Part 13

25.1K 3.2K 136
                                    

Hawokk😋🍭

Mau nanya dong, kalian lebih suka aku up nya cepet atau lama?

Aku up tergantung kalian kok, kalau kalian sering vote sama komen pasti aku up nya cepet🥰

.
.
.
.
.

••• Happy Reading •••

🐾🐾🐾

"Niko! Balikin permen Lea ihh," rengek Lea.

"Nggak mau ah, kan gue juga pengen permen."

Lea berkacak pinggang, "Niko beli sendiri dong! Ga modal banget sih."

"Dasar boncel! Lo aja minta dibeliin Bulan," sinis Niko.

"Tapi Lea di beliin, bukan minta beliin!"

"Bodoamat, pokoknya ini satu buat gue. Lo kan tadi udah makan dua,"

Mata Lea berkaca-kaca, sebentar lagi ada cairan bening yang jatuh dari pelupuk matanya.

Satu

Dua

Tiga

"HUAAAA..." Kan benar.

"BULANNN... PERMEN LEA DIAMBIL NIKOO!!!" Lea berlari ke arah Bulan.

Bulan menatap datar Lea dan Niko yang memperebutkan permen darinya. Masih ingat Niko? Ketua kelasnya Bulan. Sebelum berangkat sekolah tadi, Bulan sengaja mampir ke warung untuk membeli beberapa cemilan, karena Bulan tak sempat sarapan dirumahnya. Tak sengaja melihat permen, ia mengingat Lea, jadi dia belikan saja lima ratus perak, lumayan, dapat tiga biji.

Saat ingin memberikannya kepada Lea, Niko lebih dulu merebutnya, jadilah pertengkaran antara dua anak manusia itu. Sebenarnya sudah tak heran lagi jika melihat Niko menganggu Lea, karena memang sedari dulu, cowok itu selalu mencari masalah dengan Lea, hingga membuat Lea menangis.

Lea berlari memeluk Bulan, sedangkan yang dipeluk hanya menghela nafas, sudah lelah melihat sikap temannya yang polos ini.

"Bulan... Hiks.. Hiks.. permen Lea," ujar gadis itu cemberut dengan air mata yang turun deras.

"Cup.. cup... Nggak boleh nangis, ntar lo jelek." Maksud Bulan ia ingin menenangkan Lea, tapi bukannya menenangkan malah bikin Lea nangis kejer.

"HUAAA.... LEA DIKATAIN JELEK SAMA BULAN,"

"ADUH LEA MARLEA! JANGAN TERIAK-TERIAK, TELINGA GUE SAKIT NIH!"

"TAPI MIRA MARMIRA JUGA TERIAK!"

"Oh.. iya ya.." Mira memelankan suaranya.

"Sana, Lo minta permen sama Natha aja, pasti dikasih se kardus sama dia," titah Bulan.

"Beneran?"

Bulan mengangguk.

Sepeninggalan Lea, Bulan melihat diluar kelasnya, ramai sekali murid-murid yang berkeliaran, padahal bel sekolah belum berbunyi, tetapi kenapa sudah banyak yang keluar?

Mungkin sebentar lagi akan berbunyi, kita tunggu saja.

Oyy... Kiyomasaa... Nande nande...

Nahkan, bel nya sudah berbunyi. Sangat bagus bukan bunyi bel nya?

"WOI, MIRA, LEA, NATHA, AYO KE KANTIN!"

"AYOOKKKK!!!" Teriak mereka semua, kecuali Natha.

🐾🐾🐾

My Absurd Ex [END]Where stories live. Discover now