Part 10

72.4K 832 18
                                    

Aku melangkahkan kakiku menuju apartemen milik David. Aku membuka pintu dan aku lihat dia sedang memasak.

"Kamu sudah datang?"

"Hmm.." aku duduk di belakang meja makan.

"Sudah makan?"

"Sudah"

David berjalan mendekati aku. Dan berusaha menyentuhku namun dengan cepat aku menepis tangan David

"Kenapa siu kamu?"

"Dengar David. Aku ingin semua di antara kita selesai" ucapku tegas

David tertawa keras "Kamu ingin meninggalkan aku lagi?" tanyanya

"Aku ingin hidup tenang dengan suamiku dengan keluargaku Dav"

"Semudah itu kamu membuangku?"

"Dav aku.."

"Aku masih punya bukti perselingkuhan kita yang kapan saja bisa aku kirim ke suamimu"

"Kamj bajingan Dav!! Kamu mau hancurkan keluargaku"

"Kamu sudah meninggalkan aku 8 tahun yang lalu demi menikah dengan Demon, dan sekarang kamu akan meninggalkan aku dengan alasan yang sama?" David berbicara dengan tenang, dia berjalan mendekatiku dan membelai pipiku

"Kamu sendiri yang membuatku meninggalkanmu Dav. Jangan salahkan Demon"

David menatapku dengan garang, dia menarik rambutku membuatku merasa kesakitan

"Aaawwhhh.."

"Hei lo denger gue Mel, lo dan keluarga lo tu semua sombong! Kalian hanya memikirkan materi" ucapnya dengan nada tinggi sambil melepaskan tangannya dari rambutku

"Kamu.. Kamu yang buat aku meninggalkanmu seandainya dulu... Aahhh..."

David mencekek leherku dan mendorongku hingga tembok. Aku sulit bernapas, aku berusaha memukulinya namun dia tidak terjangkau. Dia mulai tertawa

"Sakit sayang?"

"Le..le..le..aahh.. Pas.." aku mulai terbata - bata

"Ini tidak sesakit dulu waktu lo ninggalin gue!!"

David mengambil besi diatas meja dapurnya dengan tangan kirinya dan mulai membakarnya di api kompor. Lalu dia menempelkan besi panas itu pada pahaku

"Aakhhhhh....." aku menjerit kesakitan

"Rasakan pembalasanku" David tertawa penuh kemenangan. Aku berusaha melepaskan diri darinya. Aku menggapai barang apa saja yang ada di dekatku.

Aku menggapai vas bunga dan aku memukul kepala David dengan vas bunga itu. Cengkreman tangan David di leherku pun terlepas. Membuatku terbatuh batuk

Aku berusaha menjauhinya namun dia menarik tanganku, dia memukul pipiku hingga aku tersungkur lalu dia mengambil pisau dan menusukkan pisau pada lenganku

"Aakkhhh.. Sakit.." aku mendorong tubuh David hingga terjatuh menabrak meja makan.

Di atas meja terdapat teko yang berisi air panas terjatuh karena tersenggol olehnya dan membasahi wajah David

"Aaaaaaaaa..."David berteriak merasakan air panas di wajahnya. Aku menggunakan kesempatan itu untuk kabur dari apartemen milik David

Aku berlari menuju mobilku dan pergi ke boutique. Aku shock. Tidak habis pikir apa yang di lakukan oleh David. Sungguh diluar batas. Dia seperti psikopat.

"Meliaa. Lo kenapa?" tanya Vian saat mendapatiku dengan luka ditangan dan pahaku yang terbakar. Wajahku yang babak belur dengan darah di sudur bibirku

"Viian.." aku merasa tubuhku lemas dan aku merasakan gelap di sekelilingku.

Aku tersadar dan melihat sekeliling aku melihat Vian berdiri di samping ranjangku mengenggam tanganku. Ah aku masih di ruang pribadi Boutique.

"Mel.. Lo gak apa - apa?" tanyanya

Aku menggeleng

"Kenapa sih lo? Siapa yang lakuin ini? David?"

"Ya dia yang lakuin ini semua Vian"

"Lo harus laporin ini ke polisi Mel.. Ini kekerasan"

"Gak bisa.. Dia punya bukti perselingkuhan kami"

"Tapi.."

"Sudahlah itu ga penting lagi.."

"Oh iya ada Ibu Shinta di luar. Sudah dari tadi menunggu apa gue ijinkan masuk"

Aku teringat memiliki janji demgan Shinta. Lalu mengangguk mengiyakan. Vian keluar kamar pribadiku dan Shinta masuk ke kamarku. Pakaiannya sungguh sexy. Dia pasti sering memakai baju ini bertemu suamiku. Pantas jadi tergoda.

"Ibu tidak apa - apa?" tanyanya saat melihat kondisiku

"Tidak! Apa yang ingin kau biacarakan?"

"Tentang saya dan Pak Demon Bu.."

Stop dulu!! Keponya di stop dulu ya.. Aku sudah full ini kejar setoran buat nulis cerita ini.. Mampir donk ke Kontrak Cinta uda sampai part 3 lo.. Baca baca ayoo .. Hehe

SKANDAL CINTAWhere stories live. Discover now