16

5 16 0
                                    

"Barra, ayo putus." Jantung Barra seketika berpacu lebih cepat dari biasanya. Ini sudah genap 10 hari mereka berpacaran dengan landasan dare. Tapi Barra tak berniat mengakhiri hubungan, membuat Ashley terpaksa mengatakannya lebih dahulu.

Ternyata ini alasan kenapa dia ngajak gue ke taman. Batin Barra. Pikiran Barra buyar ketika Ashley menepuk pundaknya pelan.

"Kok diem?" Ashley bertanya heran. Ia pikir Barra akan senang ketika ia mengatakan hal tersebut. Namun yang ia dapati hanya Barra yang diam dengan eskpresi yang tak dapat di tebak.

"Kenapa?" Barra berucap lirih. Namun Ashley masih dapat mendengarnya. Gadis itu tertawa pelan. Di bawah lampu taman yang temaram, Ashley terlihat lebih cantik dari hari biasanya. Barra jadi nggak pengin melepaskan.

"Kenapa? Kan udah 10 hari. Jadi gue rasa kita harus berhenti." Tukas Ashley dengan ringan. Hati Barra tercubit mendengar itu. Ditambah Ashley yang berkata begitu santai seolah tak mengerti perasaan Barra.

Barra menghela nafas kasar. Kemudian mengangguk mantap.

"Ya. Ayo akhiri sampai sini." Ucap Barra dengan yakin. Ashley tersenyum tipis, "makasih untuk 10 harinya. Gue pergi dulu."

Ashley berlalu pergi tanpa menunggu balasan dari Barra. Meninggalkan Barra dengan seribu perasaan yang berkecamuk.

"Tunggu gue." Ucap Barra lirih. Ia menatap kepergian Ashley yang mulai menghilang di balik gelapnya malam tanpa bulan dan bintang. "Tunggu gue, Ashley Liora Pradipa."

[✓] 𝐁𝐄 𝐇𝐎𝐍𝐄𝐒𝐓Where stories live. Discover now