🌹duatujuh🌹

8.1K 614 7
                                        

Perlombaan dance tersebut telah usai yang tentunya dimenangkan oleh cia

"Gila lo tadi keren banget" heboh friska

"Ho o tapi lagu yang buat nngiringingin dance lo judulnya apaan?" tanya bima

"Iya ni judulnya apaan gw penasaran banget anjir"timpal friska

"Apalagi gw" balas bagas

"Judul lagunya loco" balas cia

"Kok gw ngk pernah dengar ya terus tu lagu nyayian siapa?" tanya bayu,cia yang mendapat pertanyaan itu pun bingung ia harus mencari alasan apa agar mereka percaya

"Oo itu..."ujar cia terpotong

"Pulang yuk" ajak alvaro yang datang dari arah belakang

"Selamet-selamet,gw" batin cia

"Guys gw cabut dulu" pamit cia lalu menarik tanggan alvaro menjahui teman-temannya

"Eh ci lo kan belom jelasin" Teriak friska

"Kapan-kapan aja" balas cia yang juga berteriak
_______

Sekarang cia dan juga alvaro sedang berada di rumah lama milik cia

"Mau kemana?" tanya alvaro saat cia beranjak dari sofa

"Mau kedapur"Jawab cia

"Sini aja emang mau ngapain si di dapur" ujar alvaro menarik tanggan cia agar duduk disebelahnya

"Emang kamu ngk laper apa?" tanya cia yang dibalas gelengan kepala

"Engak aku cuman pengen peluk" ujar alvaro memeluk cia

"Manja banget si" ujar cia sambil mencubit pipi alvaro gemas

"Biarin"balas alvaro mempererat pelukannya

5 menit berlalu alvaro telah tertidur sambil memeluk cia

"Gemoy banget si mukak kamu kalo lagi tidur gini" ujar cia setelah membenarkan posisi tidur alvaro

Setelah lama memandangi wajah alvaro cia beranjak menuju dapur untuk minum,cia teringat jika davira mempunyai rencana untuk membuat kekasihnya tertarik padanya jadi ia memutuskan untuk pergi menggunakan mobil milik alvaro menuju tempat kejadian yang direncanakan oleh davira,dari mana cia tau tempat kejadiannya ya tentu saja dari sistem

Sebelum pergi cia menggunakan jaket milik alvaro ia berencana untuk menipu davira

"Woy sistem" pangil cia pada sistemnya

"Iya nona" jawab sistem

"Berapa preman yang davira sewah?" tanya cia

"Tujuh orang nona" balas sistem

Setelah sampai di tempat kejadiannya benar saja ada tujuh preman yang menghadang mobilnya

Cia ber smirk sebelum ia turun dari mobilnya,tepat saat ia turun ia melihat davira bersembunyi didekat semak-semak(cia lagi pakek masker,btw cia itu tinggi tapi kalo sama alvaro masih tinggian alvaro,kalo si davira itu pendek)

Tanpa basa-basi para preman itu langsung menyerang cia,cia hanya menghindar tanpa berniat untuk menghajar mereka balik,tak berselang lama ada suara sirine polisi yang bisa ia tebak kalo itu berasal dari hp davira dan setelah itu para preman itu berlari meninggalkan tempat itu

Tepat saat para preman itu pergi davira muncul dari arah semak-semak

"Kakak ngk papa"tanya davira dengan suara yang dibuat selembut mungkin,cia ber smirk dari balik maskernya

"Kak"pangil davira lalu mencoba merai tanggan cia(dia ngirain kalo itu tanggan al),cia langsung melepaskan maskernya

"elo"kaget davira

"Kenapa lo kaget kalo ini gw"ujar cia dengan menatap davira jijik

"Lo berharap kalo yang ada disini seharusnya itu al"lanjutnya

"Berengsek lo" ujar davira berniat menampar cia namun sebelum tangannya mengenai pipi cia ia sudah tersungkur karena tendangan cia

"Mau nampar gw ngk semudah itu" ujar cia menginjak telapak tangan davira

"Aaakkh sakit" jerit davira

"Jangan pernah main-main sama gw,dan jangan pernah berharap kalo al bakal suka sama cewek kayak lo" ujar cia lalu pergi dari sana

Bersambung....


Menghancurkan Plot//TerbitМесто, где живут истории. Откройте их для себя