Bagian 11

6.6K 672 5
                                    

DOOR🎉

kalo up enakan malem-malem gini ide nya lebih lancar hehehe

Happy reading

sorry for typo(s)

🅳🆄🅳🅰

Besok hari senin, Karena besok harus sekolah jefan dan lain nya pulang malam ini tadinya jefan kekeuh mau nemenin Jaelano tapi sama Jaelano langsung di larang, Lagian besok sore dia sudah pulang dan jefan boleh menemui nya saat sudah jam pulang sekolah.

"Ck! Gue disini aja yaaa temenin om" rayu Jefan

"Gak usah, saya juga sudah terbiasa ngurus diri sendiri lagian besok kamu sek—"

"Gue bisa bolos" Potong Jefan cepat

"Dek, Kamu itu udah kelas 3 udah gak ada waktu buat leha-leha dan bolos!" tegas Marka

"Yaudah iya, Marka bawel!". Dengus Jefan

Juna, Haidar dan jisung sudah pulang terlebih dahulu jisung tadinya mau di titipkan oleh jefan tapi disini ada Haidar kan yang jelas-jelas sepupu nya jaelano. Ada alasan mengapa mereka pulang duluan salah satu nya juna yang sudah di telepon oleh bunda ten. Orang tua juna.

Jaelano tertawa kecil melihat muka masam Jefan persis seperti anak kecil yang dilarang untuk membeli jajanan yang di jual di pinggir jalan.

Jaelano juga sudah tau jika Marka adalah sepupu jauh Jefan karena Jefan menyuruh mereka untuk berkenalan tadi.

"Yaudah gue pulang dulu ya om, Kalo ada apa-apa langsung pencet tombol darurat itu. Inget!" Peringat Jefan

"Saya bukan anak kecil yang terus-terusan di ingetin, jef" Jaelano memutar bola mata malas

"Halah nyebrang jalan aja gak bisa, gimana gak ngingetin terus" sindir Jefan

Jaelano hanya tersenyum pasrah karena terus-terusan di sindir dengan kata yang sama oleh Jefan.

Jefan melenggang pergi dan menutup pintu sedikit keras meninggalkan Marka dan Jaelano yang masih di ruangan tersebut.

"Sorry for everything brou, he's still childish"

"Nope, Harusnya saya yang minta maaf karena buat kalian semua khawatir atas kecerobohan saya" Marka tersenyum maklum

"eung, then I'll excuse myself"

"yeah, Hati-hati di jalan"

🅳🆄🅳🅰

Jefan di parkiran sedang menunggu Marka yang tak kunjung datang, Malam ini terasa sangat dingin. Angin malam memang menenangkan tapi Tidak baik untuk kesehatan katanya. Tapi dia Jefan tentu tidak terpengaruh dengan itu dia seperti nya sudah sangat bersahabat dengan kata 'malam'.

"Jel liat bulan nya cantik banget kan?"

"Huum! Cantik banget, Aku iri sama bulan meskipun di gelap nya langit dia slalu di dampingi sama bintang. Mereka berdua memang di takdir kan seperti itu, Gak ada yang bisa ngalahin keindahan bulan tapi tanpa bintang bulan juga gak akan ada apa-apa nya bener kan?"

DUDA [NOMIN] ENDWhere stories live. Discover now