Bagian 21

4.6K 519 12
                                    

Happy reading

Sorry for typo(s)

🅳🆄🅳🅰

Hari ini Jefan tidak masuk sekolah dikarenakan demam karena kemarin dia nekat menerjang hujan, ungkapan yang diberikan Haidar dan Juna membuat giselle merasakan khawatir dan tidak enak.

Karena dia Jefan jadi mengantarkan nya pulang terlebih dahulu dan menerobos hujan deras semalam.

"Pulang sekolah nanti jenguk Jefan, mau?" samar samar giselle mendengar obrolan Juna dan Haidar.

Dia tidak berniat menguping tapi suara mereka berdua memang dasarnya seperti toa jadi giselle mendengar nya.

"Ayo dah, bawain buah tangan. Gak enak kalo kesono cuman orang aja." Haidar mengangguk.

Sedangkan disisi lain tepat nya di rumah Jefan, Jefan sedang bersantai di depan tv semalam memang dia demam tapi sekarang sudah turun.

Tok Tok


Jefan mendengus malas, ayolah dia masih lemas meskipun demam nya sudah turun. Mami winwin pamit ke toko kue sebentar ingin mengambil catatan bulanan tapi sampai sekarang belum pulang juga.

Nasib anak tunggal gak ada yang bisa di suruh.

"Iya sebentar!!" teriak Jefan serak

Cklek

"Kamu sakit? tadi saya denger dari mami kamu katanya kamu demam. Saya bawain buah-buahan dan susu juga. Tenang aja ini susu coklat." rentetan suara Jaelano membuat kepala Jefan pening.

"Udah turun kok, makasih udah mau jengukin." Jefan mempersilahkan Jaelano masuk, tidak ada Jisung karena Jisung harus sekolah.

"Ini mau saya taro dimana?" tanya Jaelano

"Taro di pantry dapur aja."

Jaelano mendudukan diri disamping Jefan sembari mengecek suhu di dahi Jefan.

"Hmm.. Gue udah sembuh kok serius cuman masih lemes aja." Jefan menyingkirkan tangan Jaelano yang masih bertengger di dahi mulusnya.

"Udah sarapan dan minum obat kan?" Jefan mengangguk dan masih fokus terhadap tayangan di TV tersebut.

"Om, hari ini gak ke kantor? biasanya sibuk terus." Jaelano menggeleng

"Saya hari ini mau libur dulu sekalian nemenin kamu, mami kamu yang pesen." ucap Jaelano sembari mengelus rambut Jefan

"Ngerepotin dong? padahal demam gue juga udah turun." Jefan menyender ke bahu Jaelano

"Nggak ngerepotin sama sekali, jangan ngomong kaya gitu saya gak suka." ucap Jaelano menatap Jefan dalam

Jefan tak menanggapi ucapan Jaelano, "Bawa handphone nggak om?"

Jaelano mengangguk, "Bawa, kenapa?"

"Handphone gue di kamar males ngambil, minjem punya om boleh?" tanya Jefan

DUDA [NOMIN] ENDWhere stories live. Discover now