Part 11

26.7K 3.6K 135
                                    

Jangan lupa voment nya dong 🥺

Suka males update kalau yang vote sama komennya dikit huhu :(

Tandain kalau ada typo, berlaku disetiap part ‼️

Happy Reading!

***

Sudah dua hari sejak Bulan memposting foto permen yang diberi Bintang. Postingan itu cukup mengegerkan warga sekolahnya, karena mereka pikir, dua most wanted itu balikan. Saat Bulan mengetahui yang mereka pikirkan, buru-buru Bulan menghapus postingannya.

Sedangkan dengan Bintang, dia malah salting-salting sendiri. Saat dia tahu Bulan memposting foto itu, ia jadi sering senyum-senyum tak jelas. Bangun tidur dia senyum, saat makan dia senyum, saat ditanya maminya hanya menjawab dengan tersenyum, bahkan saat sedang buang air besar pun Bintang tersenyum memikirkan postingan Bulan.

Kembali lagi ke Bulan, sekarang dia sedang bersiap-siap kesekolahnya, ia terburu-buru karena tak ada yang membangunkannya. Papahnya sedang berada diluar kota, karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Angkasa sendiri, jam segini dia masih molor, bagaimana ingin membangunkan Bulan.

Pembantu dirumah ini juga belum datang pagi-pagi begini, mereka akan datang bertugas pukul delapan pagi, saat pekerjaan rumah mereka selesai. Kenapa tak tinggal dirumahnya saja? Karena mereka juga harus mengurus anaknya masing-masing, Anggara tak mau membuat mereka pusing karena harus bolak-balik mengurus rumahnya dan rumah mereka saat pagi hari.

Bulan melihat jam yang terpasang ditangannya, "duh ini gimana? Bisa telat gue."

Bulan memakai sepatunya dengan cepat, ia tak memakai bedak lagi karena takut tak sempat, bahkan sarapan saja tidak. Setelah semuanya selesai, Bulan langsung keluar rumahnya menghampiri mang Jajang, supir pribadinya.

Hoshh... Hosh... Hosh...

"Loh Bulan? Mamang kira kamu enggak sekolah," ujar mang Jajang sedikit kaget melihat Bulan yang datang dengan keadaan ngos-ngosan.

"Huhh.. itu mang! Bulan telat nih kesekolahnya, ayok anterin Bulan mang." Bulan memasuki mobilnya yang disusul oleh mang Jajang.

Dijalan pikiran Bulan tak tenang, sudah bangun kesiangan, jalanan sedang macet sekali. Sesekali ia melihat jam di tangannya. Jam sudah menunjukan pukul tujuh lewat lima belas menit, yang artinya sekolah sudah masuk sejak lima belas menit yang lalu.

Bulan sudah tiba didepan sekolahnya, gerbang sudah tertutup, dan mang Jajang sudah pulang, karena tadi Bulan menyuruhnya pulang. Ia tak tahu jika gerbangnya sudah ditutup, tau gitu dia tidak akan menyuruhnya pulang.

Bulan menghela nafas, "nasib gue hari ini apes banget sih, mana belum sarapan," ucapnya lesu.

"Apa gue manjat tembok belakang aja ya?" Monolog Bulan.

Bulan segera berjalan menuju tembok belakang sekolah, disana memang jarang ada yang menjaga. Tapi terkadang ada guru yang keliling memeriksa lingkungan sekolah.

"Ini gak ada guru kan? Gue manjat nih." Bulan sudah mengambil ancang-ancang untuk memanjat tembok itu, tetapi suara lelaki menghentikannya.

"WOI! MAU NGAPAIN LO?!" Teriaknya dari belakang Bulan.

"Bintang?"

My Absurd Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang