PROLOG

842 43 4
                                    

Cha Young, wanita 32 tahun itu sedang asik menata meja makan dengan senyum merekah dibibirnya. Bagaimana tidak, 4 jam lagi pesawat yang ditumpangi suaminya, Vincenzo Cassano akan landing dari San Francisco, Amerika. Tepat sebelum pesawat Take Off Vincenzo menelfonnya bahwa Ia tidak perlu menjemputnya, sudah terlalu larut malam katanya. Cha Young menurut, Ia berinisiatif menyambut kedatangan suaminya dengan menyiapkan Dinner sederhana, di meja makan, tapi tetap terkesan romantis.

Vincenzo yang sedang duduk nyaman dikursi kelas utama, pesawat pribadi milik keluarga Cassano, dengan beberapa pengawal pribadinya juga. Senyumnya merekah diwajah tampannya kala menatap wallpaper ponsel miliknya, foto Istrinya terpampang jelas disana. Tatapan penuh ketulusan juga kerinduan yang teramat dirasakannya.

Satu minggu meninggalkan Cha Young di Korea karena bisnis Perhotelan yang sedikit bermasalah di Amerika, Ia harus rela meenguatkan hati untuk tidak dulu bermanja-manja dengan Cha Young, dipeluk saat akan tidur, ciuman selamat pagi. Ah, aku sangat merindukanmu Cha.

1 Jam sudah Cha Young berkutat didapur besarnya, hari ini dia ingin memasak untuk suaminya, meletakkan lilin-lilin cantik, juga sedikit menaburi kelopak-kelopak mawar di meja itu.

"Nyonya, biar saya saja yang melakukannya." Ujar Bibi Kim. Kepala pembantu dirumah besar Keluarga Cassano itu. Jujur Bibi Kim merasa sedikit was-was.

"Tidak perlu Bi, aku ingin melakukannya sendiri untuk yang ini" Jawab Cha Young tersenyum menoleh meyakinkan Bibi Kim.

"Maaf Nyonya, kalau Tuan Vin tahu pasti beliau akan ma- "

"Tenang Bi tidak apa-apa, aku akan hati-hati."

Untuk kesekian kali Bibi Kim menawarkan bantuannya, tapi selalu Cha Young tolak dengan halus. Sebab Cha Young sudah sangat bersemangat untuk melakukannya. Jujur Cha Young juga belum pandai memasak, hanya berbekal sedikit ilmu dan arahan dari Bibi Kim. Tapi Ia akan berusaha untuk suami tercintanya.

Sekarang Cha Young duduk manis di sofa ruang tamu, Televisi menyala, namun pandangannya tetap tertuju pada ponsel yang digenggamnya sambil sesekali mengetuk-ketukkan kaki. Menunggu pesan dari Vincenzo. Tapi kenapa jantungnya berdebar tak karuan, apa karena mereka akan bertemu dan melepas kerinduan?, entahlah Cha Young juga tidak tahu.

Breaking News..
Sebuah pesawat Cassano Airlines milik Cassano Group jatuh ke laut sekitar 13 km dari wilayah Pulau Jeju. Setelah mengalami kebakaran di bagian mesin pesawat. Dua orang tewas dalam peristiwa tersebut.
Pesawat Cassano Airlines 772-1, Tujuan awal dari San Francisco, Amerika ke Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. Perkiraan akan mendarat di Bandara Seoul pada Jumat malam sekitar 23.05 KST.

Sontak Cha Young berdiri memperhatikan sumber suara tersebut. Terkejut? jelas. Ponselnya bahkan terjatuh. Dadanya tiba-tiba sesak, bernafaspun berat. Air matanya luluh, menutup mulut yang sedikit terbuka dengan tangannya, seolah tak percaya dengan apa dilihat dan didengarnya.

"Hahh, vin. "

"Tidak mungkin, aku akan melihatnya sendiri." Baru beberapa kali melangkah kepalanya terasa pusing. Meremat perutnya dari luar baju yang terasa sakit. "Vinh.."

Cha Young limbung, penglihatannya memudar. Terdengar sayup-sayup suara memanggilnya sebelum dirinya jatuh tak sadarkan diri.

Bruk



••••

Beautiful Moments With YouWhere stories live. Discover now