Bagian 28

4.4K 432 36
                                    

Happy Reading

Sorry for typo(s)

Disarankan sambil mendengar lagu bunga terakhir-Afgan.

🅳🆄🅳🅰

Satu minggu berlalu. Keadaan Jefan masih sama seperti sebelumnya, belum sadar dalam koma nya dan satu minggu itu pula Jaelano tidak pernah absen untuk menjenguk Jefan.

Tidak seperti sebelum nya, Keluarga Jefan dan tentu juga Jaelano sudah boleh masuk kedalam ruangan Jefan. Jefan juga dipindahkan ke ruangan VIP.

Terkadang Jaelano akan menginap, Mami winwin dan papi yuta tidak bisa menginap karena kesibukan masing-masing.

Mereka hanya akan menjenguk lalu pulang, Haidar dan Juna juga akan datang setelah pulang sekolah atau pas hari libur.

Kemarin Marka datang menjenguk setelah sekian lama tidak mampir ke rumah Jefan, ngomong-ngomong tentang Marka kemarin saat Marka datang, Haidar yang tadinya heboh menjadi sedikit lebih pendiam.

Tentu saja tidak ingin jika Marka risih melihat dirinya yang sangat pecicilan dan tidak bisa diam. Bahkan cara berbicara Haidar menjadi 101% persen berubah.

Kalo kata netizen sih menye-menye mirip y/n. Bahkan tangan nya seringkali mampir kebelakang telinga untuk menyisihkan rambut nya yang lumayan gondrong itu.

"Kak Marka kenapa jarang mampir ke rumah Jefan?" Haidar bertanya

"Oh itu, I am busy working on assignments campus." sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal

"How about you, H-haidar?" Sejujurnya marka sedikit lupa dengan nama teman-teman nya Jefan.

"Aku? ekhm! Aku juga sibuk kak sama tugas sekolah-"

"Halah lo aja nggak pernah ngerjain tugas!" celetuk Juna

"Ck Juna~" rengek Haidar kepada Juna

"Ck Juna~" rengek Haidar kepada Juna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cr. Pinterest

Lucu betul pcr nya mark(a)

Juna mendungus tak memperdulikan 2 orang itu. Haidar kembali memusatkan perhatian nya kepada Marka.

Marka tertawa pelan kala melihat Haidar dan Juna bertengkar tadi dan karena tertawa nya itu membuat Haidar semakin jatuh hati kepada Marka.

Ganteng banget ya Tuhan..

"Hey? Haidar?" Marka menepuk pundak Haidar untuk menyadarkan Haidar dari lamunan nya.

"Eh iya kak?"

"Are you okay?" Haidar mengangguk

"Kamu kelihatan lelah, capek ya nungguin Jefan sadar?" Haidar merenggut sedih

DUDA [NOMIN] ENDWhere stories live. Discover now