🌹kelima🌹

29.3K 1.8K 23
                                        

"Cia lo jangan deket-deket ya ama si davira" pintar Friska saat mereka sudah ada didalam kelas

"Emang kenapa" tanya cia(padahal ma ia juga tidak ingin deket-deket dengan davira karna ia masih sakit hati pasal felicia yang meninggal gara-gara ia enggan untuk bicara)

"Ya ngk papa gw cuma punya perasaan kalo dia itu bukan cewek baik-baik" jelas Friska

"Ooo" ujar cia ber o ria

"Eh entar pulang sekolah mampir yuk ke rumah gw" ajak Friska

"Gw si ngk bisa kalo entar pulang sekolah soalnya gw ada urusan"tolak cia

sebenernya si ngk ada urusan cuman ia ingin rebahan aja di kasur emang pada dasarnya ia adalah cewek yang pemalas

"ooo" ujar Friska dengan muka yang keliatan lesuh

"Lain kali aja gw mampir" ujar cia

Skippppp pulang sekolah

"Lo pulang naik apa fris?" tanya cia pada Friska yang baru saja selesai membereskan buku-buku dan alat tulisnya

"Gw dijemput" balas friska

"Ooo ya udah kalo gitu yuk ke parkiran sapa tau jemputan lo udah nungguin" ajak cia lalu mereka berdua pergi meninggalkan kelasnya menuju parkiran

Sesampainya diparkiran Friska menelfon supirnya karna biasanya 5menit sebelum belum pulang supirnya sudah berada diparkiran

"Gimana? " tanya cia

"Mobilnya mogok terus lagi dibawa ke bengkel" ujar Friska

"Yaudah biar gw aja yang nganterin pulang" ujar cia

"Emang ngk ngerepotin kan tadi lo bilang kalo lo ada urusan" ujar Friska tidak enak hati

"Sans aja buruan naik" ujar cia

Setelah itu cia membawa motornya pergi menjauhi sekolah ia membawa motornya dengan kecepatan sedang karna ia sedang membonceng anak orang kalo sampek anak orang kenapa-napa kan bisa gawat

Saat di perjalanan menuju rumah Friska mereka terhadang oleh sekumpulan pemuda yang sedang tawuran dimana salah satu dari kedua kubuh tersebut merupakan anak-anak sekolahnya

"Ci gimana ni? " tanya Friska yang mersa ketakutan

"Udah tenang aja ada gw"ujar cia berusaha menenangkan Friska

"sekarang lo sembunyi aja di pohon itu"ujar cia sambil menunjuk pohon mangga yang agak jauh dari area tawuran

Cia yang melihat anak-anak sekolah lain yang bertarung menggunakan senjata sementara anak-anak sekolahnya hanya menggunakan tangan kosong

Cia yang melihat ank-ank sekolahnya sudah banyak yang terluka pun akhirnya memutuskan untuk turun tangan

"WOY LAKI BUKAN SI BANCI BAT DAH"ujar cia sambil menghajar lawan-lawannya

Al yang mendengar suara yang tidak asing pun akhirnya menengok kesamping dan benar saja itu adalah suara cia gadis yang membuatnya merasa tertarik

Beberapa menit kemudian akhirnya lawan menyerah dan memutuskan untuk melarikan diri

Friska yang melihat mereka anak-anak sekolah sebelah sudah tidak ada pun langsung menghampiri cia dan menanyakan banyak pertanyaan yang sama

"Ci lo ngk papa kan? "

"Ngk luka kan? "

"Ngk gagar otak kan? "

"Apa kita rumah sakit aja siapa tau tulang lo ada yang retak gitu"

"Sumpah lo ngk papakan? " tanya Friska sambil membolak balikan badan cia

"Gw ngk papa sans aja yok gw anterin pulang" ujar cia lalu menyeret Friska menuju motornya

Al yang sedari tadi terus memperhatikan cia dengan detak jantung yang berdetak dua kali lebih cepat "apakah ia menyukai gadis yang baru ia temui tadi pagi itu" tanyanya

Sementara itu gevan sedari tadi ia memperhatikan Friska dengan tatapan yang sulit diartikan

"Lain kali kalo mau tawuran jan ditengah jalan ganggu orang mau lewat aja" ujar cia sebelum pergi melajukan motornya

Skippppp

"Fris gw cabut duluan ya" pamitnya setelah menggantarkan Friska didepan rumahnya

"Ya udah kalo gitu lo hati-hati kalo bawa motor juga jan ngebut-ngebut" nasehat Friska

"Ai ai capten" jawab cia lalu melajukan motornya menjahui rumah Friska untuk pulang kerumahnya

__________

Malam ini alvaro sedang berdiri di balkon apartemennya ia masih memikirkan mengenai gadis yang telah membuat hatinya berdetak dua kali lebih cepat

"Apa aku menyukainya" ujarnya sambil memandang kearah langit yang gelap dengan dihiasi oleh cahaya rembulan dan juga ditaburi oleh bintang-bintang

"Ataukah ini hanya rasa penasaran yang aku miliki padanya" lanjutnya

Ditempat lain

"Aku senang akhirnya kau sudah tidak mengejar-ngejar al"ujar seorang lelaki yang duduk ditepi ranjangnya yang tak lain adalah gevan

"sekarang aku akan berusaha untuk mendapatkan cinta mu friska"ujarnya sambil memandangi foto gadis yang tak lain adalah friska ia diam-diam mengambil foto gadis itu saat gadis itu tidak menyadarinya

"Bagai manapun caranya aku pasti akan berusaha untuk itu"lanjutnya 

BERSAMBUNG.....
Vot dong 

Menghancurkan Plot//TerbitWhere stories live. Discover now