Usaha

324 45 28
                                    

Pertarungan ini belum berakhir, tiada yang boleh berhenti hingga sang raja oni beserta hasil ciptaannya binasa. Ini juga merupakan kesempatan terakhir. Kiriya dapat merasakan ini lah klimaks dari masa "dunia kegelapan" bagi umat manusia.

Anak yang sekarang telah menjadi pemimpin baru itu membiarkan Kyojuro dan Nezuko kabur. Dikarenakan... Sang ayah sempat "menyapa". Kedua saudarinya, Shinjuro, dan Tengen sempat bingung mengapa anak itu membiarkannya begitu saja.

"Ikuti saja kataku, kita akan menang" ucapnya dengan nada suara yang pelan tetapi meyakinkan

Tidak ada alat yang bisa menghentikan atau membunuh Muzan sekarang. Satu-satunya cara adalah menarik perhatiannya agar tidak kabur hingga matahati terbit. Yang berarti kamu diusahakan bisa bertahan selama itu.

Begitulah alasan Yushiro sempat membantahmu untuk tidak ikut membantu. Namun entah apa yang ada dalam benakmu sehingga dengan bersikeras ingin ikut hingga batasmu. Syaratnya terlihat tidak begitu berat karena kamu telah "memilikinya".

Hanya saja... Syarat keduanya lah yang akan memberatkanmu. Kamu tidak tahu apakah "penawarnya" dapat melindungimu dan si kecil dengan maksimal atau tidak.

"Kuulang pertanyaanku, apakah kau siap untuk membantu tidak peduli risikonya apa?" Tanya Yushiro dengan tegas karena ini adalah pilihan yang akan mempengaruhi hidupmu

Dengan menarik napas dalam-dalam, kamu menyempatkan diri untuk memegang dan membelai perutmu. Berdoa dalam hati semoga si kecil mampu menahannya juga, seperti ayahnya waktu itu. Tanpa segan kepalamu dianggukkan dengan tatapan penuh dengan determinasi.

"Aku siap dan yakin kami berdua akan selamat dalam pertarungan ini!"

Yushiro sempat agak mendecih karena perilaku keras kepalamu. Tapi di lain sisi, dia merasa kagum bisa bertemu dengan seorang perempuan yang mirip dengan Tamayo.

"Kaname, tolong kembali ke tempat Kyojuro dan periksa keadaan disana" perintahmu pada gagak itu

"Akan kulaksanakan! Kaw!" Kaname mulai terbang meninggalkan area pertarungan ini

Di sisi Muzan, dia merasa tambah kesulitan dengan para Hashira dan anggota korps yang masih bisa bertahan dengan semua serangannya. Padahal masing-masing dari mereka sudah mulai keracunan dari tentakelnya itu.

"Percuma kalian terus menyerangku, meskipun semua senjata kalian sudah menjadi merah, regenerasiku tetap bekerja cepat!" Ucap raja oni itu yang amarahnya mulai melampaui batas

"Tidak peduli seberapa besar niatmu untuk membunuh kami, kekuatan kami tidak akan kalah untuk menahanmu!" Gyomei masih berusaha mempertahankan staminanya dalam mengangkat dan menyerang dengan bola besi berdurinya

Memang senjata yang telah berubah menjadi merah bisa "sedikit" mengulurkan waktu. Tetapi tetap saja mereka akan membutuhkan Tanjiro atau mungkin seseorang pengguna napas api untuk memperlambat regenerasinya, karena napas api adalah elemen yang paling dekat dengan "napas matahari".

Tidak disangka, pemuda pembawa oni itu telah menjadi "juru kunci" untuk memenangkan pertarungan umat manusia demi masa depan yang cerah.

"Maaf aku terlambat!" Giyuu turut membantu kembali dan berhasil menebas dua tentakel itu

"Pas sekali Tomioka!" Obanai mulai menyelinapi tentakel yang nyaris menyerangnya layaknya ular. "Dimana (y/n)???" Tanyanya sekarang menepi bersama Hashira Air itu

"Soal itu-"

Belum selesai Giyuu berbicara, tiba-tiba dalam sekejap tentakel itu langsung muncul dan akan menebas keduanya. Jika tidak karena kilat api yang muncul di waktu yang tepat, semuanya akan langsung kekurangan petarung.

Protecting My Sunshine(Rengoku Kyojuro x FemReader)Where stories live. Discover now