Bagian 29

4.5K 419 8
                                    

Happy Reading

Sorry for typo(s)

🅳🆄🅳🅰

Mendung, hari ini matahari sepertinya tidak mau hadir. Suasana berkabung masih dirasakan, Jaelano datang melayat sendiri yang lain sudah pulang terlebih dahulu.

"Saya akan menjaga Jefan, beristirahat lah dengan tenang." tangan nya menaruh bunga Liliy diatas makam giselle yang indah.

Jaelano berjalan meninggalkan tempat itu, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan sebelum mampir kerumah sakit Jaelano menyempatkan diri untuk membeli bunga tulip berwarna merah.

Cr

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Cr. Pinterest

Jaelano tersenyum saat memasuki ruangan Jefan, "Selamat pagi!"

Mengambil tempat duduk disamping Jefan, "Saya membawakan bunga untuk mu,"

"Cepatlah bangun, Jefan."

"Kamu tahu? Sepertinya giselle sekarang sudah bahagia diatas sana. Jangan merasa bersalah atas kematian nya karena itu bukan salah mu melainkan takdir."

"Setelah kamu bangun, saya janji akan membawa mu ke tempat peristirahatan terakhir giselle."

Jaelano mengecup dahi Jefan yang terdapat perban, mengambil tangan Jefan dan mengecup nya berkali-kali.

Jaelano melakukan aktivitas nya seperti kemarin datang dan bercerita tentang apa saja, hari ini dia tidak ke kantor karena hari libur jadi ingin menghabiskan waktu bersama Jefan disini.

🅳🆄🅳🅰

"Jun, gue gak nyangka giselle beneran udah gak ada."

Haidar dan Juna mereka sedang berada di luar ruangan Jefan, di dalam masih ada Jaelano mereka tidak ingin mengganggu.

"Iya, gue gak bisa bayangin reaksi Jefan nanti.." Haidar mendengus lelah

"Menurut lo kapan Jefan bangun?" Haidar bertanya

"hari ini atau lusa, perkiraan dokter sih gitu." Juna menyedot susu rasa coklat

Haidar mengangguk paham, "Ayo cari makan siang dulu sekalian buat kak Jeno, pasti dia dari pagi disini nungguin Jefan terus."

"Jefan bakal gue getok kalo sampe dia sia-sia in kak Jeno," ujar Juna yang di angguki Haidar

"Bukan getok lagi sih gue, mungkin udah gue jorokin ke rawa-rawa." balas Haidar

Keduanya berjalan beriringan menuju kantin rumah sakit.

DUDA [NOMIN] ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora