~>•13•<~

11.5K 1.3K 48
                                    

MIDORIYA sedang mengeringkan rambutnya di depan meja rias,dia melihat wajahnya di balik cermin.dibantu beberapa pelayan yang setiap hari setia menemaninya.

Midoriya terus melamun membuat para pelayan bingung dengan diamnya midoriya,tidak biasanya lelaki itu terdiam yang biasanya banyak pertanyaan pertanyaan muncul di kepalanya.

"Yang mulia tidak apa apa?"

"Hah?"ia tersadar dari lamunannya.

"Yang mulia,anda baik baik saja kan?"tanya pelayan itu lagi dengan cemas.

"Ah,saya baik baik saja"

"Syukurlah,saya terlalu memikirkannya"ujarnya dengan tersenyum.

"Haha,tidak perlu di pikirkan"ujarnya dengan tertawa canggung.

"Jika terjadi sesuatu,katakan yang mulia kami semua siap membantu anda"

"Terimakasih.."

"Sudah selesai yang mulia..."

"Terima kasih"midoriya melihat dirinya yang bisa di bilang cantik,walau ia sangat tidak suka dengan wajahnya.

"Apa yang mulia mau saya temani?"

"Tidak,saya bisa sendiri,kalian bisa pergi"senyumnya.

"Baiklah..."

Midoriya ikut ke luar dari kamarnya,ia bosan walau vallium ini sangat besar dan bisa membuat banyak orang tetapi sangat bisa benar benar bosan.

Sesampainya di taman ia duduk di meja taman sambil melihat kearah danau dan seperti para pelayan menyadari itu hingga menghidangkan teh hangat untuk midoriya.

"Apa yang ku pikirkan...."

Midoriya menatap ikan ikan yang sedang kesana-kemari di dalam danau tersebut,bahkan banyak hewan lainnya seperti kelinci dan hewan hewan herbivora lainnya.

"Kenapa aku harus memikirkannya..."

Akhir-akhir ini midoriya terus memikirkan hal yang menurutnya tidak penting hingga kepalanya pusing.suaminya atau sang raja sering bertemu perempuan yang sangat cantik, perempuan itu sering datang dan minum teh ketika sang raja kembali dari pekerjaannya.

Bahkan sekarang mereka minum teh tak jauh dari mejanya, midoriya hanya diam berusaha untuk tidak memperdulikan apapun yang terjadi di sekitarnya.

Midoriya menempelkan kepalanya di meja tersebut sambil menatap danau, sekarang tiba tiba mood nya sedih dan tidak mau melakukan apapun selain menatap danau.

Midoriya benar benar penasaran, siapa perempuan yang terus datang itu, terlihat dari tatapannya bahwa ia sangat menyukai suaminya.

"Apa yang kau lakukan"ujar seseorang.

"Aku tidak melakukan apapun"ujarnya dengan lemas tanpa memperhatikan siapa orang itu.

"Benarkah?"

"Hmm"

"Teh mu akan dingin"

"Aku tidak peduli"ujarnya dengan malas.

"Soal kemarin..."ujarnya tiba tiba.

Midoriya mulai terbangun dan menatap seseorang yang duduk di depannya"soal a-yang mulia!"

"Kenapa?"ujarnya dengan dingin.

"Tidak,aku pikir orang lain tadi..."

"Oh"

"Yang mulia mau bilang apa tadi?"

"A-aku minta ma-maaf masalah kemarin"ujarnya dengan terbata-bata, karena seorang raja memiliki gengsi yang sangat besar jika soal memaafkan.

Midoriya melihat itu lalu terkekeh membuat sang raja malu dan menyembunyikan wajahnya di balik lipatan tangan yang berada di atas meja.

my king is cold (M-PREG)Where stories live. Discover now