BAB 7

510 43 14
                                    

Grand Ballroom, Signiel Seoul Hotel

Malam ini Vincenzo menghadiri acara tahunan salah satu koleganya , dan jangan lupa Istri tercintanya yang tidak pernah absen menemaninya.

Dengan berbalut tuxedo hitam, kemeja putih dan dasi hitam bercorak menggambarkan kesan formal penampilan Vincenzo malam ini. Dan Cha Young tampak anggun dengan dress putih tulang menjuntai se pergelangan kaki indahnya, juga pernak pernik perhiasan sederhana menghiasi daun telinga, leher dan jari manisnya.

Sederhana namun mewah, itulah gambaran mereka malam ini. Mereka tiba disana langsung disambut sang penggelar acara, Tuan Robert Gustavo.

Robert Gustavo, CEO G Company. Perusahaan termaju ke-2 di Asia Tenggara setelah Cassano Group. Robert terbilang dekat dengan Fabio, bahkan perusahaannya pernah bergantung pada Cassano Group saat diambang kebangkrutan.

Robert memang bukan orang Korea asli, Dia menikah dengan istrinya yang asli orang Korea. Dan sampai sekarang Dia menetap di tanah kelahiran istrinya.

"Selamat malam Tuan dan Nyonya Cassano, suatu kehormatan bagi saya Tuan dan Nyonya bisa menghadiri acara saya malam ini." Ujar  Robert menunduk sopan pada Cha Young dan Vincenzo.

"Ye, selamat malam." Jawab Vincenzo.

Mereka berbincang sambil sesekali menikmati minuman yang ada di meja kecil tersebut, tentang kerjasama bisnis mereka tentunya. Cha Young tetap menemani sang suami juga sesekali menimpali obrolan mereka. Bukan apa-apa, Vincenzo yang memintanya. Cha Young tau keluarga Gustavo punya masa lalu yang kurang baik dengan keluarga Cassano.

Suara ketukan mic membuyarkan perbincangan mereka, acara akan segera dimulai. Dimulai dengan pembukaan oleh MC dan setelahnya pidato sambutan hormat dari Tuan Gustavo sendiri untuk tamu-tamunya.

"Selamat malam semuanya, terimakasih sudah menyempatkan sedikit waktunya untuk acara ini. Berkaitan dengan ini saya sekaligus memperkenalkan putri semata wayang saya yang baru tiba kemarin lusa dari London."

Wanita muda dengan balutan dress merah maroon membentuk lekuk tubuhnya, bagian  depan yang sedikit turun memperlihatkan belahan dadanya, ujung dress yang membelah dari lutut sampai pergelangan kaki nya. Rambut panjang setengah tergerai di atas pundak sebelah kiri dan setengah lagi dibiarkan terurai begitu saja.

Langkahnya anggun sedikit meliuk-liuk bak model profesional. Cantik itulah definisi singkat yang cocok untuknya, Pamela Gustavo. Robert melangkah mundur dan mempersilahkan putrinya juga menyambut tamu-tamunya yang hadir.

Suara riuh tepuk tangan menggema di sana setelah putri Robert menutup sesi pidato nya. Terdengar sahut sahutan memuji putri Robert yang katanya baru menyelesaikan pembangunan juga akuisisi perusahaan barunya di London, Ujar Robert sendiri tadi.

Ya begitulah aslinya Robert Gustavo, angkuh ambisius juga sombong tingkat akut. Semua sifat itu seakan-akan melekat padanya. Tak ayal Vincenzo tampak risih tadi, kenyataan yang terlalu dilebih-lebihkan.

Keluarga Cassano bisa bertahan terikat dengannya semata-mata hanya karena urusan bisnis, lain dari itu semua hanya pencitraan.

"Sweetie kau tampak lelah, Mau duduk sebentar?.." Cha Young mengangguk. Bagaimana tidak lelah sedari tadi mereka hanya berdiri, bergeser jika ada tamu lain yang mengajak berbincang.

Mereka duduk bersebelahan dikursi sudut ruangan itu.

"Haah nyamannya.." Ujar Cha Young sambil menyandarkan punggungnya juga sedikit merenggangkan otot-otot kakinya, wajar Cha Young memakai high heels. Sedikit jauh dari kerumunan membuatnya lebih santai bertingkah menjadi Cha Young yang sebenarnya.

Beautiful Moments With YouWhere stories live. Discover now