My Absurd Ex [END]

Part 40 [END]

Hai

Selamat membaca part terakhir dari cerita My Absurd Ex💓

Harus komen banyak-banyak pokoknyaaa😍

Yang belum follow Instagram @wattpadel buruan difollow! Banyak chat" Absurd dari mereka loh🥰

•••

Seminggu setelah kejadian Anggara masuk rumah sakit, Bintang menghilang dari hadapan Bulan. Tentu saja membuat Bulan sangat bingung, bahkan orang tuanya Bintang pun ketika bertemu seperti orang yang tak mengenal dirinya.

Terlebih lagi, biasanya Bintang akan mengganggunya di pagi hari. Tapi kali ini tidak, meliriknya saja tidak, setiap Bulan menyapa Bintang akan mendiamkannya.

Bulan berusaha bersikap acuh. Namun, hatinya tidak bisa berbohong, setiap malam ia akan menangis. Menyetel lagu galau agar semakin terasa jika dirinya sedang galau.

Seperti malam ini, ia akan menangis sampai matanya membengkak. Bernyanyi sambil berteriak. Tetapi ketukan pintu menggangunya saat sedang menggalau.

Tokk
Tokk

"Nak?" panggil Anggara dari luar.

"KENAPA PA?" tanya Bulan dengan suara seraknya.

"Kamu nangis lagi?"

"ENGGAAKK... HIKSS."

"Udah dong jangan nangis terus. Kasian mata kamu, keluar dulu coba," bujuk Anggara.

Bulan mengelap air matanya. Ia membuka pintu kamar sambil sesegukan.

Ceklek

"Kenapa Pa?" Bulan menatap Anggara.

Anggara yang ditatap seperti itu pun merasa iba, ia mengelus puncak kepala Bulan. Lalu menyerahkan kotak yang ia pegang. "Kamu dandan, terus pakai baju ini ya."

"Mau ngapain?" lirihnya.

"Udah. Turutin aja apa kata Papa." Anggara menoel hidung Bulan. "Mau ketemu Bintang ga?"

Bulan mengangguk semangat. Ia mengambil kotaknya lalu masuk ke dalam kamar.

"Nyesel saya ikut rencana kayak gini," gumam Anggara seraya pergi dari sana.

Bulan membuka kotak itu kemudian ia mengambil dress hitam. Bulan menatap dress itu. "Bagus banget," pujinya.

Ia segera memakai dress itu lalu mengikat rambutnya menjadi cepol, menyisakan anak rambutnya sedikit.

Dan masalahnya adalah makeup. Ya, Bulan sama sekali tidak bisa menggunakan makeup, biasanya ia akan pergi ke salon untuk acara-acara, tapi kali ini sangat mendadak. Apakah ia harus memakai bedak biasa aja?

Ceklek

"Halloo bestieee!" sapa Mira sambil melambaikan tangannya.

"Ngapain lo?"

"Lagi kesusahan makeup kan?"

Bulan mengangguk.