Bagian 19

5K 563 16
                                    

Happy Reading

Sorry for typo(s)

🅳🆄🅳🅰

"Jef!" sentak Haidar

"Hah? iya kenapa?" linglung Jefan

"Lo kenapa sih dari tadi ngelamun terus, mikirin hutang negara?" tanya Haidar yang mendapat kan langsung pukulan sayang dari Juna.

"Itu biar jadi urusan pemerintah. Yang harus lo pikirin itu hutang lo ke gue, Jef!" sahut Juna


"Sejak kapan gue punya hutang sama lo, Jun?" Jefan mengerutkan alis nya

"Banyak! salah satu nya hutan bensin, lo kan sering nebeng sama gue kalo motor lo lagi di sita."

"Gue udah sering traktir lo, jangan ngelunjak dong!" sahut Jefan tak mau kalah

"Heh-heh mulai kan ribut lagi, lo berdua jangan ribut mulu njing. Kuping gue sakit denger kalian teriak terus." lerai Haidar

"Copot aja kuping nya," ujar Juna yang di angguki oleh Jefan

"Kuping gue bukan mainan bongkar pasang." datar Haidar

Baru saja Jefan ingin menyahuti lagi, buru-buru Haidar menyela. "Lo ngelamunin apa?"

"Nggak ada," singkat Jefan

"Kita temenan bukan 1-2 bulan aja, gak usah ngelak. Ada masalah?" tanya Juna

Ternyata bukan hanya Haidar yang merasakan tapi Juna juga, Jefan sedari tadi terlihat tidak fokus dan banyak melamun. Ingin menunggu Jefan bercerita sendiri tapi jika tidak di paksa seperti ini dia akan diam terus.

Seperti masalah Jefan dengan kedua orang tua nya, jika bukan karena Jaelano yang memberitahu mereka pasti sekarang mereka tetap tidak akan pernah tau masalah itu.

Haidar dan Juna, merasa tidak becus untuk menjaga Jefan.

"Gue kemarin ketemu Giselle," singkat Jefan

Juna mengerutkan kedua alis nya, "Terus? bukan nya emang udah ketemu waktu di sekolah?"

Jefan menggeleng, "Bukan gitu, Gue kemarin ketemu sama dia waktu lagi jajan telur gulung sama Om Duda." jelas Jefan

"Kalian tahu apa yang gue liat?" Haidar dan Juna kompak menggeleng

"Kacau. Gue liat giselle keliatan kacau banget, gue sempet eye contact sama dia. Waktu mau gue samperin tangan gue keburu di tahan sama om Duda karena telur gulung nya udah jadi." Jefan menghela nafas

"Setelah itu gue gak liat lagi kemana dia pergi. Her gaze seems.. a little frustrated." Juna dan Haidar terdiam

Mereka tidak tahu harus merespon bagaimana cerita Jefan, mereka juga bingung harus menyadarkan dengan cara apalagi supaya Jefan bisa mengacuhkan gadis itu.

"Terus? Lo mau ngapain? Lo mau nemuin dia lagi? Lo harus bisa tegas sama diri lo sendiri, Jef!"

"Lo bilang, Lo mau deketin sepupu nya Haidar. Setelah kita teliti lagi hubungan lo sama om Duda udah ada kemajuan sedikit demi sediki. Tapi sekarang? lo malah masih bingung gimana perasaan lo ke mantan lo itu."

"Gue peduli sama giselle, like people who care about other people." jelas Jefan

"Yakin?" Haidar membuka suara setelah lama terdiam.

"Ck! kalian gak percaya gue?" decak kesal Jefan

"Gimana mau percaya, kemarin-kemarin lo baru galau in giselle." ketus Juna

DUDA [NOMIN] ENDWhere stories live. Discover now