05. Kejadian di Toilet Kosong

431 75 8
                                    

Happy reading~♥

•••••

Bel istirahat pertama sudah berbunyi sejak 5 menit lalu. Kini tujuh anggota inti CRYSOLD sedang duduk santai di bangku pojok kantin mbak Baby seperti biasa.

"Mbak sayang, kopinya dong," ucap Rayen sedikit ganjen pada penjaga kantin yang di juluki mbak 'jahe' janda herang milik Jaya Bakti.

"Siap Aa Ayen," mbak Baby langsung membuatkan si buaya itu kopi walaupun banyak siswa lain yang mengantri banyak sampai Mak Erot si pemilik kantin kewalahan. Kantin ini memang yang paling ramai. Entah karena kehadiran mbak Baby, masakan Mak Erot yang enak atau kehadiran inti CRYSOLD.

"Ge, napa tuh muka kesayangan lo di tekuk mulu dari tadi?" Tanya Ken heran. Tak biasanya cewek yang sekarang kepalanya berada di dada bidang Argeo lemas, lelah, letih, lesu, dan lalai seperti kekurangan zat besi.

"Tadi pagi katanya udah baikan," lanjut Sagara.

"Hari pertama," jawab Argeo. Semua anggota inti CRYSOLD mengangguk paham. Memang di hari pertama Ashel kedatangan tamu bulanan, perutnya akan terasa sakit seperti saat ini. Seperti sekarang, tangannya meremas kuat perutnya.

Argeo yang melihatnya pun dengan sigap menjauhkan tangan Ashel dari perutnya. "Jangan di remes gitu, nanti kena kulit perutnya sakit,"

"Dari pada di diemin, makin sakit," balas Ashel.

"Makanya kalau di suruh minum obat pereda nyeri itu di minum bukannya di tolak. Kayak cinta Rayen aja di tolak sama Bulan," celetuk Argeo yang membuat si empunya nama menggeram kesal.

"Dasar," cibir Rayen.

Setelah menjauhkan tangan Ashel dari perutnya, tangan Argeo yang menggantikan tangan Ashel. Tangan cowok itu mengelus lembut perut rata Ashel yang tertutupi seragam sekolahnya.

Argeo menunduk untuk melihat wajah Ashel. "Gimana? Baikan?"

Ashel balas menatap Argeo. Mengangguk sebagai jawaban. "Baikan dong, kan Geoyang yang ngusapin,"

Argeo terkekeh geli mendengar jawaban Ashel. "Masa?" Ashel mengangguk.

"Cuma dikit lagi kok sakitnya,"

"Ke UKS aja, ya?" Tawar Argeo yang sudah di pastikan mendapat respon gelengan dari Ashel.

"Bener kata Arge. Mending ke UKS aja, siapa tau ada obat di sana," timpal Ken.

"Nggak mau,"

"Cil, ke UKS deh, enak loh, bisa tidur, bisa bolos, bisa apa-apa aja sesuka lo di UKS. Ke UKS, ya?" Sagara ikut membujuk Ashel.

Namun Ashel tetap lah Ashel, cewek itu tetap menolak sampai waktu istirahat usai dan membuat mereka mau tak mau kembali ke kelas untuk belajar materi selanjutnya.

"Tuh kan, bel, di suruh ke UKS bandel banget," oceh Argeo. Yah, Argeo memang sering mengoceh seperti seorang ibu pada anaknya yang nakal.

"Yaudah sih, gapapa, udah baikan kok," Ashel tak berbohong, saat Argeo yang mengusap perutnya, rasa sakit di perutnya hilang secara perlahan. Entah magic apa yang Argeo punya.

Argeo membuang nafas kasar. "Yaudah, ke kelas? Bisa jalan?"

"Gendong," Ashel menunjukkan cengiran lebar tak berdosanya pada Argeo.

ARGEOМесто, где живут истории. Откройте их для себя