dan tangisan Jaehyun semakin kuat. Ruan mengelus punggung Jaehyun perlahan

"Gak papa. Jung, dalam satu hubungan itu kejujuran ialah perkara yang paling penting banget. Jadi aku mau kita lebih jujur selepas ini ya. Kita bisa berusaha lebih lagi untuk memperbaiki hubungan kita"

Jaehyun menangis lebih kuat saat mendengar kata-kata Ruan. Sungguh, Jaehyun tidak ingin kehilangan Ruan untuk kedua kalinya

Twins?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang