BAB 4

422 47 11
                                    

Tidak disangka perkiraan cuaca yang tadinya cerah berawan, nyatanya malah sebaliknya. Hujan deras, angin disertai petir bergemuruh lirih dimana-mana.

Pasangan suami istri itu bahkan masih menempuh setengah perjalanan dari rencana mereka.

Berteduh di Halte dekat taman kota. Mendekap lengan kekar sang Suami juga bersandar disana, mencari kehangatan.

Mereka masih menunggu jemputan Luca setelah 5 menit yang lalu dihubungi Vincenzo. Jalanan yang sepi bukan berarti bisa berkendara dengan kecepatan tinggi, malah badai saat ini mengharuskan pengendara untuk lebih berhati-hati.

Vincenzo tampak sibuk membenarkan jaket Cha Young, supaya tidak kedinginan pastinya. Lain halnya dengan Cha Young, Dia harus extra sabar sekarang karena sifat- lebih pantas disebut penyakit, posesif suaminya kambuh.

"Vin cukup, kau mau aku sesak nafas..!" Ujar Cha Young menghentikan tangan suaminya yang akan menarik tali kerah jaket Cha Young lebih erat.

"Oh mianhae, aku takut kau akan kedinginan Cha."

"Tidak Vin, begini sudah cukup menghangatkan." Ujar Cha Young meraih lengan Vincenzo, mendekapnya dan kembali bersandar disana.

Meeow

Meeow

Cha Young yang mendengar itu sontak mengangkat kepalanya, celingukan mencari dimana suara itu berasal. Seekor anak kucing.

Tanpa pikir panjang Cha Young berlari ke arah kucing itu, menghiraukan suami yang berteriak memanggil namanya.

Cha Young berjongkok meraih kucing mungil itu, kemudian memangkunnya. Kucing itu basah kuyup, bulunya layu karena air hujan. Kakinya sedikit berdarah. Anak kucing yang malang.

Bersamaan dengan itu Vincenzo tiba, segera melepas jaketnya untuk memayungi Cha Young.

"Cha lebih baik kita kembali."

_ _ _ _ _

"Vin, kenapa Luca lama sekali..."

"Sabar Cha, Sebentar lagi."

Tidak ada jawaban lain yang terpikirkan oleh Vincenzo. Sedari tadi Cha Young bertanya tentang Luca. Sudah sampai mana, kapan Luca sampai, apa Luca salah jalan, apa terjebak macet.

Vincenzo di sesak pertanyaan-pertanyaan itu. Cha Young meresahkan anak kucing malang itu, padahal dirinya juga sudah setengah basah.

Vincenzo tidak melepas arah pandangnya dari Cha Young. Menatap Cha Young yang bersikap lembut pada anak kucing itu. Menatap Cha Young

"Cha, kau yakin akan membawanya." Tanya Vincenzo ragu.

"Iya, kasihan Vin. Sepertinya dia kehilangan ibunya." Jawab Cha Young tanpa menoleh.

"Tapi dia kotor Cha, lihatlah.." Vincenzo mengatakannya dengan sangat hati-hati dan pelan.

"Nanti dibersihkan kan bisa Vin.."

"Tapi-."

TIN

Luca sampai. Membuka mobilnya sebelum keluar sambil membawa dua payung. Menghampiri mereka.

"Maaf bos.." Ujar Luca setelah sampai dihadapan bos nya, dan memberikan payung nya.

Vincenzo hanya mengangguk paham. "Ayo sa-." Vincenzo menoleh tidak mendapati Cha Young disampingnya.

"YA kalian, cepatlah.." Teriak Cha Young, Dan ternyata Cha Young sudah duduk manis dimobil.

Vincenzo menghela nafas lelah, sedikit sebal.

Beautiful Moments With YouWhere stories live. Discover now