Part 9

78.8K 838 14
                                    

Melia Pov

Aku melangkahkan kakiku ke apartemen milik David ini. Sudah 5 hari aku mengabaikannya aku belum siap bicara padanya. Aku ingin memfokuskan diriku sama keluargaku, sama Rivan yang sampai saat ini belum mau memaafkanku.

Aku membuka pintu apartemen milik David dengan kunci cadangan yang diberikannya. Katanya biar gak usa repot - repot ketuk pintu. Aku masuk ke dalam apartemennya namun sepi. Aku berjalan masuk ke kamarnya dan..

"Apa yang kalian lakukan??" bentakku saat melihat seorang pria sedang menyetubuhi wanita di ranjang. Nampak Junior si pria masih berada di dalam kewanitaan lawan jenisnya.

"Me- Melia.." katanya tertahan dan melepaskan tubuhnya dari wanita itu

Dadaku terasa sesak. Shit!! Jadi pria ini tidak berubah sama sekali. Aku berjalan mundur perlahan. David berjalan mendekatiku dan berusaha meraihku

"Jangan sentuh gue Bangsat!!!! Lo emang sama aja tukang selingkuh!!"

"Mel.. Biar aku jelasin.. Aku khilaf Mel.. Aku"

"Bulshiit lo! Anjing..!!" aku membalikkan badanku dan berjalan meninggalkan apartemen ini. Aku mendengan David berteriak - teriak memanggil namaku.

Aku salah! Aku benar - benar salah! Aku telah menghianati suamiku dan kini aku sudah mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku harus memperbaiki semuanya. Aku tidak bisa biarkan segalanya hancur. Demon dan aku mungkin tidak akan bisa rujuk karena insiden perselingkuhannya dengan Shinta. Namun Rivan? Dia adalah Anakku, darah dagingku dan aku tidak akan membiarkan diriku melukai hatinya lagi.

Laki - laki semuanya sama, David dan Demon mereka berdua sama saja. Dan aku tidak akan pernah mau memaafkan mereka lagi.


Tok tok tok...

Aku hendak pergi membuka pintu namun di tahan oleh Demon. Ini adalah hari minggu. Aku tidak pergi ke Boutique tapi ingin menghabiskan hari ini bersama Rivan. Ternyata Demon juga libur dan kami sedang menikmati liburan di taman belakang dekat kolam berenang.

Aku mendengar tawa renyah suamiku dengan seorang laki - laki. Tapi aku cuek saja aku tetap sibuk dengan Rivan sampai suara Demon memanggilku. Aku berjalan kearah ruang tamu menyapa tamu suamiku dan tubuhku mendadak kaku melihat seseorang yang sedang tertawa dengan suamiku

"Sayang.. Kemarilah" ujar Demon memanggilku

"Ya.."

"Mel.. Kenalin ini David partner kerja aku. Dia fotographer lo sayang dan dia akan bergabung dengan perusahaanku"

David memandang kearahku dan tersenyum. Senyum setan. Ahh.. Apa maunya laki - laki ini? Sial!!

"Iya.."

"Kenalan donk sayang" ujar Demon. Aku mengulurkan tanganku dan di sambut baik oleh David.

"Oke Mel, kamu temenin David dulu ya aku akan ke kamar sebentar mengambil beberapa berkas untu David"

Aku hanya mengangguk dan melihat David tersenyum kemenangan. Demon sudah pergi dari ruang tamu. David berdiri mendekat kearahku dan menyenderkan aku pada tembok mengunci tubuhku.

"Mau apa sih lo?"

"Aku kangen sama kamu Mel"

"Lo gila! Ngapain lo kesini sih?"

"Aku mau kamu datang ke apartemenku besok. Ato kamu akan mendapat surat cerai dari suamimu!"

"Maksud lo?"

"Denger aku Mel.. Aku sudah mencoba menelponmu berkali - kali namun kamu mengabaikannya. Dan aku akan nekat datang kesini untuk menunjukkan bahwa aku tidak main - main"

"Oke aku akan kesana! Sekarang lepaskan badanmu sebelum Demon datang"

"Aku..." David mulai mencium bibirku melumatnya perlahan. Aku yang seorang wanita Hyper sex begiu menikmati sentuhannya. Dalam kondisi yang sangat mengerikan ini David menggodaku l. Tangannya menyentuh daerah sensitifku. Ah! Sungguh aku ingin disetubuhi olehnya saat ini. Dia membalikkan badanku membuatku menghadap ke tembok, rok ku di naikkan olehnya, ia mengelus kemaluanku dari luar Cdku. Dan aku merasa sangat basah

"Kamu terangsang?" tanyanya sembari mencium leherku

"Hmmm aahh.." aku mendesah

"Kita lanjutkan besok" ujarnya dan melepaskan pelukannya.

Aku menurunkan rok dan merapikan pakaianku tiba - tiba Demon datang ke tempat kami

"Kok wajahnya pada tegang gitu? Dan Mel kenapa berdiri di sana aja? Buatin David minuman"

"Oh tidak usah repot - repot saya sudah ingin pulang" ujar David

"Oh ini berkas yang kamu perlukan"

"Terima kasih pak. Saya pamit dulu. mba Melia saya pamit dulu"

Aku hanya membalas dengan anggukan. Dan menghela napas berat. Demon mendekatiku membelai rambutku "Ada apa?"

Aku menepis tangan Demon kasar "Tidak ada" aku menjawab cuek dan berjalan menuju tempat Rivan berada.


Dreett.. Dreet.. Dreet..

"Halo?"

"Halo dengan Ibu Melia?"

"Ya dengan siapa?"

"Shinta ibu, ada yang ingin saya bicarakan bisakah kita bertemu?"

"Baiklah. Beso kita bertemu. Aku akan sms alamatnya ke pada kamu"

"Baik terima kasih bu"

Banyak kejadian aneh yang aku alami hari ini. Sumpah aku menjadi sedikit bingung. David datang dan Shinta mengajak bertemu. Ah!!!

SKANDAL CINTAWhere stories live. Discover now