AVENGEMENT - 25

7.9K 668 125
                                    


Tidak ada hal lain yang bisa memuaskan hati Jerome selain melihat ekspresi gusar yang tergambar di wajah mamanya dan juga Laura saat mereka mengetahui kabar bahwa Khansa sedang mengandung. Dan satu-satunya orang yang merasa sangat bahagia dengan kabar itu hanyalah papa dan Tiara. Pria itu bahkan secara terang-terangan memuji Khansa di depan mama dan Tiara juga sampai datang ke rumah untuk mengucapkan selamat secara langsung. Chyntia yang juga sudah mendengar kabar itu pun hanya bisa terdiam sembari memandangi Khansa yang sedang duduk manis di sebelah Jerome dengan sorot yang begitu tajam menusuk.

"Alhamdulillah akhirnya kamu isi juga ya dek! Seneng banget kakak dengernya!" Tiara memeluk Khansa erat-erat dari samping.

"Makasih ya kak! Aku juga nggak nyangka bakalan isi karena kan kakak tau sendiri kalau kondisi rahimku itu lemah." jawab Khansa ceria.

Tiara memeluk Khansa lagi dan keduanya mulai berbincang dengan nada rendah agar tidak mengusik mama, Laura dan juga Chyntia yang masih belum mampu mengatakan apa-apa. Tentu saja untuk orang-orang yang jelas-jelas membenci Khansa, berita kehamilan wanita itu adalah sebuah kabar buruk, karena itu berarti mereka sudah tidak punya celah lagi untuk memisahkannya dengan Jerome.

"Kamu yakin itu anaknya Jerome?"

Perhatian semua orang langsung tertuju pada mama yang tetap setia dengan wajahnya dingin dan bengis itu. Rahang Jerome mengeras seiring dengan tangannya yang terkepal kuat menahan amarah namun sebisa mungkin dia berusaha untuk tetap tenang. Khansa sedang hamil, jadi dia tidak akan membiarkan wanitanya itu melihatnya mengamuk seperti banteng nanti.

"Coba kasih tau alasan kenapa mama nggak yakin kalau janin yang di perut Khansa itu bukan anakku?" balas Jerome dengan nada sedingin es.

"Ya kita kan nggak pernah tau dia ketemu sama siapa aja diluar sana tanpa sepengetahuan kamu," Mama tersenyum santai sementara Laura dan Chyntia saling pandangan dengan sebuah seringai sinis yang tercetak di bibir mereka masing-masing. "Ditambah lagi kamu sendiri kan tau kalau ibunya perebut suami orang. Siapa tau dia nggak sengaja melakukan hal yang sama kan?"

Satu alis Jerome terangkat. Jantungnya berdetak jauh lebih kencang daripada biasa menahan emosi yang seperti ingin meledak ini tapi dia berusaha untuk mengontrol ekspresi wajahnya sebisa mungkin. Khansa, papa dan Tiara meliriknya dengan cemas, takut pria itu tidak mampu menahan kemarahannya dan berakhir dengan mengamuk nanti. Tapi di luar dugaan Jerome malah tersenyum.

"Mama mau liat?" tanya Jerome kalem.

"Liat apa, Jerromy?"

"Video aku lagi having sex sama Khansa?"

Seringai di wajah mama langsung menghilang dalam sekejap, Laura dan Chyntia ternganga sedangkan papa, Tiara dan Khansa hanya bisa termangu. Seharusnya mereka sudah tahu bahwa Jerome memang cukup pandai dalam mengendalikan emosinya dan serangan baliknya tadi benar-benar sangat berbahaya. Nampaknya apa yang Jira katakan memang benar. Jerome telah memutuskan untuk memerangi mama kandungnya sendiri.

"I have a lot though," Jerome mengeluarkan ponselnya. "Ada yang di hotel, di vila Reksa, di mobil, even in our bathroom."

"Jerromy!" desis mama dengan nada penuh ancaman.

Jerome terkekeh sembari melirik Chyntia yang masih menatapnya dengan mulut setengah terbuka. Matanya membelalak tidak percaya karena Jerome berani bicara sevulgar ini pada mamanya sendiri.

"It's fucking hot and steamy, mau liat nggak Chyn? Mungkin ini bisa lo jadiin referensi buat HS sama calon suami lo nanti," Jerome mengutak-atik ponselnya tanpa peduli dengan raut wajah keluarganya yang masih terkejut. "Itupun kalau ada yang mau sama lo sih."

AVENGEMENT ( ✔ )Where stories live. Discover now