06. Fakta Terbalik

378 72 3
                                    

Happy reading~♥

•••••

"Eh, eh, gue mau cerita," ucap Ashel sambil sedikit memajukan badannya, yang tadinya bersandar di dada Argeo kini duduk dengan sikut yang di tumpu di atas paha.

"Paan?" Balas Sagara yang kepoan

Ketujuh anggota inti CRYSOLD sedang berkumpul di dalam ruang tangah markas seperti biasanya. Menunggu anggota yang kadang datang menginap seperti tujuh inti.

"Tadi siang gue kan ke toilet dulu," di angguki Sagara. "Nah, di toilet cewek penuh, trus gue pakai kamar mandi kosong di lantai dua, yang tadi pagi di ghibahin,"

"Ada yang pernah orang bunuh diri itu?" Argeo menaikkan sebelah alisnya.

"Betul," Ashel mengacungkan jempolnya pada Argeo. "Pas gue di depan pintu–

"Lo beneran ke sana Jing?!" Pekik Rayen memotong ucapan Ashel.

"Iyalah jadi!" Sahut Ashel tak suka. Ia tak suka jika ucapannya di potong, tapi dia sendiri yang suka motong ucapan orang. "Tau gak apa yang gue liat?"

"Hantu? Kan di sana banyak hantu," jawab Ken. Ashel menggeleng.

"Salah,"

"Kalau bukan hantu apa sayang?" Argeo gemas sendiri.

"Feeling gue gak enak nih. Lo becanda, ya?" Tuduh Rayen.

"Nggak lah! Gue serius," bantah Ashel. Enak saja di katain bohong. Kan lagi jujur.

"Kan lo lagi cerita, masa tiba-tiba jadi main tebak-tebakan gini sih?" Reyan menggaruk pelipisnya yang tiba-tiba gatal.

"Lah? Iya juga. Lo sih!" Tuding Sagara pada Ashel.

Untuk kesekian kalinya Ashel mendecak. "Lo semua pengen pada tau?" Ia menunjuk satu-persatu sahabatnya.

"Iya, apa?" Tanya Sagara yang paling fokus.

"Orang lagi cipokan," bisik Ashel.

"Cipokan?" Beo Reyan yang masih sedikit belum paham.

"Serius?" Argeo memastikan.

Ashel mengangguk mantap. "Serius, sumpah deh,"

"Ngaco nih anak," seketika Rayen merasa menyesal telah mendengarkan.

"Oh! Masa sih?! Ngaco lo! Mana ada?! Apalagi di sekolah!" Pekik Reyan ketika sudah mencerna semuanya. Dasar lemot!

"Beneran. Tapi bukan itu yang utamanya,"

"Lah si anying! Dari tadi lo cerita, bukan itu topik utamanya?! Gimana sih nying?!" Sagara ngegas.

"Biasa aja dong ngomongnya, jangan nyolot," balas Argeo.

"Wahai tuan Argeo yang terhormat, saya tidak berbicara dengan anda, saya berbicara dengan anak haram di sampingmu ini," Sagara tersenyum di paksakan.

"Sama aja, gue juga ikut kesinggung. Kalau lo bentak dia, sama lo bentak gue. Masalah dia masalah gue, semua yang berurusan sama dia, berurusan sama gue," tutur Argeo sepanjang masa.

Ashel mendongak menatap Argeo yang berada di belakangnya. Ia tersenyum manis yang teramat lebar hingga deretan giginya tampak.

Argeo yang mendapat senuman seperti itu terkekeh geli. Mengusak rambut coklat pacarnya hingga berantakan.

ARGEOOù les histoires vivent. Découvrez maintenant