Part 7

34.1K 3.8K 111
                                    

Happy Reading♡︎

***

Jam 06.20 Bulan sudah sampai disekolahnya. Bulan berangkat lebih pagi dari biasanya, karena Bulan ada tugas piket hari ini. Sebenarnya bisa saja Bulan tidak piket, tetapi ia rugi jika harus membayar denda karena tidak piket.

"Ah anjir, sekolah masih sepi banget. Gak ada siapa-siapa lagi." Bulan melempar tas nya ke tempat duduknya.

"Ada gue lan." Bulan terlonjak kaget, mendengar suara dibelakangnya. Ternyata ada Niko teman sekelas Bulan yang sedang bermain ponsel dimeja guru.

"Setan lo Niko! Ngagetin gue aja. Sejak kapan lo disitu?"

"Sejak tadi, lo nya aja gak ngeliat. Sibuk ngedumel," ucap Niko tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone.

"Terserah,"

Niko menggelengkan kepalanya, "kata-kata andalan wanita yang sulit dimengerti."

Bulan mengambil sapu lalu ia menyapu kelasnya, yang piket bukan hanya bulan ada juga yang lain. Tetapi mereka belum datang, mungkin Bulannya saja yang kerajinan.

Saat Bulan sedang piket, tiba-tiba saja Lea datang dengan keadaan yang sedang menangis sesegukan.

"Loh Lea? Lo kenapa? Ada yang jahatin lo?" Tanya Bulan bertubi-tubi.

"Hiks m-mati hiks,"

"SIAPA YANG MATI LEA?" Teriak Mira yang baru saja datang dari belakang.

"Huaaa... Jamilah mati hiks hiks." Lea sangat sedih hewan kesayangannya mati untuk selamanya. Masih inget jamilah kan? Kupu-kupu nya Lea yang mau dijodohkan sama belalang nya Ziel.

Semuanya menghela nafas lega, ternyata hewan yang mati, mereka pikir manusia. Bulan dan Mira tak habis pikir dengan Lea. Hanya hewan yang mati tapi kenapa harus menangis sesegukan seperti ini?

Bulan berdecak, "cuma hewan doang Lea, kenapa lo sesedih ini sih?"

Lea menatap Bulan lalu ia mengusap matanya, "Hiks Bu-bulan gak tau rasanya ditinggal hewan yang kita sayang hiks. Itu rasanya lebih sakit dari ditinggal pacar tau," jawab Lea sesegukan.

"Emang lo pernah pacaran?" Tanya Mira.

Lea menggeleng, "enggak pernah,"

"Nah mangkanya, rasanya gak sakit kok. Gue aja putus sama Bintang biasa aja tuh,"

"Ye kan lo pacaran sama dia gak pake perasaan!" Hardik Mira.

Natha yang baru saja datang menatap semua dengan pandangan bertanya, seolah-olah bertanya 'kenapa Lea nangis?' hanya dari tatapan pun temannya mengerti.

"Si Lea nangis, gara-gara kupu-kupu nya meninggal tha. Sedih banget kan?" Jelas Bulan pada Natha.

Natha mengangguk, ia menatap Lea, "nanti kita beli hewan baru," ujar Natha lalu duduk di bangkunya.

Mata Lea berbinar, "Yeay! Natha emang sahabat Lea yang paling baik deh!"

"Lah perasaan tadi dia abis sedih, secepet itu mood nya berubah?" Gumam Mira.

"Namanya juga cewek, udah yok duduk. Bel udah bunyi, bentar lagi pak Ipul dateng." Bulan menaruh sapu yang sejak tadi ia pegang, lalu duduk di bangkunya.

***

Sedangkan dikelas MIPA 3 Bintang dan teman-temannya asik dengan dunianya sendiri ketika guru menjelaskan.

Galang yang sedang bermain game online di ponselnya. Deon yang menggoda cewek-cewek dikelasnya dengan mengedipkan matanya jahil. Ziel sedang diam-diam memakan permen nya yang ia bawa dari rumah. Sagara hanya diam memperhatikan guru sambil sesekali mencatat, sedangkan Bintang ia tertidur ketika guru menjelaskan.

My Absurd Ex [END]Where stories live. Discover now