~>•10•<~

14.1K 1.3K 50
                                    

MIDORIYA terbangun, setelah merasakan ada yang menghilang dari sampingnya,ia mulai mengucek matanya dan mencari seseorang yang semalam memenangkannya.

Midoriya memperlihatkan jari jari lentik tangan kirinya,"apa itu...dia seperti penyihir yang bisa menghilangkan mimpiku..."Gumamnya.

Setelah mimpi buruk itu, midoriya tertidur nyenyak tanpa ada yang mengganjal,walau lelaki dingin sangat mengerikan ia memberanikan untuk memeluknya.

"Selamat pagi yang mulia"ujar seorang pelayan,dan beberapa pelayan yang ikut di belakangnya sambil memberi hormat.

"Selamat pagi..."ujarnya dengan lembut.

"Baiklah yang mulia,waktunya membersihkan diri dan turun untuk sarapan"

"Baiklah..."Gumamnya sambil berusaha berdiri,namun tubuhnya tak seimbang hingga berusaha mencari tumpuan dan malah menjatuhkan gelas hingga terpecah.

"Akhh..."keluhnya.

"Yang mulia!!"panik mereka.

"Apa ini..."midoriya melihat telapak tangannya yang di penuhi beling dengan darah yang mengalir.

"Apa ini pertanda buruk"batinnya sambil di bantu pelayan untuk berdiri.

"Yang mulia gawat!!"paniknya ketika melihat tangan midoriya.

"Ini tidak apa apa"

"Maaf yang mulia,saya akan panggilkan dokter!"

"Jangan panik"

"Yang mulia ratu,saya mohon maaf"

"Tidak apa apa,ini salah saya"

"Tidak yang mulia"

"Cepat panggil dokter!!!"

Midoriya melihat kepanikan seluruh pelayan ketika melihatnya, midoriya hanya bisa menunduk sambil melamun.

"Yang mulia..."kali ini Mitsuki datang dengan panik.

"Tidak ibu,aku tidak apa apa"

"Astaga,ini harus di atasi oleh dokter jika separah ini..."

"Dokternya disini"ujarnya.

Dokter langsung mengobati luka yang ada di tangan midoriya bercampur dengan sihir penyembuhan walau tak bisa sehebat raja tetapi setidaknya dokter bisa melakukannya jika seukuran luka seperti ini.

"Ibu dimana raja?"

Dengan ragu Mitsuki memberitahu,"yang mulia raja telah pergi ke kerajaan dominic bagian barat disana banyak monster yang menyerangnya itu sebabnya ia pergi pagi lagi..,"

"Oh....begitu..."

"Kamu tidak apa apa?"

Midoriya tersenyum,"tidak apa apa ibu,lalu kapan ia kembali?"

"Mungkin enam bulan lagi,dia jarang pulang jika pergi jauh paling lama setahun..."

Midoriya menunduk ia seperti merasakan kehilangan,"oh begitu..."

"Lukanya sudah sembuh,tetapi aku tidak bisa menghilangkan bekasnya,tetapi di saat yang mulia raja kembali ia pasti akan melakukannya untuk anda yang mulia ratu"ujar dokter tersebut sambil tersenyum dan berjalan keluar.

"Terima kasih"ujar midoriya lembut.

Sejujurnya ketika lelaki itu sudah berbicara sangat lembut,membuat orang itu akan merasa senang.midoriya tidak pernah menyadari itu namun orang sekitar menyadari itu.

Pelayan pelayan yang melayani midoriya akan terpana ketika lelaki itu tersenyum dan berkata lembut.

"Ibu akan berbicara pada dokter tersebut sebentar,kamu istirahat lah"

my king is cold (M-PREG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang