Part 13

64.8K 802 16
                                    

Kayanya skandal cinta akan sgera END nih.. Tetep setia baca yaa.. Habis ini cuuzz buka kontrak cinta yaa.. Semoga ga mengecewakan para pembaca semuaa. Maaf - maaf bila banyak kekurangan, salah kata, salah ucapan dan semuanyaa.. Hihi

**
"Yey..!! Kita uda sampe horeee" ujar Rivan senang.

Melia dan Demon berjalan beriringan mengikuti Rivan yang berlari masuk ke dalam Vila. Demon menarik badan Melia agar berhadapan dengannya, tangannya menarik badan Melia agar mendekat ke tubuhnya. Demon tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah Melia. Mereka berciuman lembut.

"Duh.. Momy dady jangan ciuman gitu" ujar Rivan tiba - tiba sambil menutup matanya

Demon melepas ciumannya dan melepas pelukannya pada tubuh Melia. Melia berjalan mendekati Rivan

"Aduh my boy.. Kamu ini deh ya ganggu mommy sama dady aja" Melia mengacak acak rambut Rivan lembut

Demon berjalan kearah Rivan dan Melia lalu memeluk pinggang Melia "Rivan gak mau punya adik?"

Melia melotot kearah Demon dan mencubit perut Demon membuat Demon mengaduh kesakitan

"Aduuhh.. Momy ini ahh masa dady di cubit gitu. Momy gak mau kasoh si Rivan adik??" goda Demon

"Demon...!!!!" Melia menatap Demon dengan garang.

Rivan tertawa terbahak bahak melihat kedua orang tuanya. Tiba - tiba ponsel Demon berbunyi.

"Sebentar dady angkat telpon dulu ya"

Demon meninggalkan Melia yang sedang bercanda dengan Rivan untuk mengangkat telpon. Harusnya ponselnya di matikan saja.

"Halo"

"Maaf Pak, saya mengganggu" suara sekretaris baru Demon menelpon

"Ya ada apa ya?"

"Ini pak ada yang ingin bertemu dengan bapak penting, membicarakan proyek di Kalimantan pak"

"Saya kan sudah minta cuti, suruh saja minggu depan balik lagi"

"Maaf pak, tadi saya sudah bilang seperti itu namun beliau tidak bisa. Lusa beliau sudah akan berangkat ke Jerman melakukan transaksi"

"Sebentar, ini siapa yang ingin bertemu saya?"

"Bapak David Pak"

"Apa? David?"

"Bagaimana pak?"

"Baik saya akan menemuinya besok. Malam ini saya akan balik ke Jakarta. Suruh saja beliau tunggu"

"Baik pak"

Demon berpikir untuk apa David ingin bertemu dengannya berdalih proyek?? Melia tidak perlu tahu akan hal ini, dia pasti tidak mengijinkan Demon bertemu dengan David jika tau.

"Siapa yang nelpon hun?" Melia memeluk tubuh Demon dari belakang. Demon membalikkan badan menghadap Melia

"Dari kantor syang"

"Kenapa diterima sih kita kan lagi liburan" Melia mengerucutkan bibirnya. Demon yang merasa gemas langsung menciumi bibir Melia. Melia dengan bernapsu membalas ciuman Demon, tangannya melingkar di leher Demon. Namun Demon menghentikan ciumannya

"Kenapa di berhentiin sih? Kamu tau kan sudah lama sekali kita tidak....."

"Aku tau sayang.. Tapi maaf ya aku harus balik ke Jakarta"

"Hah??"

"Kamu tunggu di sini sama Rivan besok siang aku sudah balik lagi ke sini kok"

"Ih kamu kok tega?"

SKANDAL CINTAWhere stories live. Discover now