30. Putri Mahkota

17.2K 2.8K 84
                                    

Setelah bangun pagi, yang Aluna rasakan adalah pandangannya yang terlihat jelas meskipun tanpa kacamata. Berminggu- minggu Aluna harus merasakan pandangan kabur karena kacamatanya yang hilang di danau. Tapi hari ini Aluna benar- benar tidak membutuhkan kacamata lagi. Aluna sampai mengucek matanya saking tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Tapi, mata itu benar- benar bisa melihat dengan jelas.

Aluna kembali melirik ke nakas tempat tidurnya, sebuah surat sudah dilipat rapi di sana. Surat untuk Adena yang langsung dia tulis setelah Helios memulangkannya ke rumah keluarga Alardo tengah malam itu juga.

Biar bagaimanapun, Aluna harus berterimakasih pada Adena dan keluarganya yang sudah menampung Aluna dan memberi banyak bantuan selama di Eterio. Tapi, Aluna tidak bisa berterimakasih secara langsung. Karena kepergiaannya nanti dilakukan secara diam- diam. Surat adalah alternatif terbaik.

Pintu kamar Aluna diketuk tiga kali. Lalu kepala Adena muncul di balik pintu sambil mengernyitkan dahinya.

"Rombongan istana datang mencarimu, Aluna."

Aluna melakukan hal yang sama dengan Adena, menyerngitkan dahi. Dia tahu pagi ini Helios akan menjemputnya dengan Langit. Tapi dia tidak tahu Helios membawa rombongan. Apa ini jebakan?

Sesampainya di ruang tamu, Aluna melihat sosok anggun bergaun merah dengan mahkota megah di kepalanya. Wanita yang tadi malam minum teh bersamanya sedang duduk di kursi ruang tamu rumah Adena. Dengan Alardo dan istrinya yang menyajikan semua makanan yang ada di rumah ke atas meja ruang tamu.

 Dengan Alardo dan istrinya yang menyajikan semua makanan yang ada di rumah ke atas meja ruang tamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Perempuan itu siapa?" tanya Langit yang berdiri di samping Aluna.

Aluna tidak menjawab tapi langsung membungkuk memberi hormat, "Salam hormat Yang Mulia Ratu."

Tampaknya hanya Langit yang terkejut mendengar sapaan Aluna tadi. Dia tidak menyangka bisa bertemu dengan wanita nomor satu di Eterio ini. Tentu Langit bertanya- tanya, kapan Aluna bertemu dengan Ratu. Sepertinya dia sudah melewatkan banyak hal tentang Aluna.

Ratu hanya mengulas senyum seperti biasa. Dia tidak menjawab salam Aluna. Tapi pengawal yang berdiri di sisi kanannya membuka gulungan dan membaca kata yang tertera disana.

"Dengan ini, Ratu Eterio menjemput calon Putri Mahkota di kediaman keluarga. Untuk hari ini dan seterusnya, calon Putri Mahkota akan tinggal di istana sebelum pelantikan yang akan dilakasanakan dua minggu lagi."

Suara pengawal itu lantang dan mengisi seluruh ruang tamu. Membuat anggota keluarga Adena menatap ke arah Aluna. Langit juga tidak tahu harus mengatakan apalagi.

"Put...putri Mahkota?" tanya Aluna tergagap. Apa ini bulan april? Kenapa kedengarannya seperti lelucon di pagi hari?

"Iya, saya Ratu Eterio, datang menjemput calon Putri Mahkota, Aluna."

Seketika Aluna merasa dunia berhenti berputar. Baru saja semalam dia bertemu dengan Ratu. Hanya minum teh. Pagi ini Ratu sudah datang menjemputnya dan menunjuk Aluna sebagai calon Putri Mahkota. Sepertinya Ratu salah paham soal hubungannya dengan Helios.

Infinity Eclipse {Sudah Terbit}Where stories live. Discover now