BAB 15

529 54 19
                                    

Dong Yeon langsung bergegas untuk ke rumah sakit, tim nya sedang menunggu disana. Tak bisa dipungkiri kekhawatiran juga menerpanya, Ia rela kebut-kebutan melewati lalu lintas dengan asal.

Kabar terus berdatangan lewat ponselnya, Ia memang memerintahkan In Ha untuk terus memberinya kabar.

Setelah sampai di rumah sakit yang diberitahukan In Ha padanya, Ia bergegas masuk dan mencari keberadaannya. Sungguh keberuntungan seperti sedang berpihak padanya, terlihat seorang Dokter baru saja keluar dari ruangan yang diyakini tempat Vincenzo berada.

"Bagaimana keadaannya Dokter?."

"Anda wali dari Tuan Vincenzo?."

"Iya saya."

"Begini, Tuan Vincenzo mengalami cidera pada lengan kirinya, bukan itu saja, terdapat beberapa luka pada punggung juga kakinya. Dan.. ada satu hal yang harus saya bicarakan pada anda-."

"Apa itu?." Sela Dong Yeon, Ia sangat tidak bisa bersabar untuk ini.

"Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata ginjal Tuan Vincenzo mengalami luka yang cukup parah sehingga sangat beresiko jika dipertahankan, jadi kami tim dokter terpaksa harus segera melakukan operasi darurat untuk mengangkat satu ginjal Tuan Vincenzo. Setelah melihat betapa parah kerusakannya, saya yakin ini bukan akibat dari kecelakaan itu. Apa Tuan Vincenzo belum pernah melakukan tes kesehatan sebelumnya?."

"Mwo?." Lirih Dong Yeon, Ia sampai terpaku tidak bisa mengeluarkan kata-kata. "Saya kurang tahu."

"Saya harap anda segera mengambil keputusan untuk tindakan ini. Maaf tuan, kami mencoba melakukan yang terbaik." Ujar Dokter itu, sebelum melangkah pergi.

Sepeninggal Dokter itu Dong Yeon benar-benar kalut dengan pikirannya sendiri. 'Apa yang akan Ia katakan pada kakak dan ayahnya nanti.' Batinnya, sambil menyugar rambutnya kasar.

_ _ _ _ _

Butuh waktu beberapa jam untuk menunggu Vincenzo sadar, kata dokter ini sudah waktunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Butuh waktu beberapa jam untuk menunggu Vincenzo sadar, kata dokter ini sudah waktunya. Tapi kenyataannya sampai saat ini Vincenzo belum sadar juga, Dong Yeon jadi makin khawatir dibuatnya.

"Eunggh.."

"Hyung?." Dong Yeon buru-buru bangkit dari duduknya. "Syukurlah kau sudah sadar."

Dilihatnya Vincenzo masih mengejapkan mata menyesuaikan cahaya lampu kamar itu.

"Dong Yeon-a?." Lirih Vincenzo.

"Ne, ini aku."

"Dimana in- akhh kepalaku pusing sekali." Pertama kali Vincenzo rasakan setelah membuka mata, kepala terasa pusing dan nyeri pada perut nya. Akh sungguh menyiksa.

"Hyung, kau masih lemas. Istirahat lah, akan ku panggil kan dokter sebentar."

"Tidak perlu, ...Cha Young?."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 30, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Beautiful Moments With YouWhere stories live. Discover now