Part 6

110K 1K 40
                                    

David Pov

Ting!

Aku berlari membukakan pintu apartemenku. Aku melihat wanita cantik yang sudah aku tunggu dari tadi

"Melia?" sapaku

"Hay.. "Sapanya

"Ayo masuk sayang.."aku mengajaknya masuk

"Umm.. Kamu sedang ada pemotretan ya?"

"Enggak.. Aku menyiapkan ini untuk kamu sayang"

"Aku?"

"Yaa.. Kamu katanya ingin dibuatkan foto telanjang..?"

"Ahh.. Aku hanya..."

Aku sudah tidak kuasa menahan gejolak untuk tidak menciumnya. Aku mendekatkan diriku dan perlahan menciumnya dengan ganas, aku melumat bibirnya dan tanganku pun bergerak melepas pakaiannya satu per satu hingga tubuhnya bugil. Aku pun tidak membuang waktu untuk melepas pakaianku.

Aku menggendongnya membawanya ke ranjang kenikamtan kami.

**

"Ahh kamu sudah bangun?" sapa David saat melihat Melia berjalan mendekatinya dengan tubuh masih bugil

"Kami sedang apa?" tanya Melia yang melilitkan tangannya dipinggang David

"Nyiapin atribut kamu foto. Kamu uda siap?"

"Aku belum dandan.."

"Kamu uda cantik, lihatlah dirimu. Cantik luar dalam. Tubuhmu begitu menggoda membuat semua laki laki akan bertekuk lutut dihadapanmu"

"Ah.. Kamu terlalu gombal"

"Serius! Ayo sekarang kamu tiduran di sofa dan aku akan memfotomu"

Melia mengikuti arahan David untuk berpose. Semua foto - foto yang dibuatnya benar - benar foto yang membangkitkan nafsu lelaki.

"Ayo kita foto telanjang berdua Dav" ajak Melia

"Ha? Berdua?"

"Iya kita foto telanjang berdua dan kita buat video sex kita.. Bagaimana?" Melia menatap kearah David dan tersenyum menggoda

"Okelah.. Ayo kita buat"

**
Demon Pov

Ini sudah berkali - kali Melia pulang larut malam begini. Sebenarnya kemana saja sih dia? Apa yang dia lakukan? Entah kenapa aku merasa sedikit curiga terhadapnya. Dia sama sekali tidak pernah pulang malam. Sudah beberapa minggu ini dia selalu pulang larut malam.

Saat ini sudah pukul 11 malam, namun dia tidak muncul juga. Aku hendak menelponnya namun ponselnya tidak pernah aktif.

"Kamu belun tidur?" sapa Melia tiba - tiba

"Kami baru pulang?" tanyaku dengan menatapnya tajam

"Iya.." jawabnya datar dan berlalu ke dapur. Aku mengikutinya

"Kamu kemana saja?"

"Kenapa kamu perduli?" tanyanya sembari menuangkan minuman di gelasnya

Aku menghela napas berat "Aku ingin bicara padamu"

"Bicara apa?"

"Kemana saja kamu selama ini? Kamu jadi sering pulang larut malam dan ponselmu tidak aktif"

"Kenapa? Kamu tumben ini perduli sama aku? Apa Shinta tidak dapat memuaskanmu lagi ha?"

"Apa sih maksud kamu?"

"Aku bilang, Shinta tidak dapat memuaskanmu makanya kamu mencari aku"

"Hei.. dengar aku ya Mel.. Kamu itu masih istriku. Aku berhak menanyaimu kemana kamu dengan siapa dan.."

"Hey tuan Demon yang terhormat, kamu juga masih jadi SUAMIKU, tapi kamu tidak pernah menganggapku ada. Nafkah lahir dan bathin tidak kamu penuhi sebagai suami. Dan satu lagi tuan Demon!! Kamu bahkan sering tidak pulang kerumah!!!!!" ujarnya dan berlalu dari hadapanku

Shit!

Ada apa sih dengan Melia. Aku tidak bisa biarkan begitu saja. Sepertinya aku akan mencari tahu.

