Perubahan

1.4K 105 13
                                    

Cahaya matahari terlihat bersinar dengan terang di siang hari, namun tidak terik. Suasana lingkungan sekitar juga terasa sejuk. Ditambah dengan suara burung-burung berkicau menjadi waktu yang pas untuk latihan.

Dua orang terlihat sedang saling adu pedang kayu di lapangan. Duel atau sparring ini demi melatih fisik yang nantinya akan digunakan sebagai pengabdian umat manusia, karena oni adalah makhluk yang sangat rumit untuk dikalahkan jika kekuatan fisik tidak biasa dilatih.

Disinilah dirimu, seorang pemburu iblis wanita yang cukup tangguh berlatih agar semakin kuat dari sebelumnya dan bisa melindungi orang-orang yang telah kehilangan sesuatu yang berharga, diakibatkan oleh oni tentu saja.

Baju kemeja putihmu terlihat sudah lembab karena keringat, sendimu mulai terasa letih karena ini adalah sparring yang ke-3. Sudah setahun yang lalu semenjak kamu bergabung dengan korps pembasmi iblis.

Latihan yang kamu lakukan sangatlah keras dan tanpa ampun. Gurumu tidak peduli kamu adalah perempuan, karena melawan oni tidak kenal gender. Semua harus mampu melalui latihan keras ini.

Kamu pun juga tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang telah kamu dapatkan sejak 4 bulan yang lalu. Benar, kamu berhasil menjadi seorang Tsuguko dari salah satu Hashira. Dikarenakan ilmu napasmu yang sama seperti gurumu yang sekarang, juga teknikmu yang menarik baginya.

"T-tunggu Shiha-! Kya!" Kamu nyaris terkena pukulan pedang kayu dari gurumu

"Ayo (y/n)! Kamu pasti bisa! Kamu dapat bertahan hingga sejauh ini karena tangguh! Hm!"

Gurumu masih belum berhenti menyerangmu. Dia akan berhenti jika kamu berhasil menjatuhkannya, kalau begini staminamu bisa terkuras habis!

Dia adalah pria yang penuh dengan rasa semangat, bersuara besar dan ceria, kuat, baik, dan menjadi panutan bagi bawahannya. Begitu pun juga dengan para rekan Hashiranya. Senyuman yang terus ada di wajahnya itu yang membuatmu selalu mengingatnya.

Tapi jika senyuman itu dipakai sekarang, jadi terlihat seperti seorang psikopat. Ah tidak, gurumu tidak seperti itu, dia sangat ramah.

Sejak awal pertama kali bertemu, dia langsung memanggilmu dengan namamu. Seharusnya nama marga. Agak aneh memang, tapi itu tidak dipermasalahkan lagi karena dia adalah gurumu.

Tubuhmu sekarang terasa sakit, apakah harus menyerah lagi? Sungguh dia tidak akan berhenti jika kamu belum menggunakan otak untuk mengatur taktik penyerangannya. Fokuslah!

Napasmu langsung ditarik dengan dalam, waktunya menggunakan teknik pernapasan konsentrasi penuh. Disinilah kamu berhasil menemukan benang celahnya, yaitu menyerang kaki kirinya.

Gurumu akhirnya agak terjungkal dari belakang karena aksimu. Tapi... Tetap saja mustahil untuk mengalahkannya! Karena dia tidak terjungkal beneran. Namun yang terpenting, dia sudah berhenti menyerangmu.

"Kerja bagus (y/n)! Hari ini kita sudahi latihannya!" Dia masih tersenyum tetapi mengandung keramahan

Akhirnya!!!

Tubuhmu langsung terjatuh begitu saja dari belakang, karena kamu sudah sangat lelah. Napasmu masih tergesa-gesa karena latihan tadi.

"Besok kita latihan lagi ya! Push up 150 kali!"

"Eh!?? " Kamu langsung terduduk lagi. Ayolah! Beri waktu untuk beristirahat sehari saja...

"Kakak! (Y/n)-san! Ayo istirahat dulu, aku sudah membuatkan camilan disini" Ucap seorang pemuda yang tersenyum dan duduk diatas engawa dengan sebuah bakul sedang disebelahnya

Inilah yang paling kamu tunggu-tunggu. Suara itu bagaikan alarm kebahagiaan dan penyelamatmu. Dia adalah adik dari gurumu dan dia tidak kalah ramah juga. Namun bedanya, adik gurumu ini adalah versi yang lebih lembut dari gurumu.

Protecting My Sunshine(Rengoku Kyojuro x FemReader)Where stories live. Discover now