O2

25 18 0
                                    

"WOY DOWER!" Ashley kaget, "E ayam ayam. Eh anjir, kaget."

Baru saja ia turun dari motor abang go-jack, sudah dapat sial lagi.

Tepat ketika Ashley berbalik badan untuk melihat siapa pelaku yang meneriakinya tanpa tau tata krama. Dan saat itu, ia menyesali tindakannya.

Barra berdiri tak jauh di belakangnya dengan kaos hitam polos dan training. Tak lupa salah satu tangannya di masukkan ke dalam saku.

Mungkin kalau orang lain melihatnya akan terpukau. Tapi ini, Ashley. Dia nggak bakal secepat itu luluh lihat cogan.

"SEKALI LAGI LO MANGGIL GUE DOWER, GUE JOROKIN LO KE EMPANG LELE PAK UJANG!" Seru Ashley mengamuk. Tapi wajah tetap datar, kayak aspal baru jadi.

Barra sukses tersentak ketika ia hendak menghampiri gadis itu.

"Anjir. Bisa diem nggak sih lo? Nggak usah teriak juga kali." Protes Barra. Ashley merotasi matanya malas. "Cepetan ngomong! Ngapain manggil?!"

"Ya, santai anjing. Gue mau ngomong sesuatu sama elo. Penting nih. Antara hidup dan mati gue." Barra berucap sembari menarik Ashley menepi ke depan pagar rumah Ashley. Soalnya dari tadi mereka ada di tengah jalan.

Ashley mengernyit mendengar ucapan Barra yang terdengar hiperbola.

"Dih? Cakep lo?" Cibir Ashley julit. Barra menghela nafas, "Iya! Gue cakep! Emang elo?"

"Anjing! Buruan cepet, babi!"

Barra mengangguk. Kemudian mulai membuka mulutnya. Namun ia tak mengatakan apa-apa.















"Ciyeee, nungguin, yaa??"

Buk!

"Anjing!"

[✓] 𝐁𝐄 𝐇𝐎𝐍𝐄𝐒𝐓Where stories live. Discover now