**
Melia Pov

"Siang..."

Aku menoleh kearah sumber suara, Demon? Tumben ini dia datang dan dia mengajak Rivan. Ada apa sih tumben banget.

"Kalian? Tumben sih.." sapaku

"Mommy.. Dady yang jemput Ivan..katanya Dady nanti malam kita mau dinner diluar. Ya kan Dad?"

Aku melirik kearah Demon dan dia tersenyum kearahku sambil mengangguk. Idiih.. Ino orang kenapa seh tumben amat? Apa karena pertengkaran kita semalam? Ah!!

"Kamu mau kan?" ujarnya

"Hm.. Kenapa ga lewat telpon saja sih?"

"Aku ingin memberi kamu ini" ujarnya menyodorkan seikat bunga mawar putih untukku

Demon aneh! Aku memandangnya penuh tanya dan aku lihat Rivan sudah senyum - senyum melihat kami seperti ABG

"Ya sudah, sampai jumpa nanti malam ya syang" Demon mencium keningku. Aku tersenyum

"Mom.. Sini cium" giliran Rivan merengek. Aku berjongkok dan mencium kedua pipi putraku dengan sayang

"Kenapa tu laki lo .." ujar Vian

"Iishh lo ngagetin aja.. Gak tau nih.. Dia lagi baik sama gue"

"Ya sudahlah ya bagus kan? Uda mending lo ga usah main api lagi sama David.."

"Gak tau deh gue.. David masih hot aja tau gak siih"

"Melia loo itu ya" Vian mulai mendelik dan aku tertawa cekikina sambil menyambar tasku dan berjalan meninggalkan Vian

"Halo .." jawab seseorang di seberang sana

"Halo Dav.."

"Ya sayang, nanti malam jadi kan nginep di sini?"

"Maaf sayang.. Aku gak bisa.. Aku ada janji sama Demon dan Rivan"

"Ooh.. Jadi kamu ngebatalin janji kamu sama aku demi si Demon?"

"David.. Demon itu suamiku.. Kamu harus mengerti ya.. Dia ajak aku makan malam sama Rivan"

"Makan malam atau mau making love? Kurang puas sama aku?"

"David kamu ..." aku mulai meninggikan suaraku

"Oke besok aku tunggu di apartemen. Miss u" David memutuskan panggilannya

Aku menghela napas berat. Ah! Apa yanh sudah aku lakukan? Aku harus memperbaiki keluargaku. Aku, Demon dan Rivan.

"Mom ... Dady kok belum pulang sih? Rivan udah laper nih"

Aku melihat jam di tanganku sudah jam 8 malam. Terakhir kali Demon bilang masih ada kerjaan namun sampai saat ini dia tidak kunjung pulang.

"Rivan makan mie dulu ya.. Mommy buatin mie buat Rivan..tunggu ya sayang" aku membelai rambut coklat anakku.

"Kita gak jadi keluar sama Dady?" tanyanya.

Aku meringis mendengar nada kecewa dari perkataan Rivan. Demon benar - benar keterlaluan!

"Mungkin Dady sibuk syang.. Ini makan mie dulu ya"

Rivan mulai menyantap mie instan yang aku buatkan untuknya. Ah kasian sekali. Aku mengambil ponsel dan menghubungi nomer Demon namun tidak ada yang menjawab. Sampai panggilan ke 8

"Halo.." sapa seorang wanita

"Halo! Siapa ini?" tanyaku dengam nada emosi

"Ibu Melia? Saya Shinta"

"Oh kamu rupanya. Demon dimana?"

"Bapak sedang tidur Bu dia..."

Aku memutuskan panggilan telponnya. Kurang ajar!! Demon asik tidur bersama wanita lain? Sedangkan anaknya menunggu begitu lama? Sialan!!!!!!

Aku merutuki kebodohanku. Demon tidak berubah!!!

Maaf ya kalo jadi ga jelas gini.. Heheh maaf juga kalo mengecewakan yaa.. Selamat membacaa

SKANDAL CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang