Part 12

68.6K 857 31
                                    

Melia pov

"Saya tidak tau apa yang kemudian terjadi pada David pak" ujarku pada polisi saat menanyakan keberadaan David

"Apa bapak David tidak menghubungi Ibu lagi?"

"Tidak pak. Sejak insiden itu saya tidak pernah lagi berhubungan dengan bapak David"

"Baik, saya terima kesaksian ibu. Nanti saya akan hubungi ibu lagi untuk memberikan kejelasan jika di perlukan"

"Baik pak. Saya ucapkan terima kasih. Saya permisi"

Aku berjalan menuju Demon dan Rivan. Demon menatapku dengan senyuman. Ah suamiku. Maafkan aku atas semua yang telah terjadi. Aku akan berusaha memperbaikinya

"Mommy.." teriak Rivan

"Sayang.. Maafin mommy ya .. Mommy ga bisa jadi ibu yang baik buat Rivan.. Maafiin mommy ya syang" ujarku membelai rambut anakku

"Mommy sama dady ga cerai kan?"

Aku menatap Demon aku sudah pasrah jika ia ingin menceraikanku dan bersama dengan Shinta.

"Rivan.. Dady sama mommy ga akan pernah bercerai sayang.."

"Horeee..." Rivan teriak kegirangan dan langsung memelukku. Air mata menetes jatuh ke pipiku. Ya Tuhan, kehangatan keluarga ini yang sempat hilang dari hidupku kini nisa aku rasakan lagi. Semoga ini awal yang baik untuk aku dan keluargaku

"Ayo kita pulang" ajak Demon.

Aku, Demon dan Rivan berjalan bersama namun aku merasa seperti ada sepasang mata yang mengawasi gerak gerik kami. Aku menoleh namun tidak menemukan siapa - siapa. Ah mungkin hanya perasaanku saja.

"Meliaa.. Ini ada kiriman buat lo" ujar Vian

"Apa ini?"

"Gak tau gue tadi ada kurir datang bawakan ini. Coba lo buka sendiri"

Aku membuka bingkisan yang di antar ke boutique alangkah terkejutnya kalau bingkisan yang dikirimkan untukku adalah beberapa lembar foto telanjangku. Foto telanjang bulat yang aku buat bersama David

"Siapa yang kirim foto ini?" tanya Vian

Aku hanya menatap Vian dan kemudian membalikkan foto itu

"Hay sayang, kejutan buat kamu ya? Aku rasa kejutan buat suami kamu juga"

Apa? Apa dia mengirimkan juga ke kantor suamiku??

"Mel.. Ini pasti ulah David" ujar Vian

"Gue harus ke kantor Demon buat ambil kiriman yang dikirim ke Demon"

"Yaa lo hati - hati ya"

Aku tiba di ruangan Demon dan aku lihat Demon sedang sibuk dengan komputernya. Di atas mejanya terdapat amplop coklat yang sama dikirimkan David untukku. Aku membawa amplop coklat berisi berkas tak penting dan akan menukarkannya dengan isi amplop coklat itu

"Oh hay sayang.." sapa Demon dan berbalik melihatku

"Hai..umm kamu sudah makan?" tanyaku sembari duduk dihadapannya

"Belum, kamu sudah?"

"Belum.. Mau makan siang bersama?" tanyaku sembari meletakkan amplop yang aku bawa di atas meja kerjanya.

Demon tersenyum dan berdiri mengambil jas nya "Ayo kita makan siang, aku tau tempat steak enak di sekitar sini" ujarnya

Aku berjalan mengikutinya sampai di depan lobi kantornya "Astaga!!" ujarku kaget. Demon berbalik dan melihatku

SKANDAL CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang