BAB 2

454 41 4
                                    

"Vin.." panggil Cha Young, suaranya terendam di dada Vincenzo. Posisi mereka sangat nyaman, saling berpelukan.

Ya, setelah makan malam tadi semua orang pergi kekamar masing-masing.

"Emm?"

Cha Young mendongak. "Besok aku dan Ha Jin akan ikut Bibi Kim belanja bahan dapur, juga belajar memasak bersama Bibi Kim." Ujar Cha Young dengan mata berbinar.

Vincenzo tersenyum. "Em, besok Luca akan mengantar kalian." Jawab Vincenzo seraya mengecup kening Cha Young. Cha Young mengangguk semangat.

"Caah, sekarang tidurlah. Mimpi indah sayang." Ujar Vincenzo sambil menyematkan kecupan di kening Cha Young.

_ _ _ _ _

Vincenzo sudah siap dengan setelannya. Jas yang masih tersampir di lengan kirinya, dasi rapi, sepatu hitam mengkilat, juga harum khas Vincenzo. Cha Young baru saja selesai mandi, menghampiri suaminya dengan bathrobe yang masih melekat ditubuh indahnya, juga rambut panjang yang sedikit basah. Sexy, sangat menguji iman siapapun yang melihatnya.

Cha Young berdiri tegap merapikan dasi suaminya. Pandangan Vincenzo tak luput dari iris cantik itu, seraya mengalungkan tangannya di pinggang ramping Cha Young. Vincenzo menelan ludah kasar.

"Cha, haruskah ku minta Luca membatalkan meeting pagi ini?." Goda Vincenzo

"Hish, jangan aneh-aneh Vin. Aku akan pergi sebentar lagi." Jawab Cha Young sambil memukul dada bidang Vincenzo pelan.

"Kau terlalu indah untuk dilewatkan Cha."

Cha Young melepas pelukan Vincenzo dipinggang nya. "Sudahlah, cepat berangkat kau akan terlambat nanti hm."

"Arasseo. Aku berangkat." Vincenzo melangkah setelah mengecup bibir Cha Young singkat. Baru akan sampai pintu lelaki itu teringat sesuatu.

"Oh iya Cha, pakai ini." Vincenzo melangkah mendekati Cha Young, menyodorkan American Blackcard miliknya. "Sttt, aku tidak menerima penolakan Cha." Matanya melebar saat Cha Young akan protes padanya.

Selalu saja seperti itu, Cha Young sering menolak jika tidak dipaksa. Alasannya dia masih punya. Vincenzo sampai heran, apa uang pemberiannya setiap bulan terlalu banyak, perasaan tidak.

Cha Young jarang membeli sesuatu jika bukan kebutuhan dirinya sendiri atau kebutuhan rumah. Meskipun berkelimpahan harta tapi Cha Young Cha Young tetaplah dirinya, wanita yang pandai mengatur segalanya terutama materi. Wanita mandiri dan sederhana. Dia tidak terlalu suka kemewahan. Tapi tetap bisa mengimbangi, membuat dirinya pantas bersama Vincenzo di segala aspek.

"Baiklah, jangan menyesal Vin. Akan ku habiskan nanti." Ancam Cha Young yang jelas tidak ada apa-apa nya bagi Vincenzo.

"Habiskan kalau bisa.." Jawab Vincenzo sedikit sombong.

"Cih, sombong.." Tawa renyah terdengar dari mereka, menertawai kekonyolan mereka sendiri.

_ _ _ _ _


Cha Young sudah siap, sekarang Ia duduk diruang TV sambil memakan cemilan. Selang beberapa menit Bibi Kim bergabung, sekarang tinggal menunggu Ha Jin dan Sowoo bergabung. Luca Juga sudah standby di depan. Terdengar langkah kecil mengendap-endap menghampiri Cha Young. Cha Young tersenyum simpul, sudah pasti Sowoo.

Beautiful Moments With YouWhere stories live. Discover now